Part 1

9.9K 260 11
                                    

Galang menatap wanita di depannya, dari ujung kepala hingga ujung kaki. Tak seperti biasanya, Indah terlihat berbeda hari ini. Mengenakan tunik peach dengan bagian pundak yang terbuka, dipadupadankan dengan skinny jeans panjang.

"Mau ke mana, Yang?" tanya Galang sambil berjalan masuk rumah. Ia baru saja pulang dari kantor ketika berpapasan dengan istrinya di pintu depan.

Indah menelan ludah. Satu tangannya menunjuk ke arah luar. "Aku ... aku mau jalan sama Weni. Mau ke ... ke ... ke Mall! Ya! Ke Mall!" jawabnya gugup.

"Itu baju siapa, Yang? Kok, aku baru lihat." Mata Galang menelanjangi penampilan baru istrinya itu. Biasanya, Indah hanya memakai pakaian rumahan, karena tak pernah keluar rumah.

"Punyaku, Yang. Masa punya siapa. Cuma baru aku pakai sekarang aja."

"Oh." Pria berbadan tegap itu lalu duduk di sofa.

"Kok, jam segini udah pulang?" tanya Indah sambil masih berdiri di samping pintu.

"Iya, namanya juga pengantin baru, pasti pengen pulang cepet, lah .... Sini!" Tangan Galang melambai. Memerintahkan wanita yang baru dua bulan dinikahinya itu mendekat. Namun sayang, Indah bergeming. Ia malah terlihat sedikit cemas.

"Kenapa, sih?" Galang mulai curiga.

"Ah, enggak. Nggak kenapa-napa."

Perempuan berkulit putih itu mendekat. Lalu duduk di samping suaminya. Galang tersenyum. Ia meraih pinggang wanita itu, merapatkan ke tubuhnya. Kemudian perlahan mencium leher jenjang di hadapannya.

"Yang, ayok!" bisiknya.

Indah sontak kaget.

"Ngapain?" Ia pura-pura tak mengerti kode dari Galang.

"Bobok."

"Ta-tapi, Yang. Aku udah ada janji sama Weni. Aku udah pesen gr*b car."

"Di-cancel, kan, bisa."

"Iya, tapi kasihan Weni kelamaan nunggu."

"Ya, kamu chat aja. Bilang agak telat, ada urusan penting."

"Tapi, Yang--" Kalimat Indah terjeda. Ia tak bisa melanjutkan ucapannya karena Galang keburu menyambar bibirnya. Lalu secepat kilat pria itu membopongnya masuk kamar dan menutup pintu rapat-rapat.
_______

Galang tengah berada di kamar mandi ketika ponsel milik Indah berkedip. Sebuah pesan whatsapp masuk. Ia segera membukanya.

'Udah sampe mana, Beb?'

Ia buru-buru membalas.

'Sorry, gue telat dikit. Ntar gue hubungi lagi.'

Terkirim dan terbaca. Perempuan bermata bulat dan hidung mancung itu segera menghapus semua chat itu.

"Segernya ...." ucap Galang saat keluar kamar mandi dengan sepotong handuk yang terlilit di pinggang sambil menggosok rambutnya yang basah. Ia terlihat kaget ketika melihat istrinya telah kembali berpakaian rapi dan bersiap untuk pergi.

"Loh? Udah mau pergi?" Galang heran.

"Iya."

"Nggak mandi dulu, emang?"

"Ntar aja. Kasihan Weni kelamaan nunggu. Pergi dulu, ya, Yang." Tanpa menunggu jawaban dari suaminya, Indah pergi begitu saja meninggalkan Galang yang tak bisa menahan lagi kepergiannya.
_______

_______

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.
Sweet Honey (COMPLETED √)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt