[FF]Junrose-'Selamat Pagi'II

40 3 0
                                    

Aku tidur sekitar 3 jam lebih, lalu bangun dan mencari sesuatu yang bisa dimakan. Bunda ayah belum pulang dari pagi tadi, entah pergi kemana.

Biasanya, Juna bisa seharian nongkrong di rumahku kalau hari libur begini, karena sebelumnya dia mengisi libur semesteran dengan ikut magang di restoran milik ayahnya Kimji, restoran ramen paling terkenal di kota ini.

Mungkin karena hari ini hari terakhir libur, kerja part time Juna juga berakhir. Pantas saja dia mengtraktir Kak Yono dan teman-teman sekomplek dengan seporsi lutis, bsia jadi hari ini dia mendapat bayaran dari kerja magangnya itu.

Sekarang pukul setengah 1 siang dan ternyata dugaanku salah, ruang tengah sepi, tidak ada siapapun.

Kukira hari ini akan berjalan seperti hari- hari libur biasanya tapi ternyata tidak.

Jam 1 siang, biasanya Juna sibuk memberantakan isi dapur untuk membuat mie instan sebelum memulai rutinitas musiknya bersama Kak Yono di studio yang ada dikamar Kak Yono, dimana sebelah kamar Kak Yono adalah kamarku, jadi aku sangat tahu seberapa menyebalkanya suara Juna. Kenyataannya, siang ini kamar Kak Yono sepi.

Lalu setelah kurang lebih dua jam, Juna pamit dan pulang karena biasanya, setelah nongkrong dikamar Kak Yono, dia harus membantu ayahnya, om ande untuk mengangkut gulungan gulungan kain ke toko. Setelah itu, sekitar jam 5 zore, dia pulang lagi ke rumah, mengajak Si Dogi berlarian dihalamanya sembanri memberi minum tanaman koleksi ibunya. Tapi sampai matahari terbenam, suara nafas Juna saja tidak terdengar apalagi wujudnya.

Sebelum jendela kamarku kututup, biasanya aku berdebat hal-hal tidak penting dengan Juna di seberang sana, kamarku dan Juna hanya terpisah oleh pagar kayu pendek yang cat putihnya sudah mengelupas, tidak sampai 2 meter jarak antara jendelaku dan jendelanya.

Aku tidak pernah masuk kamar Juna tapi aku bisa melihat hampir 80% isi kamarnya melalui jendela yang bingkai kayunya dicat warna hitam itu, selain karena Juna hobi pamer barang barang dikamarnya, gorden warna hitam di jendela kamar Juna selalu terbuka dari pagi buta sebelum aku bangun sampai pukul entahlah, yang jelas, ketika aku menutup jendela dan hendak tidur, jendela itu masih menampakan Juna di meja belajarnya.

Tapi hari ini, aku melihat jendela kaamr Juna tertutup, benar benar tak terlihat apapun karena kamarnya pun gelap.

Aku mengirim pesan pada Kak Yono

'Kak, Juna pindahan ya? Ko aku engga tau?'

Lalu selang beberapa menit, Kak Yono membalas

'ko lu tau dia mau pindah? Tadi pas dia pamit pulang, lu masih tidur'

Lalu kubalas cepat-cepat

'Jadi dia beneran pindah kak?' terus kita engga tetanggaan lagi sama dia kak?'

Kak Yono membalas lagi

'Jahat lu, dek,'

'tanya sendri aja lah sama di'

'Kak Yono emang beneran kaka kandung Juna deh, ih kesel!'

...

Besok paginya, ternyata ayah bunda belum pulang, karena harus menginap dan menemani oma yang sedang sakit dan mendadak harus di opname, Sejujurnya aku takut dan sedih setelah Kak Yono memberitahuku kabar oma, tapi ayah bilang aku dan Kak Yono tidak perlu khawatir, dan tidak perlu menyusul selain karena jauh, hari ini aku harus sekolah dan Kak Yono harus ke acara kampusnya.

Setelah sarapan dengan roti panggang, Kak Yono mengantarku ke sekolah, biasanya saat aku bersepatu, suara -uara horor Juna terdengar dari balik pagar tembok, tapi pagi ini, jendela kamar dia masih tertutup.

Pinkon = Konpink - Dibuang SayangWhere stories live. Discover now