#22 'as you told me before'

5.3K 830 57
                                    

‘Jika kau kembali, bisakah hanya tak sekedar berlabuh?’
-Reine from Florist Vs. Chocolatier-

Jika biasanya Reine sibuk dengan urusan bisnisnya, maka sekarang berbeda, ada yang lebih penting daripada bisnis.

Reine duduk di salah satu sofa yang seharusnya terasa empuk, namun suasana hatinya berbeda, Reine tak bisa mendapatkan kenyamanan. Reine melipat kedua telapak tangannya, ia takut dan juga emosi. Gadis itu harus memastikan sesuatu. Memastikan sesuatu sebelum lebih dulu bertaya kepada ayahnya.

"Seharunya kau mengabari dulu sebelum kesini, sayang" Wanita paruh baya mendekat ke arah Reine dengan nampan yang di atasnya terdapat satu gelas cairan berwarna orange.

Reine bahkan tak bisa lagi mengontrol sikap, ia hanya diam.

"Kau pasti merindukan Dae Hoo, bukan? Dae Hoo sedang tertidur" Nyonya Kim berucap, benar-benar tak tau maksud kedatangan Reine.

Reine berusaha menahan emosinya yang mulai bergejolak. Sikap Nyonya Kim tak menunjukan apapun, tapi semua bukti-bukti yang Reine sudah kumpulkan jauh lebih meyakinkan. Nyonya Kim memang pintar dalam berakting.

"Ayahmu berbicara banyak belakangan ini lewat telpon untuk mempersiapkan perjodohan kalian dua minggu lagi. Apa kau sudah siap, sayang?" Nyonya Kim betanya ramah, penuh cinta, menganggap Reine seperti anaknya sendiri.

Reine menggigit bibirnya sendiri gugup, apakah kedatangannya kesini akan berakhir lebih mengejutkan lagi dari malam kemarin?

"Ibu, aku ingin bertanya sesuatu" Reine akhirnya berucap.

Nyonya Kim tersenyum ramah, bahkan sama sekali tidak tau apa yang akan Reine tanyakan.

"Tanyakan padaku, Reine" Ucap Nyonya Kim.

"Ibu harus menjawabnya dengan jujur" Reine menatap Nyonya Kim dengan pandangan memohonnya, berharap ia mendapatkan penjelasan.

Reine mengeluarkan amplop dari dalam tasnya.

Nyonya Kim menerimanya, kemudian membuka ampop itu.

Pandangan ramah Nyonya Kim berubah menjadi sebuah pandangan ketakutan setelah melihat semua foto yang ada di dalam amplop itu.

"Tolong jawab yang jujur, ibu" Reine bisa menangkap ketakutan di mata Nyonya Kim. Nyonya Kim sudah benar-benar tertangkap basah.

Tanpa Reine duga Nyonya Kim bersimpuh di lantai dan memohon kepada Reine sambil menangis. Reine benar-benar terkejut. Apa arti semua ini?

"Ku m-mohon, Reine. R-rahasiakan ini dari a-ayahmu" Suara Nyonya Kim bergetar.

Ayah? Ada apa dengan ayahnya?

"Ada apa sebenarnya? Aku tak mengerti apapun?" Reine bertanya dengan matanya yang memanas.

Nyonya Kim masih pada posisinya, menangis dalam posisinya. Ingin berbicara tapi tak bisa berucap sepatah katapun karena tangisnya. Reine benar-benar bisa menangkap keterkejutan dari cara awal Nyonya Kim tertangkap basah.

Jika Nyonya Kim bersikap seperti ini, maka apa dugaan Reine benar? Reine tak ingin memastikan ataupun menelpon ayahnya, karena Reine berfikir ayahnyalah yang ada dibalik semua ini.

"Tolong katak sesuatu, ibu?" Reine tak bisa menahan tangisnya.

Melihat Nyonya Kim seperti ini, membuatnya takut akan kebenaran, namun ia memang harus memastikan.

"Nenek?"

Suara itu terdengar. Dae Hoo muncul.

"Aku akan memberitaumu, tapi tidak s-sekarang, Reine" Nyonya Kim berucap dengan nada berbisik tak ingin didengar Dae Hoo.

Florist Vs. Chocolatier || Kim NamjoonWhere stories live. Discover now