PROLOG

807 156 152
                                    

"Heh bangun! Hari ini lo sekolah Alin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Heh bangun! Hari ini lo sekolah Alin. Dasar males lo hah," ucap Belva sambil menarik selimut yang dipakai Alin.

"Ish ganggu lo! Sekarang kan hari minggu," jawab Alin sambil menggaruk-garuk kepala tak bersemangat.

"Eh eh sotoy lo ya, orang sekarang hari senin. Mau jadi apa lo hah kaga sekolah? Mau jadi gembel hah."

"Buru bangun atau mau gue guyur."

Mendengar ocehan kakaknya, gadis itu berdecak sebal sembari mengacak rambutnya.

"Huh iya iya gue udah bangun nih bawel," ucap gadis itu sambil menguap lebar.

"Mandi mandi."

Alin pun beranjak dari tempat tidurnya dan segera menuju kamar mandi.

"Jangan lama-lama nanti lo telat," ucap Belva mengingatkan.

Ia hanya terkekeh melihat adiknya yang menuju kamar mandi.

"Hmm iya iya bawel."

"Seharusnya lo bersyukur punya kakak yang baik kaya gue."

Belva menepukkan tangannya di depan dada.

"Ih uuuekk," sahut Alin.

"Baik kok bilang-bilang."

Gadis itu menggerutu pelan.

Belva hanya mengulum tawa.

"Apa lo ketawa hah," ucap Alin sewot.

"Apa," jawab Belva tidak kalah sewot.

"Dasar kingkong lo mwek," ucap Alin sambil menjulurkan lidahnya.

"Eh bener-bener gak ada ahlak lo ya, dasar keong racun," jawab Belva tidak mau kalah.

Belva melemparkan sendal yang dipakainya ke arah adiknya.

"Bodo amat, gak kena gak kena mwek," jawabnya meledek.

***

"Yaudah gue berangkat sekolah dulu dah," ucap Alin.

Gadis itu sudah memakai seragam sekolahnya lengkap.

"Yaudah hati-hati lo ya, belajar yang pinter terus cepet nyari pacar juga, biar ga sendiri mulu. Sepatu aja berdua, masa lo sendiri mulu yhaa." Cibir Belva.

Gadis itu berdecak sebal.

"Apaan sih."

Kali ini, gadis itu mendengus kesal, sekesal-kesalnya orang kesal.

Seketika, Belva tertawa dengan sangat keras. Gelak tawanya sampai menusuk gendang telinga.

Gadis itu menatap kakaknya dengan sinis, Belva masih tertawa dengan suaranya yang sangat pecah dan menyebalkan.

"Gaje," ujar Alin sebal.

"Lo mau sekolah ya?" Tanya Belva sambil tertawa.

"Ya iyalah, masa iya gue mau ngarit." Jawab gadis itu ketus.

Tawanya kini benar-benar pecah dari sebelumnya.

"Si--silahkan aja lo kalo mau sekolah orang sekarang hari minggu yhhha," ucapnya sambil tertawa dan tangan kanannya memegangi perut. Dia tertawa puas banget.

Gadis itu terdiam sejenak.

"Ih Belvaa nyebelin banget ya lo. "

Setelah beberapa detik kemudian, gadis itu berteriak sambil melepaskan sebelah sepatunya lalu, ia melemparkan ke arah kakaknya.

"THIS A PRANK," Teriak Belva yang berusaha menghindar.

"Mwek gak kena gak kena."

"Sini lo Belva bener-bener gak ada ahlak lo ya."

"Kena prank juga akhirnya," ucapnya girang sambil menjulurkan lidahnya.

"Tau ah bete," jawab Altha kesal.

"Yeee suruh siapa pikunan jadi orang," ucap Belva.

"Fiks gue pecat lo jadi kakak gue Belva," jawabnya kesal.

"Cie ngambek nih yee."

"Yaudah maafin gue deh ya," ucapnya sambil memeluk adiknya dari belakang.

"Gue beliin cemilan deh, gimana?"

"Heleeeh Nyogok ogah ah huh," ucap Alin sembari membuang wajahnya.

"Yailah maafin gue," pinta Belva.

"Sama hotspot juga ya," Tawar Alin.

"Jih gak modal banget idup lo. " Cibir Belva.

Gadis itu menatap wajah kakaknya sembari nyengir kuda.

A L T H A [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang