wiwsy - 6

1.9K 257 50
                                    

Jadi pas sehun turun dari mobil sehun langsung bisa ngeliat semua keluarga Abayomi sudah berdiri di depan pintu besar rumah mereka membuat sehun semakin susah menelan ludahnya Tiba-tiba sehun merasa tenggorokannya benar-benar kering.

"Jadi ini si brengsek Yang berani nya bikin jongin gak pulang?" Kata suara tegas ayah jongin membuat sehun semakin bergidik ngeri dan sehun bisa melihat jongin mengangguk.

"Lihat ayah" kata jongin sambil menarik kaus hitam longgar Yang dikenakannya. Membuat bercak-bercak keunguan kentara terlihat diarea bahu dan lehernya.

Melihat bercak merah di bahu dan leher jongin langsung membuat ayah jongin menjentik jarinya dan tanpa dikomando dua kakak jongin langsung menarik sehun masuk ke rumah keluarga Abayomi dengan tidak manusiawi. Gimana mau manusiawi kalo Yang satu narik kuping sehun trus Yang satu main jambak rambut tebel sehun. Sedang ibu jongin langsung menarik jongin masuk kerumah dengan wajah sedihnya.

Sehun didudukan di sofa ruang tengah dikelilingi dua kakak lelaki jongin plus ayahnya jongin tepat didepannya. Sedang ibu jongin sudah naik sambil bawa jongin pergi. Duh alamat jelek dah ini.

"Telpon orang tua mu kemari sekarang juga" kata ayah Abayomi bersaudara dengan super tegas

"I-iya om" sehun segera mengambil hp nya dan langsung menghubungi orang tuanya sesegera mungkin.

Sehun pertama menghubungi ayahnya, namun sampai dering terakhir tak juga diangkat. Lalu sehun menghubungi ibunya hingga dering terakhir juga tidak diangkat. Ayah Abayomi mengernyit heran saat sehun berkali-kali mencoba menghubungi orang tuanya, namun sepertinya tak diangkat juga hingga menutuskan untuk duduk bersandar nyaman di sofa sambil memperhatikan sehun Yang mulai panik.

"O-om, papa mama sehun tidak mengangkat panggilan" kata sehun sambil menunduk dalam

"Telpon terus sampai diangkat dan bawa mereka kemari" kata siwon

"Bisakah saya menyusul mereka saja om?"

"Tidak, kamu tetap disini. Biar mereka kemari"

"A-akan saya coba lagi om"

"Terus coba"

"Baik"

Sehun kembali mendial nomor papa juga mama sehun berkali-kali lagi hingga akhirnya telpon sehun diangkat juga di panggilan Yang ke entah berapa.

"Kamu tidak tau aku sedang sibuk!" Suara keras dibelakang sana hampir membuat seluruh keluarga Abayomi mengernyit heran

"Papa aku ingin kau datang kemari" jawab sehun

"Pasti kau membuat masalah lagi kan! Aku akan kirimkan paman Raharja kesana"

"Paman Raharja tidak bisa membereskan ini!" Sehun juga berteriak saking emosinya mungkin hingga papa Kim mengulurkan tangannya dan meminta hp sehun. Dan sehun langsung menyerahkan hp miliknya pada ayah Abayomi.

"Benar ini papa nya sehun ya? Iya perkenalkan nama saya Siwon Abayomi, ada Yang harus benar-benar kita bicarakan bersama, antara keluarga anda juga keluarga kami, ini masalah anak-anak" kata siwon tenang. Jelas lah pak dosen.

"Maaf tapi saya tidak menerima perwakilan. Saya benar-benar ingin bertemu langsung dan membahas ini dengan kepala dingin" sambung siwon. Sehun yakin papa nya ingin mengirim paman Raharja.

"Bukan sesuatu Yang fatal tapi sangat fatal. Anak anda meniduri anak saya dengan sengaja. Iya baiklah kami tunggu" siwon mengembalikan hp milik sehun.

Sehun, dua kakak jongin dan ayah jongin kembali duduk dengan tenang.

"Jadi apa alasanmu melakukannya? Bagaimana kau melakukannya?" Tanya siwon dengan nada tenang.

"Aku tiba-tiba sadar kalau aku mencintai jongin"

"Itu alasan paling bodoh Yang pernah aku dengar" kata kakak sulung jongin

"That's ok suho. We need to hear" siwon berusaha menengahi karena tau anak-anaknya sangat menyayangi bungsu mereka.

"Tidak ada cinta Yang melukai apalagi merusak. Itu obsesi" sahut kakak kedua jongin, jongdae.

"Aku mungkin terobsesi pada jongin tapi aku tidak menyesal" kata sehun tegas

"Brengsek!" Suho sudah akan melompat dan menerjang sehun namun tertahan oleh siwon.

"Jongin tidak pernah melihatku, tidak tersenyum padaku, dia tertekan disampingku tapi aku tetap ingin dia disampingku"

"Kau gila" kata jongdae

"Aku mencintai nya tapi dia punya banyak pria disekelilingnya. Aku tidak sengaja merusak jongin"

"Enough!! Kau anak brengsek" seorang pria dewasa masuk ke dalam ruang tamu keluarga Abayomi dan langsung menarik kerah sehun dan memukul wajah sehun sekuat tenaga dan membuat sehun terjatuh bahkan menghantam meja kopi Yang terbuat dari kayu

"Tidak bisakah kau diam dan tak membuat masalah sehari saja!!" Teriakan kembali menggema disertai dengan tendangan juga pukulan.

"Sudah" siwon mendorong tubuh besar pria itu dan jongin datang setelah mendengar keributan langsung keluar dari dapur bersama ibunya dan langsung melihat sehun Yang meringkuk kesakitan.

"Sehun?" Jongin berlari menghampiri sehun dan berusaha menolongnya walau dengan tangan gemetar karena jongin benci darah. "Bang kita kerumah sakit" kata jongin pada dua abangnya dan keduanya pun mendekat,  namun sehun menggeleng dan menggenggam tangan jongin erat.

"Aku ingin mereka menikah, aku hanya butuh tanda tanganmu bukan tontonan tidak bermoral seperti ini didepan ketiga anakku tuan Gardapati Yang terhormat" kata siwon tegas setelah berhasil mendorong pria dewasa itu menjauh.

Changmin Gardapati, siapa Yang tidak mengenal sosok pengusaha sukses ini? Semua mengenalnya, keluarga Gardapati Yang kaya raya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Changmin Gardapati, siapa Yang tidak mengenal sosok pengusaha sukses ini? Semua mengenalnya, keluarga Gardapati Yang kaya raya. Seorang ayah dengan satu anak yaitu Mahendra Sehun Gardapati.

"Kita bereskan ini segera" kata changmin dan mulai menelfon seseorang dan bicara tentang catatan sipil dan pernikahan lalu duduk disofa tempat sehun duduk tadi bahkan sempat memendang sehun Yang terbaring dibawah dengan sangat angkuh.

"Bawa sehun masuk jongin, obati dia. Suho dan dae bantu jongin" kata siwon tegas

"Iya ayah" kata ketiganya bersamaan

Suho dan jongdae mulai mengangkat sehun dan memapahnya menuju ruangan lain dengan jongin Yang mengambil kotak obat dari dapur. Sedang dua orang ayah disana duduk diam, menunggu dengan pikiran masing-masing.

Tbc

Aneh?? Aku tau ini aneh 😭😭😭

when I was so young (END) Where stories live. Discover now