Pria itu mengeluarkan sesuatu dalam berkas yang ia pegang, "Di harapkan kedepannya Jeonghan bisa berhenti dulu dari pekerjaannya. Kalau sampai ini terjadi lagi, Jeonghan bisa mengelami pendarahan. Ini, serahkan pada ayahnya, paman pamit dulu, Jeonghan segera di pindahkan ke ruang rawat, jangan terlalu khawatir lagi, dia akan baik-baik saja"

Mingyu dan Joshua membungkukan badannya dan berucap terimakasih.

"Josh? Ini, kau pasti tau siapa ayah dari bayi Jeonghankan?"

Joshua menerima sebuah hasil foto abstrak dari hasil pemeriksaan Jeonghan. Senyum merekah di wajah tampannya.

Tentu dia tau, tapi..  "Tapi aku tidak tau siapa ayahnya, Mingyu-ssi. Jeonghan belum pernah menceritakannya pada kami"

・・

Mingyu tersiap saat melihat pergerakan tangan yang Jeonghan lakukan. Sudah lewat jam 12 malam dan dirinya masih terjaga sampai lelaki itu sadar.

Sedangkan Joshua, lelaki itu sudah pulang  beberapa jam yang lalu karena ada urusan dengan manager dari Habit.

"Hanna?"

"Ngh,"

"Aku panggilkan perawat, ya?"

"Jangan, Gyuiee," pinta Jeonghan dengan nada yang lemah.

"Kau yakin?"

Jeonghan menganggukan kepalanya dan tersenyum lemah ke arah Mingyu.

"Gyuiee," Jeonghan mendudukan kepalanya.

"Apa ada yang sakit?"

Jeonghan menggelengkan kepalanya.

"Ada apa, jangan buat aku khawatir, hmm?" dengan lembut Mingyu mengusap pucuk kepala Jeonghan dan perlahan mengangkat kepala itu agar menatapnya dan betapa terkejutnya saat melihat Jeonghan menangis,  "Han?"

"Kau sudah tau semuanya?"

Mingyu menghela nafasnya dengan berat, "Sudah, Joshua yang memberitahu ku."

"Hey? Jangan menangis lagi, Han. Kau tidak perlu takut di pecat, media tidak akan tau. Klinik ini milik paman ku, beliau juga yang mengurus perawatan mu. Kau ingat dengan Jae ahjussi? Dia akan membantu menutupi semua"

Jeonghan menganggukan kepalanya mengerti, "Tapi aku bukan takut karena itu,"

"Lalu?"

Jeonghan memilih diam dan mengusap air matanya.

Mingyu yang paham dengan kondisi sahabatnya hanya bisa tersenyum maklum.
Dulu, saat mereka masih sama-sama memakai seragam, Mingyu selalu bertekad untuk melindungi Jeonghan. Karena lelaki yang lebih tua darinya itu adalah teman pertama yang Mingyu punya! Rasanya melihat kondisi Jeonghan sekarang, ia merasa kecewa dengan dirinya sendiri! ia gagal menjaga Jeonghan! Ia menyesal tidak menemui Jeonghan lebih awal, jika saja ia bisa memutar waktu, ia ingin bertemu Jeonghan lebih awal hal seperti ini  terjadi.

"Han, tadi paman menitipkan ini. Ia meminta ku untuk memberikannya pada ayah dari bayimu. Tapi aku tidak tau  begitupun dengan Joshua"

Jeonghan semakin terisak saat melihat foto sang jabang bayi dalam perutnya, Ia lupa dengan kondisinya saat ini dan malah melukai bayinya, "Dia baik-baik sajakan?"

Mingyu tersenyum dan menganggukan kepalanya, "Dia sangat kuat, sama seperti ibunya"

"Terimakasih untuk hari ini, Gyuiee"

"Anytime Han,"

"Gyuiee?"

"Hmm? Kau perlu sesuatu?"

Our Baby [GyuHan] ✔️Where stories live. Discover now