17

356 54 2
                                    

"Aku pulang." ucap seorang anak yang sedang memasuki rumah.

"Oh, kau sudah pulang. Makanlah, sebentar lagi kita harus bekerja." Ucap seorang pria dewasa yang sedang duduk dimeja makan dibarengi oleh 3 orang pria dewasa lainya dan seorang anak. Juga ada seorang wanita yang sedang menatakan makanan diatas meja makan.

"Apa yang kau bawa Chan?" tanya Yunhyeong yang melihat bahwa Chanwoo membawa kantong plastik yang terlihat berat.

"Oh ini? Aku mendapatkanya karena membantu kakak perempuan yang kesulitan membawa barang." Chanwoo mengambil satu buah apel dari dalamnya dan melemparkanya pada Yunhyeong.

Chanwoo berjalan menuju meja makan dan memberikan kantong plastic berisi apel tersebut kepada seorang wanita yang sedang menyiapkan makanan. Kemudian duduk di kursi kosong di meja makan dan mereka pun melanjutkan makan bersama.

Flashback on

Chanwoo yang sedang berjalan pulang dari sekolah, ditengah jalan melihat dua orang perempuan yang sedang membawa banyak belanjaan. Mereka terlihat kesulitan dalam membawa barang – barang yang telah mereka beli dari toko. Awalnya Chanwoo hanya melihat dan mengikutinya dari belakang, karena ternyata mereka berjalan ke arah yang sama. Namun, ketika mereka hendak melewati tangga, salah satu diantara mereka menjatuhkan kantong plastic yang penuh dengan apel sehingga semua buahnya bergelindingan cukup jauh mengingat jalan yang mereka lewati memiliki kemiringan. Dengan cepat Chanwoo mengambil semua apel yang sedang bergelindingan menuju dirinya.

"Omo, omo. Buahnya bergelindingan." Ucap salah satu kakak yang panik.

"Akan kubantu mengambilnya." Ucap chanwoo.

Kedua kakak itu meletakkan semua barang belanjaanya didepan tangga dan berlari menuju Chanwoo untuk mengejar apel yang bergelindingan.

Melihat tanganya yang telah penuh dengan apel, Chanwoo bertanya, "Apa nuna punya kantong kresek lagi?"

Keduanya menggeleng sebagai jawaban.

"Karena kantongnya rusak, itu tidak dapat digunakan lagi. Dan kelihatanya kantong – kantong yang lain telah penuh." Ucap Chanwoo sambil melihat belanjaan yang dibungkus kantong plastic yang mereka tinggalkan di depan tangga. "Aku akan membantu nuna." Chanwoo membuka tasnya dan memasukkan semua apel yang ada ditanganya. "Masukkan kesini, aku akan mengantarnya sampai rumah nuna." Akhirnya mereka setuju dan memasukkan semua buah apel ke dalam tas Chanwoo.

Chanwoo membantu membawa kantong plastik yang penuh dengan belanjaan menuju rumah kedua wanita itu. Untuk menhindari situasi yang canggung, Chanwoo membuka percakapan selama perjalanan.

"Nuna, apa tidak terlalu berat belanja sebanyak ini. Apa tidak ada laki – laki yang bisa membantu membawakan barang?" tanya Chanwoo.

"Ahh.. kami hanya tinggal berdua. Tidak. Sekarang kami bertiga. Ada satu orang laki – laki yang tinggal dengan kami, namun dia sakit." Jawab salah satu dari mereka.

"Oh begitu rupanya. Apa kalian saudara?"

"Ya, bisa dibilang begitu. Bagaimana dengan mu? Kau tinggal dimana, dengan siapa? Oh pasti orang tuamu sangat baik sehingga memiliki anak yang sebaik ini."

"Hmmm, aku tinggal di perkebunan mahoni. Apa nuna tau?"

"Oh perkebunan di atas sana? Aku memang jarang kesana tapi aku pernah melihat rumah didepan kebun mahoni. Jadi kau tinggal disana?"

Chanwoo mengangguk sebagai jawaban.

"Kita sudah sampai." Ucap kakak itu sambil membuka pintu. "Masuklah."

You'll Always Be My HeroWhere stories live. Discover now