"Maaf lama," ujarnya dengan senyuman getir di wajahnya. Aku memeluk dan menepuk bahunya. Donghyuk tak menolak dan menangis kencang.
"Apa kau rindu ayahmu?" tanyaku pelan.
"Ya, aku sangat merindukannya," jawabnya dengan suara sesegukan.
"Kau ingin menemui ayahmu?" tanyaku lagi.
Donghyuk terdiam sebentar, suara isak tangisnya masih terdengar. "Yah, kalau bisa. Tapi itu tidak mungkin." Aku tak bertanya apapun lagi dan membiarkan hingga dia puas menangis.
Beberapa saat kemudian, Donghyuk menegakkan tubuhnya dan tersenyum lebar padaku. "Terima kasih sudah menemaniku, Chanwoo. Ayo, kita segera kembali ke ruang latihan."
Donghyuk berjalan mendahuluiku. Kedua tangannya masih mengusap-usap kedua matanya yang berair.
Aku tersenyum melihat punggungnya yang terlihat kecil. Tenang saja Donghyuk, kau orang yang baik selama ini, dan kini saatnya aku akan membalas kebaikanmu.
.
"Ah, sial. Kenapa rasanya mengerikan?" Junhoe membuang minuman favoritnya ke tong sampah. Dia mengeluh mengenai minuman itu yang sudah dipersiapkannya jauh-jauh hari untuk menemaninya menonton bola hari ini bersama member lainnya.
Aku hanya tertawa dalam hati. Dia tidak tahu kalau aku yang mencampur minumannya dengan bahan lain. Aku sengaja melakukannya agar Junhoe terpaksa harus membelinya lagi di supermarket yang cukup jauh.
Dia berpamitan dan pergi seorang diri. Sementara aku dan member lain sedang berkumpul di depan televisi untuk menonton pertandingan bola, kecuali Donghyuk yang saat ini mengambil les tambahan untuk mengejar ketertinggalannya.
Bobby Hyung kembali dari dapur dengan wajah kesal. "Siapa yang memakan keripik kentangku?!"
"Aku, Hyung," ucapku santai dan Bobby Hyung langsung mnghampiriku untuk menjitak kepalaku. Aku memintanya berhenti dan akan membeli gantinya di minimarket.
Kini aku berjalan bersama Yunhyeong Hyung menuju minimarket setelah membujuknya untuk menemaniku. Sebelum pulang aku merengek ingin makan ramen instan dulu, dan Yunhyeong Hyung menyetujuinya asal aku membelikannya kopi.
Aku menyuruhnya menunggu di kursi luar, sementara aku memasak ramen instan di mesin yang sudah disediakan. Aku mencampurkan obat pencuci perut ke dalam minuman Yunhyeong Hyung. Maaf ya, Hyung, tapi aku perlu melakukan ini.
Sementara Yunhyeong Hyung menikmati kopinya, aku melirik jam tanganku. Memperhitungkan waktu untuk Junhoe, Donghyuk, dan Yunhyeong Hyung dengan teliti agar semuanya berjalan sempurna.
"Ugh." Yunhyeong Hyung tiba-tiba memegangi perutnya dengan ekspresi aneh. "Perutku tiba-tiba mulas, tunggu aku disini." Lalu dia berjalan cepat menuju toilet.
Bagus. Reaksinya sama seperti saat aku mencobanya pada Yunhyeong hyung di dorm tiga minggu lalu. Sekarang dia akan menghabiskan waktu sekitar 40 menit di dalam kamar mandi.
Aku segera pergi membawa ranselku menuju tempat Donghyuk. Untung saja tempatnya tidak terlalu jauh dari sini. Hanya memerlukan waktu 5 menit bila aku berlari.
Aku menyandarkan punggungku pada tembok bangunan dengan nafas yang tersengal-sengal. Ternyata aku butuh waktu 7 menit untuk bisa sampai kesini. Kemampuan lariku sungguh payah. Aku segera mengganti jaketku dan memakai topi bucket yang kubawa di dalam ransel.
"Ya, kau juga hati-hati di jalan!"
Samar-samar aku mendengar suara Donghyuk. Aku menunggu langkah kakinya hingga mendekat ke arahku.
"UWAH!" Donghyuk berteriak kaget saat melihatku tiba-tiba muncul di depannya.
"Junhoe?" tanyanya saat melihatku.
YOU ARE READING
Return: After a While
Mystery / Thriller"Ah, aku sangat ingin membuktikan hasil kerja kerasku pada kalian. Tapi aku tidak akan pernah bisa melampaui kalian, kan? Bolehkah aku membuktikannya pada kalian dengan caraku sendiri? Kalian tak akan marah padaku dan akan terus mendukungku, bukan...
Donghyuk
Start from the beginning
