sakit lagi [15]

199 23 0
                                    

"J-Jungkook?"

"Jadi, lo ngapain disini? Udah sendirian, nangis lagi. Kemana pacar lo?" Tanya Jungkook.

Gue rindu sama dia, sejak gue pacaran dengan Sehun dia menghilang bak ditelan bumi, dan sekarang? Dia datang lagi dengan muka lebih tampan. Ckckck.

"Dia selingkuh."

"Sehun?'' Tebak Jungkook.

"Iya, siapa lagi. " jawab gue kesal. Ya, siapa lagi pacar gue selain dia? Justin Bieber?

Dia tahu karna kejadian di rumah sakit lalu. Jungkook hanya menganggukkan kepala. Gue doain semoga tuh kepala gak copot, karena dia kebanyakan ngangguk.

"kok respon lo gini sih, Kook!" Kesal gue.

"Terus gue mesti respon gimana?" Ujarnya datar, dia natap gue dalam.

"Lo sekarang juga ninggalin gue, Kook!"

"Karena gue sadar diri, Yer." 

//Author pov//

Yeri kaget, kenapa semua orang jadi kayak gini? Semua nya menyebalkan!

Dia kira, Jungkook akan menasehati nya, ternyata tidak.

"Maksud lo?" Respons Yeri.

Seingatnya, dia tak punya salah apapun dengan Jungkook, tapi dia malah di giniin.

''Jangan tunjukin ekspresi kayak gitu, ekspresi lo nunjukin kalau gue masih punya harapan ke lo. Lo nge baperin cowok, tanpa tahu bagaimana perasaan cowok itu."

"Nggak usah bertele-tele bisa? Gue gak paham, Kook!" Kata Yeri, kesal dengan Jungkook yang suka bertele-tele.

"Pantas aja lo gak paham, kan lo orang miskin." Selama ini, Yeri selalu tahan dengan makin orang. Tapi, kalau ini menyangkut keluarganya, dia gak bakalan diam saja. Dia tak terima.

Memang, yeri anak kurang mampu. Makanya dia harus berusaha, tapi ini? Dia berusaha sekuat tenaga tapi malah di jatohin kayak gini, apalagi dengan orang yang di sayang.

Iya, Yeri sayang Jungkook tapi hanya sebatas kakak-adik. Nggak lebih dan gak akan lebih.

"Iya gue emang anak miskin, beda banget sama lo, Kook. Emang gue harus sadar diri, gue gak cocok jadi idol!''

"Bagus, lo sadar diri. Berarti gue gak perlu ngasih tau lo." Hati Yeri sakit mendengarnya.

"Jungkook!" Panggil Seseorang.

Untung saja Sungai Han dalam keadaan sepi, kalau ramai gimana?

Itu suara orang yang Yeri kenal.

Lalu perempuan yang memanggil Jungkook datang kemari, dan melihat Yeri sekilas lalu menggandeng tangan Jungkook.

"Lo ngapain disini sama Jungkook?" Ucapnya sinis.

"Udah ayo, Eunha. Kita pergi aja!"
Ajak Jungkook sembari menggandeng perempuan yang bernama Eunha.

Lalu Jungkook meminggalkan Yeri sendirian di Sungai Han yang suasananya sepi ini.

Setelah itu, Yeri memutuskan untuk pulang. Karena ini sudah pukul 11 KST. Tentunya Yeri pulang ke dorm.

Yeri pulang dengan jalan kaki sambil menunduk

°°°

Cklek

''Kemana saja kamu? Kalau kamu ketahuan sasaeng fans bagaimana? Kamu gak mikirin kita yang khawatir nunggu kamu, childish!" baru saja ia memasuki dorm, ia sudah di beri ceramah seperti ini, bukan ucapan selamat datang.

"Emang Kakak khawatir sama aku? Ngapain Kakak khawatir sama aku kalau kelakuan Kakak tadi seperti mengusir aku." ucap Yeri lalu meninggal kan Wendy yang tadi ceramah. Irene, Seulgi, dan Joy yang lagi duduk di kursi santai menatap Yeri.

Ia memasuki kamarnya dan Wendy, lalu menutup pintu nya lekas itu, mengunci nya, bodoamat Wendy mau tidur dimana.

