11 - Clean

6.6K 521 111
                                    

Suara burung yang terdengar riuh diluar jendela tidak membuat kedua orang yang tengah tertidur pulas itu bangun. Bahkan matahari sudah menerawang lewat tirai jendela kamar namun mereka tetap tidur dengan nyenyak tanpa ada rasa beban, entahlah mungkin Seokjin lupa menghidupi alarm karena kejadian mati lampu malam tadi.

Keduanya baik Seokjin dan Jisoo tidak ada yang terbangun. Mereka masih asik didunia mimpi masing-masing sampai akhirnya Seokjin merasa tergelitik saat dirasakannya derupan nafas mengudara dilehernya.

"Uggghh geli siapa yang menggelitiku?" Tanyanya lirih sembari mengmati seseorang yang begitu rapat dengan tubuhnya saat ini.

Seokjin membulatkan mata dan terbrlalak saking kagetnya. Jisoo benar-benar dekat dengannya saat ini. Kakinya bersentuhan dengan kaki seokjin dan kepalanya sudah ada dipangkal leher sembari menyandar dengan nyamannya disana sehingga menimbulkab efek geli dari derupan nafas harumnya juga tangan Jisoo pun asik memelul pinggang dan perut Seokjin.

Ya, sangat dekat sampai-sampai kulit mereka berdua bersentuhan dan itu membuat Seokjin pusing bukan main karena ada sensasi tersendiri dari gesekan walaupun itu hanya sekadar gesekan dari kulit.

Seokjin terdiam, tidak tega membangunkan Jisoo. Dia menatap lekat gadis yang hanya beberapa senti darinya ini, menatap lekat sembari mengulum senyum dibalik wajah merahnya itu.

"Tenang sekali." ujarnya lagi sembari menangkup pipi gembul Jisoo dan menyentuh rambutnya pelan dan lagi menghirup perlahan bau keringat dan bau rambut Jisoo yang sangat harum dan memabukan.

Seketika rasanya waktu berhenti dan yang Seokjin rasakan saat ini hanya degup jantungnya yang kencang dan mengudara, membuat dia salah tingkah sendiri hanya dengan melihat wajah polos Jisoo.

"Hari inikan hari minggu? Aigoo aku kira hari senin. Pasti gara-gara anak itu membuat tugas power poin tadi malam." Gumamnya lagi

Seokjin tidak beranjakn dari tempat tidurnya dan malah terus menatap lekat wajah Jisoo yang begitu tengan. Yang membuat Seokjin tergoda ditambah lagi air liur Jisoo yang berada dipangkal bibir dan hal itu membuat Seokjin gemas sendiri. Ingin rasanya dia membersihkan air liur itu.

"Ngehh." Seokjin terkaget saat mata Jisoo mengerjeb dan suara helaan nafasnya terdengar.

"Selamat pagi Ahjussi." Sapanya sembari mengucek-ucek mata dan berusaha melawan rasa kantuknya sendiri.

"Tidurmu nyenyak?"

"Iya. padahal biasanya aku selalu kedinginan setiap malam tapi aku rasa tubuhku jadi hangan karena ada Ahjussi. Ahjussi seperti matahari saja yang penuh kehangatan." Candaan Jisoo itu sungguh tidak lucu menurut Seokjin karena dirinya salah tinggkah sendiri saat ini.

"Kehangatan ya?" Tanyanya balik sembari menangkup pipi gembul Jisoo.

"Ahjussi hari ini hari minggu ya? Aku lupa haha aku kira hari senin." Tawanya lagi.

"Sebentar Ahjussi aku mau mencuci muka dan membersihkan air liurku." Jisoo berdiri dari ranjangnya namun sedetik kemudian tangannya ditarik oleh Seokjin sehingga dia kembali terduduk diranjang.

Seokjin dengan pelannya mengelus pipi dan berakhir dengan jempolnya yang mengusap pelan bibir merah muda Jisoo.

"Tidak usah, biar aku yang membersihkannya." Jisoo tidak mengerti dengan ucapan Seokjin, dia hanya mengernyitkan dahi dan berpikir namun Seokjin seketika menangkup Jisoo dan matanya membulat saat dirasakan ada sesuatu yang lembut menempel dibibirnya sembari mengesap pelan.

"Emmngh--ngghagg-nghhaaeemmngh--"

Jisoo tidaklah tau apa yang Seokjin lakukan saat ini. Dia hanya menutup mata dan merasakan setiap sentuhan yang ada saat ini.

The Diary We Meet (JinSoo)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon