27. Limitedness

220 22 3
                                    

Baekhyun tertidur lelap dalam dekapan hangat lelaki bertopengnya. Belaian lembut dari tangan lelaki bertopeng itu menenangkan perasaannya yang gelisah dan pikiran yang mengganggunya. Kedua tangannya yang bergelut indah didepan dada Ray membuatnya aman. Dengan mudahnya, kedua matanya tertutup perlahan setelah dilantunkan lagu pengantar tidur.





















-Man in Mask: Amour ets Secrets-





















Beragam kejadian yang terjadi malam ini seakan terbungkus, terikat menjadi satu dan tersimpan pada suatu tempat yang sulit dijangkaunya lagi, sehingga tidurnya pun jadi nyenyak. Dia baru terbangun pada esok paginya karena Pelayan Seo membangunkannya. Kelopak matanya berkedip beberapa kali menyesuaikan pencahayaan, lalu matanya seketika mencari-cari setelah mengingat satu hal.

"Pelayan Seo, apa ada orang asing yang masuk atau keluar dari kamarku? Hm ... maksudku, dari rumah."

Pelayan Seo menggeleng, "cepat bersiap-siap. Temanmu sudah menunggu di bawah."

"Siapa?" dia nampak penasaran.

"Tentu saja, Park Chanyeol. Selama ini hanya dia yang menjemput dan mengantarmu pulang, apa ada yang lain?"

Baekhyun menggeleng. Dia duduk sebentar, melihat alarm yang lupa dipasangnya, dan kembali mendapat gambaran mengenai semalam ketika Pelayan Seo mendorong kaca jendelanya.

"Apakah semalam jendela kamarku terbuka?"

"Tertutup, tapi mengapa kau tidak menguncinya?" Pelayan Seo berjalan mendekatinya dan berhenti menanti jawaban.

Baekhyun menunduk menyembunyikan senyumnya sebelum berjalan menuju kamar mandi, meningalkan Pelayan Seo yang heran dengan sikapnya.

-

Chanyeol tersenyum sopan kepada ketua pelayan karena memberitahukannya bahwa Baekhyun baru terbangun karena digerakkan olehnya. Artinya dia harus menunggu laki-laki mungil itu bersiap-siap, meski begitu dia menggunakan waktu menunggunya untuk menghubungi seseorang. Selepas kepergian pelayan tersebut, Chanyeol mengutak-atik ponselnya.

Dia ingin menelepon, tapi karena ini bukan rumahnya, dia khawatir tidak mampu mengendalikan situasi. Sebuah pesan masuk saat dia baru akan mengirim pesan pada seseorang itu.

Morning, Dude. Sudahkah kau menyapa harimu?

Dia terkekeh dengan sendirinya. Pesan itu berasal dari grup yang berisikan tiga anggota, Jongin, Chuang dan dirinya. Pesan itu dikirimkan dengan nomor Jongin.

Morning, too, Chuang. I know it's you. Where's Jongin?


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Man In Mask: Amour ets SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang