"Aku juga merindukanmu" bisikku sambil memejamkan mataku, sesaat kemudian aku mendengar ketukan pintu dan Sean menghela nafas panjang tapi tidak melepaskan lengannya yg melilit tubuhku.

"Aku meminta Richard untuk membawakan beberapa barang dan pakaianmu" Sean berujar sambil mengecup pelipisku.

"Masuk!" pintu terbuka segera setelah Sean mengijinkannya, saat itu aku melirik kearah Richard yang sedang membawa beberapa tas dan meletakkannya di meja.

"Mr Blackstone, aku membawa apa yang kau minta" Richard berkata singkat, dan dengan wajah datarnya dia melihat kearah Sean, dia bahkan tidak tampak terganggu saat melihat Sean melingkarkan lengannya di tubuhku. Tentu saja dia tidak lagi aneh dengan hal itu karena dia mungkin telah melibatnya jutaan kali, ini aneh kenapa aku harus penasaran dengan hal itu.

"Bagus, tutup pintunya saat kau keluar"

"Tentu Mr Blackstone, dan selamat datang kembali Mrs Blackstone, aku harap kau merasa lebih baik saat ini" aku tersenyum mendengar kata kata Richard dan mengangguk padanya.

"Terima kasih Richard"

"Tentu Ma'am"

"Oww Richard, bolehkah aku meminta sedikit bantuan darimu?" aku bertanya sambil membelai rambut Sean yang terasa sedikit berminyak di telapak tanganku, kemeja yang sedang dikenakannya saat itu juga sangat kusut, jelas dia tidak merawat dirinya selama beberapa hari ini.

"Tentu Mrs Blackstone"

"Aku ingin kau membawakan beberapa baju untuk Sean, dan pastikan kau membawa pisau cukurnya juga" Richard mengangguk lalu keluar dari kamar rumah sakit dan meninggalkanku sendiri bersama Sean.

"Kau perlu mandi Sean" aku berujar sambil berjuang melepaskan pelukannya padaku.

"Jangan mendorongku pergi Ash, kau memiliki pertanyaanmu dan aku sudah melewatinya, sekarang biarkan aku memeluk istriku"

"Sean, kau memang perlu mandi, dan setelah itu kau bisa memelukku sampai aku tertidur, kupikir obat obatannya membuatku mengantuk" kami sedikit bedebat tapi seperti biasa Sean akan melakukan apa yang kuminta, dia melakukan beberapa panggilan untuk pekerjaannya, meminta Dr Mallory untuk pemindahanku ke kamar rumah sakit yang lebih besar mengingat aku akan tinggal disini selama beberapa hari atas anjuran dokter.

Beberapa saat kemudian aku telah dipindahkan ke dalam kamar rumah sakit yang jauh lebih besar, dengan ranjang dan perlengkapan yang menakjubkan, aku bahkan tidak tahu rumah sakit menyediakan semua kemewahan ini untuk orang yang memiliki uang. Sean masih tinggal di sampingku membelai rambutku sementara dia membaca beberapa email dari ponselnya.

"Sean, aku sungguh sangat mengantuk saat ini, dan jika kau tidak segera masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan dirimu, maka aku tidak akan membiarkanmu menyentuhku" seketika itu juga Sean meletakkan ponselnya diatas nakas dan mengecup puncak kepalaku.

"Baiklah, maafkan aku sayang" dia bergegas kearah kamar mandi dan aku mulai mendengar suara air mengalir, aku kembali merebahkan tubuhku dan memutuskan untuk memejamkan mataku sesaat untuk menenangkan diriku terlalu banyak hal yang terjadi dalam satu hari, semakin hari semakin berat untuk dijalani.

Aku setengah terbangun saat merasakan gerakan di sisi tempat tidur, aku menangkap Sean sedang membenahi selimutku mungkin dia mencoba untuk melakukannya dengan pelan tapi tetap saja itu membangunkanku. Raut wajahnya tampak khawatir saat aku sepenuhnya membuka mataku, aku merasakan punggung tangannya didahiku mencoba untuk mengukur suhu tubuhku.

"Aku baik baik saja, hanya mengantuk" ujarku meyakinkannya sambil kembali menutup mataku, beberapa saat kemudian rasa kantukku kembali mengambil alih dan aku tertidur untuk yang kesekian kalinya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 16, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Forever MineWhere stories live. Discover now