002

3.2K 256 3
                                    

Jeonghan menunduk, memegang kedua lututnya yang mulai terasa lemas. Ia tidak mengerti mengapa kondisi tubuhnya menjadi gampang lemah. Ia tau, Jeonghan sangat tau ia memiliki stamina yang kurang tapi sebelumnya tidak pernah separah ini. 

Waktu debut grupnya beberapa bulan yang lalu saja, ia baik-baik saja, walaupun harus menari selama 24 jam penuh. Tapi sekarang? Ia baru melakukan pemanasan, tapi badanya sudah menyerah. Bahkan moodnya juga tidak baik, ia meresa kesal dan sedih dalam waktu yang bersamaan.

"Han? What's wrong?"

"Entah Josh," Jeonghan mengangkat tubuhnya demi menatap sahabatnya berada.

"Astaga, kau pucat!" pekik Joshua menarik lengan Jeonghan agar duduk di kursi yang berada di dekat mereka.

Tapi Jeonghan menahan lengan Joshua dan menggelengkan kepalanya, "Kita harus tampil sejam lagi, bukan? Aku tidak ingin menghambat rehearsal kita, Josh"

"Tapi Han-"

Jeonghan menepuk pundak sahabatnya dan tersenyum, "Aku akan baik-baik saja"

Joshua sempat bergeming sebelum akhirnya mengizinkan Jeonghan ikut dengannya naik ke atas panggung setelah menatap kedua manik memohon dari Jeonghan.

Tapi sepertinya keputusan Joshua salah, saat lagu baru saja di mulai Jeonghan jatuh, membentur lantai yang membuat dirinya langsung tidak sadarkan diri.

"Jeonghan!"

・・

Seorang lelaki bertubuh tinggi, megeluarkan sebuah kotak berwarna coklat dari dalam lemarinya. Di dalam kotak tersebut terdapat sebuah kemeja dan sepotong celana bahan yang ia tidak tau siapa pemilik sebenarnya.

"Bisa gila gw!" dengan kasar lelaki itu, Mingyu melempar kotak tersebut ke arah lantai  membuat seluruh isinya berserakan.

Mingyu merutuki sifatnya yang pelupa saat mabuk, ia tidak ingat apa yang terjadi 3 bulan lalu saat dirinya kehilangan akal.

klek

"Mingyu?"

Dengan hembusan nafas berat, Wonwoo mendekati ke arah Mingyu berada, "Baju itu lagi?"

"Gw ngerasa ada yang janggal sama baju ini, hyung"

"Mungkin petugas keliru mereka pikir pakaian ini milikmu atau milik seseorang yang juga berada di pelataran cafe saata itu, lupakan saja"

Mingyu menghembuskan nafasnya frustasi sebelum menganggukan kepalanya, tapi kedua netra kelamnya masih sibuk menatap kemeja tersebut.

"Oh ya! dari pada memikirkan itu terus, hyung mengajak kita ke acara musik, mau ikut?" lanjut Wonwoo kini mendudukan dirinya di sebelah Mingyu.

"Sekarang?" kata Mingyu menolehkan kepalanya.

Wonwoo menganggukan kepalanya, "Hyung memiliki orang dalam, jadi tenang kita bisa masuk tanpa berdesakan"

"Tunggu di depan, gw siap-siap dulu"

・・

Jeonghan menghela nafasnya untuk kesekian kalinya, ia menatap seluruh orang yang ada di dalam ruangan, "Saya tidak bohong tuan, saya juga tidak tau ini bisa terjadi!"

"Bagaimana bisa kau tidak tau hal ini?" seorang pria paruh baya dengan setelan jas menyilangkan tangan di depan dadanya wajahnya menatap angkuh kepada sosok yang kini duduk dengan selang infus yang masih terpasang di sebelah tangannya

"Hyung?" Seungkwan, lelaki itu melangkah, menghampiri tempat Jeonghan duduk.

"Kenapa? Kau juga tidak percaya?!"

