16

508 71 11
                                    

Flashback (part 11)

Radio di mobil Junhoe berbunyi, "Iterjadi ledakan di pemukiman yang telah dicurigai, diharapkan semua personil segera ke tempat kejadian dan mengamankanya." Mendengar informasi tersebut dari radionya, Junhoe segera mencari celah di kemacetan untuk pergi ke tempat itu.

Junhoe hendak mengemudikan mobilnya ke jalan masuk yang pernah ia masuki, namun terhalang oleh banyaknya orang yang berkerumun paska ledakan untuk melihat kondisi tempat itu. Dengan cepat, Junhoe memutar mobilnya untuk mencari jalan lain. Dan tepat beberapa ratus meter dari sana, Junhoe menemukan pintu masuk lain berupa gang sempit yang sudah tertimbun oleh reruntuhan dinding rumah sebelah kanan dan kirinya. Tepat sebelum ia melewatinya, ia melihat pergerakan pada gundukan reruntuhan bangunan itu. Dengan cepat ia memundurkan mobilnya secara perlahan.

Dia melihat sesuatu yang berbeda, seperti ada pakaian yang tertimbun di dalamnya. Sejenak ia perhatikan, dia merasa bahwa ada orang disana. Dengan cepat Junhoe keluar dari mobilnya dan mendekati gundukan itu. Berharap dia bisa menangkap seseorang yang mungkin akan bermanfaat. Junhoe mendekat dan berusaha melihat apakahj pakaian itu ada orang didalamnya. Ia menyisihkan reruntuhan yang menimpa dan getcha, itu memang seseorang.

Dengan cepat Junhoe mengeluarkan orang tersebut, 'Semoga kau bukan orang yang aku pikirkan" Junhoe telah berhasil mengeluarkan orang itu dan berusaha membaringkanya. Ia membersihkan debu – debu yang m,enemp[el pada wajah orang itu dan berusaha mengenalinya.

Deg. Jantung Junhoe berhenti berdetak selama beberapa detik. Dia kenal orang ini. Wajah ini. Dia mengenaliny dengan sangat jelas. Wajahnya sangatlah jelas terukir diingatan Junhoe. Dengan panik ia mulai berpikir. "Kim Jinhwan. Sial, kenapa bisa begini? Apa yang harus aku lakukan dengan ini?" Tanpa banyak melakukan pemikiran yang berarti, Junhoe segera mengangkat tubuh Jinhwan menuju ke mobilnya. Ia hendak membuka pintu di kursi penumpang, namun sejenak ia berpikir kembali. "Tidak, aku harus menyembunyikanya." Ucapnya dalam hati. Ia segera manaruh tubuh Jinhwan di bagasi mobilnya.

Setelah menutup bagasi mobilnya ia mengedarkan pandanganya berharap tidak ada orang yang melihat aksinya. Untung saja gang ini termasuk sangat sepi, sehingga tidak ada orang yang melihatnya. Beberapa detik kemudian, dia mendengar sirine mobil polisi sedang mendekat.

Mobil itu menuju kerumunan warga tepat dimana ia putar balik tadi, Junhoe yang hanya melihat dari celah gang tiba – tiba teringat akan satu hal. Dengan cepat ia mendongakkan kealanya mencari kamera cctv yang terpasang. Bahkan ia sampai berlari dengan kepala yang terus melihat kemungkinan – kemungkinan terdapat kamera hingga sampai pada kerumunan warga yang juga telah tiba personil – personil dari kepolisian.

"Ko Junhoe" teriak seorang polisi yang tengah berdiri di belakang kerumunan warga. Ia bisa melihat beberapa polisi menyuruh warga mundur dan beberapa dinataranya memasang police line disepanjang pintu masuk. Suasananya sangat bising, banyak mobil polisi berdatangan lagi mengingat area yang meledak sangatlah luas, pasti mereka mengerahkan seluruh anggota kepolisian kota itu untuk mengamankanya.

Junhoe segera berlari menemuinya, ketika tepat didekatnya Junhoe membungkukkan badan untuk memberi penghormatan.

"Kau cepat sekali sampainya." Tanya orang itu

"Hmm, tadi sebenarnya saya sedang menuju ke suatu tempat. Saat radio berbunyi kebetulan saya cukup dekat dengan daerah ini. Jadi saya langsung ke sini." Jelas Junhoe.

"Sebelum kejadian ini, kita mendapat laporan bahwa tiba – tiba banyak mobil berdatangan dan kemudian pergi. Kurasa mereka semua sudah pergi. Dan kau lihat? Kawasan ini sama sekali tidak terdeteksi. Kau menemukan sesuatu?"

You'll Always Be My Heroحيث تعيش القصص. اكتشف الآن