°°°

"Kenapa sih dunia gak adil ke gue, gue tau kalau gue itu orang miskin. Tapi, gue juga perlu kebahagiaan kayak yang lainnya." monolog Yeri, lalu ninju-ninju kasur nya dan mencekik lehernya sendiri dengan sekuat tenaga, ia telah berpikir untuk bunuh diri.

cklek, pintu terbuka tanpa sepengetahuan Yeri. mana mungkin dia tahu, sekarang ini keadaannya sedang pingsan dengan tangan yang masih mencekik lehernya.

"Yeri!" ucap pria itu yang tadi membuka pintu kamar yeri dengan kunci serep.

Pria itu segera membawa Yeri ke rumah sakit, karena wajah Yeri pucat.

°°°

"Bagaimana keadaan Kim Yerim?" tanya pria yang membawa Yeri ke Rumah Sakit.

"Beruntung saja Yerim segera di bawa ke Rumah Sakit, kalau tidak, mungkin dia tidak akan terselamatkan. Pak Oh Sehun, sepertinya depresi Yerim kambuh lagi. Apakah tadi ia mencekik dirinya sendiri?" Ujar Dokter yang memeriksa Yeri.

''Iya, tadi saya menemukannya pingsan dengan tangan yang mencekik lehernya." Balas Sehun, pria yang membawa Yeri ke Rumah Sakit.

"Dulu Yeri memang berencana bunuh diri saat ia dibully, itu juga dengan mencekik leher sendiri. Maka dari itu dia tidak boleh tertekan, karna depresi nya akan kambuh.'' ucap Jihyo, Sahabat Yeri sedari kecil.

"Jadi begitu, depresi nya kambuh. Untung saja tidak parah, sekarang pasien masih pingsan, anda boleh menjenguknya. Permisi." Dokter itu pamit pergi.

"Apa kalian bisa menjelaskan, kenapa depresi Yeri kambuh?" Tanya Jihyo saat dokter itu sudah pergi.

Irene dan Sehun pun menceritakan semua, kecuali waktu Yeri di Sungai Han, karena mereka tak tau kalau Yeri pergi ke Sungai Han.

°°°

Saat ini Sehun, Irene, dan Jihyo sudah masuk ke ruang rawat inap Yeri.

Dan, Yeri sudah sadar.

''Maafin aku, sebenarnya kita tahu Sehun dan Seulgi itu sedang quality time makanya kita kayak tadi. Sebenarnya, Seulgi itu saudara Sehun." Jelas Irene.

"Soal Seulgi meluk aku tadi, dia gak tahu kalau aku pacar kamu. Tadi aku traktir Seulgi karena dia minta pajak jadian saat malemnya aku cerita, tapi malemnya dia gak tahu kalau pacar aku itu kamu. Maafin aku." Sambung Sehun.

Sedangkan Yeri, saat ini tengah melamun.

"Yeri?" Jihyo berusaha membuat Yeri tidak melamun.

"Eoh? Aku maafkan. Maafkan aku juga, aku childish." ucap Yeri.

"Jungkook kemana?" Tanya Yeri saat menyadari kalau Jungkook tidak menjenguknya.

Senyuman Sehun luntur seketika

"Dia nggak ada Yer, mungkin sibuk." Jihyo menenangkan Yeri.

"Ada yang lapar? Yeri mau makan apa? Aku traktir deh sepuasnya!" Seru Irene, berusaha memecah suasana yang berubah menjadi canggung.

"Pancake durian sama banana milk,'' Celetuk Yeri.

"Aku samain saja.'' Jihyo tersenyum.

"Kamu pesen apa?" Tanya Yeri ke Sehun.

"Cheese cake sama chocolate milk shake." Ucap Sehun, lalu mengambil dompet nya dan memberikan beberapa lembar ke Irene.

''Saya yang traktir, yang di luar juga tanyain. Pajak Jadian." Tambah Sehun

''Makasih Pak, ayo, Hyo!" Irene lalu mengajak Jihyo pergi.

"Oke, permisi."

"Maafin Yeri yang childish."

"Gak usah minta maaf terus, ini salah aku juga yang sudah gak ngabarin kamu dua hari. Aku lagi banyak Job."



Hay ughtea, aku back. Banyak gak?

Maaf kalau aneh, kan aku emang aneh





Makasih;)

1. Dear Diary; Hunri [✔]Место, где живут истории. Откройте их для себя