#10 Partner

6K 959 56
                                    

Hiiii aku up lagii:)

Pokonya bakal seneng deh chapter kali ini:)

Happy reading♥
__________________

'Tak peduli dimana tempatnyasekalipun di tengah malam yang dingin.  Aku akan tetep berdebar'
-Reine Richard From 'Florist Vs.  Chocolatier'-

R

eine terbangun dengan suasana hati yang berbeda. Sesuatu masih mengganjal. Dadanya sesak, tidur memang hanya membantunya melupakan masalah sementara—bukan masalah, tapi gadis itu yang menganggapnya sebagai masalah, masalah untuk hatinya.

"Kenapa rasanya hambar, Reine?"

Eunhae yang Reine suruh mencicipi masakannya pagi ini berkomentar.

Ah, ini gila. Sakit hatinya menjadikan hari-hari Reine sangat hambar dan sampai-sampai mempengaruhi rasa masakannya.

Reine mencicipi masakannya, bulgogi yang resepnya ia cari di intenet, dan benar kata Eunhae, hanya ada rasa bawang putih yang menyengat.

"Paman Kang bisa marah jika kau memberi masakan seperti ini" Eunhae menakut-nakuti.

"Sepertinya aku sudah memasukan semua rempah yang dikatakan disana" Reine berpindah pada ponselnya.

"Sepertinya perjodohan memang lebih cocok untukmu dari pada menikah, setidaknya kau dengan pasanganmu tak harus tinggal bersama"

Ucapan Eunhae membuat Reine diam.  Mendadak saja Reine sensitif dengan kata 'perjodohan', otaknya otomatis memikirkan Namjoon.

"Sepertinya kurang garam" Reine segera mengalihkan pembicaraan.

Ya Tuhan, kenapa Reine seperti gadis sekolah menengah atas yang cemburu karena hal yang tidak pasti?

*****

Reine turun ke lantai dasar. Gadis itu sudah siap dengan sepatu bootsnya, celana kebesaran berwarna coklat muda, tak lupa tshirt maroonnya. Gadis itu akan ke ladang untuk memetik bunga, sepertinya apapun yang dipakai Reine sangat modis di tubuh gadis itu.

"Reine, kemari" Eunhae yang berdiri di ambang pintu toko memanggil.

Reine mendekat.

"Ada yang mencurigakan" Eunhae berucap lagi saat Reine sudah mendekat.

Alis Reine mengernyit, meminta penjelasan.

Eunhae menunjuk ke arah kayu pegangan pintu toko. Ada sesuatu yang menggantung disana. Terlihat seperti sebuah kantung kecil dengan bahan kain berwarna hitam, tapi Reine tak tau pasti apa isi di dalamnya.

"Siapa yang meletakkannya?"

Eunhae menggeleng "Tidak tau. Aku baru mengetahuinya saat akan membuka toko"

"Jangan sembarangan!" Eunhae menepis tangan Reine yang akan mengambil benda misterius itu.

Dengan keras kepalanya Reine tetap menggambil kantung itu "Kita harus memastikannya"

"Bagaimana jika isinya barang terlarang? Bisa saja seseorang ingin mencelakaimu" Eunhae menjauh beberapa langkah dari Reine.

Reine menimang kantung kecil itu di tangannya. Ia tak bisa menebak isinya, seperti sesuatu yang sangat rapuh di dalamnya, itu terbukti saat Reine sedikit meremas kantung itu.

Florist Vs. Chocolatier || Kim NamjoonDonde viven las historias. Descúbrelo ahora