007

2.4K 159 17
                                    

Jeonghan terjengkit kaget saat membuka pintu kamarnya, "Gyuiee?"

"Han? Sudah bangun?" Mingyu, lelaki itu menolehkan kepalanya dari arah ruang tengah, setelah mematikan televisi Mingyu melangkah mendekat kearah Jeonghan yang masih menatapnya dengan bingung.

"Mau sarapan sekarang?"

Jeonghan hanya menurut saat Mingyu menarik dirinya kearah ruang makan dan mendudukan dirinya di kursi. Dan sekali lagi Jeonghan di buat terkejut saat mendapati meja makan yang sudah penuh dengan beragam jenis makanan.

"Aku panaskan supnya dulu, ya?"

"Kapan kau masak sebanyak ini?"

Mingyu tidak menjawab, ia lebih memilih memanaskan sup kaldu yang tadi ia buat agar Jeonghan bisa cepat menghabiskan sarapannya.

"Jja, sekarang makan, habiskan!"

Jeonghan mengerucutkan bibirnya kedepan, ia ingin sekali makan semua menu yang Mingyu siapkan. Tapi ia takut, akhir-akhir ini sarapannya selalu berakhir di kamar mandi, Jeonghan tidak ingin mengecewakan Mingyu!

"Hana, kau baik-baik saja?"

Jeonghan menganggukan kepalanya lemah.

"Kenapa? Ada yang sakit?" Mingyu mengulurkan tangannya, meraih tangan Jeonghan dan mengelusnya dengan lembut.

"Atau kau tidak suka? Mau aku buatkan yang lain?"

Dengan cepat Jeonghan menggelengkan kepalanya, "Aku tidak ingin mengecewakanmu"

Mingyu lelaki itu akhirnya tersenyum mengerti, "Tunggu disini, sebentar"

Jeonghan kembali menatap Mingyu dengan bingung, ada apa lagi?
Tak sampai satu menit, lelaki bertubuh tinggi itu sudah kembali dengan satu kantung plastik kecil di tangannya.

"Kemarin Seungkwan memberi tau, katanya kau sering mual setelah sarapan jadi aku meminta saran dari paman agar meringankan rasa mual itu"

Jeonghan menatap Mingyu yang mengeluarkan 2 botol kaca di depannya.

"Ini vitamin yang harus kau minum, satu di pagi hari sebelum sarapan dan satu lagi sebelum tidur. Dan oh ya! nanti setelah sarapan kita keluar untuk beli susu, kau perlu tambahan nutrisi, kata paman anakku di dalam sana terlalu lemah" kata Mingyu sembari mengeluarkan satu buah pil dari dalam botol kaca.

Jeonghan menundukan kepalanya, ia merasakan kedua pipinya menghangat setelah mendengar ucapan Mingyu, 'anakkuentah kenapa kata itu terasa manis di telinga Jeonghan.

"Cks! Sudah sekarang minum obatnya, dan cepat habiskan sarapanmu, ini sudah telat!"

・・

Dengan kesal Jeonghan terus memukuli pundak Mingyu saat lelaki yang lebih muda darinya terus saja melontarkan kalimat-kalimat gombalan yang membuat Jeonghan geli tapi juga terasa manis untuk di dengar.

"Ey jangan kasar, aku tidak mau anakku  jadi tukang pukul" Mingyu mengecup kepalan tangan Jeonghan yang membuat kedua pipi lelaki itu semakin memerah.

"Eoh? Josh?" Jeonghan mendongakkan kepalanya saat mendengar pintu asramanya terbuka, "Kau sudah kembali?"

"Hmm!"

Brak

"Ada apa dengannya?"

Jeonghan mengangkat kedua bahunya, "Tidak tau"

Our Baby [GyuHan] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang