wiwsy - 24

1.6K 240 45
                                    

Entah ada angin apa tiba-tiba tuan besar Gardapati mendatangi kediaman Abayomi di sore hari Yang sedikit mendung di saat kehamilan jongin Yang menginjak bulan ke-7. Bukan changmin tapi kakek sehun. Haryo Wisnu Gardapati.

Kakek Yang entah sudah berapa puluh tahun tidak lagi ditemuinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kakek Yang entah sudah berapa puluh tahun tidak lagi ditemuinya. Tapi sehun masih mengingat wajah itu. Wajah Yang menurutnya lebih ramah dari papanya sendiri. Tapi bisa juga jadi lebih berbahaya dari papanya. Sehun tidak tahu kakeknya ini menyayanginya atau tidak.

"Sehun. Sudah lama sekali sejak pertemuan terakhir kita 10 tahun Yang lalu. Kamu sudah besar" kata kakek haryo sambil memeluk sehun ramah. "Tidak kah kamu pernah berfikir untuk mengunjungi kakek?"

"Tidak kakek. Tidak pernah sekalipun" ucap sehun dingin membuat semua orang kaget. "Jika boleh aku bahkan ingin membuang nama Gardapati dari namaku"

"Kamu sudah tumbuh besar. Sama dinginnya dengan papa mu" ucap kakek sehun

"Silahkan duduk tuan" kata ayah

"Oh terima kasih" kakek sehun mendudukkan dirinya di sofa single dengan nyaman. Dan melihat sekeliling rumah dengan pandangan menilai. "Rumah Yang nyaman dan hangat. Pantas sehun betah tinggal disini"

"Apa maksud kedatangan kakek kemari?"

"Aku hanya ingin mengunjungi cucuku dan melihat keluarga barunya. Apa ada Yang salah?" Tanya kakek haryo dengan nada santai nya

"Tentu tidak. Silahkan mampir kapanpun Yang anda mau" potong ayah sebelum sehun sempat menjawab.

"Terima kasih tuan Abayomi"

"Tentu, bagaimanapun sehun tetap cucu anda"

"Ya itu benar. Jadi mana istri sehun?"

"Ini tuan. Putra bungsu kami namanya jongin"

"Wah pantas saja sehun betah disini dan apa itu?" Kakek haryo menunjuk perut jongin

"Jongin sedang hamil. Ini bulan ke tujuhnya" jelas ayah dan ibu datang dengan beberapa cangkir teh

"Wah aku akan punya cicit. Sehun apa kamu yakin dan rela dicoret dari keluarga Gardapati?" Tanya kakek haryo

"Tentu. Aku rela" jawab sehun mantap

"Kamu akan keluar tanpa uang sepeserpun"

"Uang bukan segalanya. Uang bukan sumber kebahagiaan"

"Bagus, aku akan membantumu mengambil hak mu sebagai penerus Gardapati. Aku Yang akan menjamin kamu mendapatkan beberapa persen saham keluarga dengan atau tanpa ijin dari papamu"

"Tapi aku tidak membutuhkannya. Aku hanya ingin papa atau siapapun dari Gardapati tidak menggangguku juga keluarga baruku"

"Tentu aku akan jamin itu. Tapi bisakan aku diberi pengecualian?"

when I was so young (END) Where stories live. Discover now