Seungkwan menggelengkan kepalanya dan tersenyum, "Bukan begitu,"

"Kehamilan mu sudah jalan 14 minggu, bagaimana bisa sampai kau tidak sadar, Han? Janin itu berkembang dalam dirimu, tidak masuk akal jika kau tidak sadar sedikitpun" kata lelaki paruh baya itu lagi.

"Saya, berani sumpah kalau saya benar tidak tau tuan. Saya tidak tau kapan terakhir kali melakukan itu sampai saya bisa mengandung!" kesal Jeonghan dengan wajah yang sedikit memerah.

Lelaki paruh baya itu, Tuan Lee memijat keningnya yang mulai terasa pusing, "Baik, Kita akan rundingkan ini nanti. Sekarang persiapkan diri kalian naik ke atas panggung, saya tidak ingin membayar ganti rugi karena masalah ini. Dan Jeonghan kau harus tetap tampil, media tidak boleh ada yang curiga sedikitpun" tegas Tuan Lee meninggalkan ruangan dimana anggota Habit berkumpul.

Dengan wajah pasrah semua orang membubarkan diri mereka dan bersiap-siap.

"Hyung," Seokmin datang menghambur memeluk sosok kakak baginya disusul dengan Seungkwan.

"Han- Tungg-"

"Habit! Standby!"

"Josh kau ingin mengatakan sesuatu?" Jeonghan menolehkan kepalanya saat lelaki bermata kucing itu menahan lengannya untuk berdiri.

Joshua menggelengkan kepalanya, "Nanti saja"

・・

Seungcheol lelaki itu mengajak teman satu grupnya, Trauma untuk datang ke suatu acara musik yang sedang berlangsung. Selain mencari hiburan, Seungcheol juga ingin mencari inspirasi untuk musik baru mereka.

Trauma, grup yang Seungcheol bangun bersama 3 sahabatnya tidak pernah membawa serius grup mereka untuk tampil di acara musik stasiun televisi. Mereka hanya sekedar menyumbangkan hobi mereka dan tampil untuk senang-senang.

"Gw dengar hari ini boy group rookie itu akan tampil hari ini!" saut Wonwoo yang berada di barisan belakang.

Hansol menganggukan kepalanya, "Mereka benar-benar idol yang sedang naik daun! Dimanapun pasti mereka menjadi buah bibir. Aku iri!"

Seungcheol hanya menggelengkan kepalanya, saat Hansol terus berbicara mengenai idol yang akan tampil berikutnya.. Sedangkan Mingyu hanya mengikuti teman-temannya dari arah belakang dengan diam. Dan benar apa kata Wonwoo sebelumnya, Seungcheol memiliki orang dalam, sesampainya mereka di gedung acara, mereka langsung di arahkan masuk lewat pintu khusus.

-

"Akhirnya! Habit!" kata Hansol antusias.

"Gw gak sabar, lagu mereka yang baru buat gw merinding!" sambung Seungcheol tak kalah antusias.

Wonwoo hanya menganggukan kepalanya, "Oh ya Gyu! Lu tau Habit'kan?"

Mingyu mengangkat kedua bahunya, "Gw gak tertarik"

"Ah, hyung! Payah! Tapi gw yakin hyung bakal langsung suka sama mereka!" tegas Hansol menepuk pundak Mingyu cukup keras.

Mingyu hanya memutar matanya jengah, ia kembali duduk dengan tenang dan menyaksikan 5 orang lelaki yang mulai naik ke atas panggung.

Mingyu mengerutkan keningnya saat melihat salah satu personil memiliki rambut pirang sebahu duduk di atas kursi seorang diri.

"Sayang sekali, Jeonghan jatuh saat rehearsal tadi, jadi dia harus duduk seperti itu. Padahal gw pengen banget liat dia nari" kata Hansol dengan nada sedihnya.

'Jeonghan?'

Mingyu membulatkan matanya secara sempurna, saat mendengar sosok pirang itu mulai bernyanyi, seperti déjàvu.

"Gyuiee"

Suara itu sangat Mingyu kenal di masa lalu, "Yoon Jeonghan?!"

tbc
.
.

[2019-unknown date]
💜ily

Our Baby [GyuHan] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang