buly? [2]

1K 53 0
                                    

Mentari menunjukkan sinar nya lebih awal di pagi ini. Gadis itu menggeliat tatkala sinar mentari menyapa kulit nya melewati jendela kamar. Setelah mengumpulkan seluruh tenaga nya, gadis itu, Kim Yerim, segera berdiri dan segera bersiap bersekolah.

🍴🍴🍴

"Pagi Eomma dan Appa," Sapa Yeri ceria, membuat kedua orangtua nya ikut ceria melihat wajah anak bungsu nya.

"Pagi sayang," Kedua orangtua Yeri balik menyapa dirinya.

Gadis kelas 12 Sma Geumdo itu duduk dihadapan orangtua nya dan segera menyantap sarapannya. Tak lama kemudian, Yeri telah selesai sarapan. Yeri berlarian menuju halte bus, takut kalau tertinggal bus.

Di halte, ia melihat Jihyo tengah berlarian menuju halte bus. "Pagi, Yer!" Sapa Jihyo bersemangat.

"Pagi juga, Hyo!"

"Ah, gue kira bakalan ketinggalan bus." Kata Jihyo setelah memasuki bus yang barusaja datang, "Dewi fortuna lagi berpihak ke gue, nih!" Monolog Jihyo.

Sebenarnya, Jihyo merupakan anak yang bisa dibilang cukup mampu. Gadis berwajah bulat itu sedang belajar hidup mandiri, dan tak ingin bergantung ke kedua orangtua nya.

🏫🏫🏫

Bus berhenti di halte depan Sma Geumdo tepat 30 menit sebelum bel masuk kelas berbunyi.

Yeri dan Jihyo berjalan beriringan memasuki kawasan Sma Geumdo.

Tanpa sengaja, Yeri menabrak Sinb, ketua geng yang sering membuly siswa-siswa yang masuk ke Sma ini dengan jalur beasiswa. "Maaf, gue gak sengaja"

"Mata lo gak sengaja! Lihat nih, guys! Cewek beasiswa berani-berani nya nabrak kak Sinb!" Teriak Umji, gadis termuda di geng Sinb.

"Enaknya diapain nih? Songong banget tuh si beasiswa!" Kompor Eunha.

"Tau tuh! Hajar aja Sinb! Cewek kayak gitu kalau gak dikasih pelajaran gak bakalan kapok!" Sambung Yuju, ikut mengompori Sinb.

"Heh! Berlutut lo sekarang ke Sinb!" Suruh Yerin sambil menendang Yeri.

"Lo semua itu kenapa sih? Gak ada kapoknya buly orang!" Amuk Jihyo

"Ikut-ikut aja lo, sapi!" Ejek Umji, sambil memandangi bentuk tubuh Jihyo yang menurutnya gendut seperti sapi. Padahal mah body goals.

"Lah, mendingan gue, sapi. Gue tinggi! Gak kayak lo, udah pendek, gendut juga! Persis kayak babi!" Balas Jihyo.

"Tinggi juga ya, nyali lo!" Umji mengangkat tangannya, hendak menampar Jihyo.

"Tinggi juga ya, nyali lo!" Park Chanyeol, mantan ketua osis 3 tahun yang lalu yang sudah lulus mengikuti ucapan Umji. "Apa yang lo banggain sampai berani mau nampar sepupu gue? Pintar aja nggak." Sambung Chanyeol.

"Sampai gue nangkap basah kalian lagi buly sepupu sama teman sepupu gue, gue gak akan tinggal diam." Ancam Chanyeol dan menyuruh Jihyo dan Yeri segera masuk kelas, lalu mengikuti kedua gadis itu dari belakang.

🚌🚌🚌

Yeri dan Jihyo bergegas menuju tempat mereka bekerja, setelah bel pulang sekolah berbunyi.

"Untung aja gak ketinggalan bus!" Kata Jihyo sesudah menaiki bus yang akan membawa mereka ke halte dekat SM entertainment.

Tak butuh waktu lama, bus berwarna biru yang dinaiki oleh Yeri dan Jihyo itu berhenti di halte dekat SM entertainment. Kedua gadis itu cepat-cepat berjalan menuju toilet, untuk mengganti seragam sekolah menjadi seragam og SM entertainment.

🌹🌹🌹

Yeri berjalan meninggalkan Jihyo yang tengah memasang tali sepatu nya, "Tunggu, Yer!" Jihyo berlari mengejar Yeri, dan



BRUG






Jihyo menabrak seseorang. "Mianhae, Saya sungguh tidak sengaja Pak. Gwenchana?"

"Nee, Gwenchana"

"Maaf Pak, saya harus segera mengejar teman saya. Permisi"

"Tunggu!"

"Wae?"

"Anda sebagai apa?"

"og, Pak"

"Nama?"

"Hah?"

"Nama anda siapa?"

"Park Jihyo"

"Saya Min Yoo-"

"Jihyo cepat lah!"

"Ah? Maaf Pak, saya harus segera kesana."

Jihyo menyusul Yeri yang sedang menunggu nya berkenalan dengan Pria berkulit putih susu.

"Ayo, cepetan Hyo!"

"Iya-iya"

Jihyo dan Yeri mulai bekerja, menyapu lantai, mengepel, membuang sampah, merapikan tanaman hias, dan lain sebagai nya.

Tak lama kemudian, "Akhirnya udah selesai," monolog Yeri, sembari menyeka keringat di dahi.

Yeri dan Jihyo tengah berkemas, berganti baju, dan segera keluar kantor SM mencari bus yang akan membawa mereka pulang.

Namun, sebelum itu...

"Permisi" Pria berkulit putih susu yang di tabrak jihyo tadi, menghampiri ruangan og.

"Cari siapa, Pak?" Tanya karyawati lain, yang berada di dekat pria berkulit putih susu itu.

"Park Jihyo, ada?"

"Oh, bentar" Sahut teman karyawati tadi, "Hyo, dicari Pak Yoongi, tuh!"

"Tunggu, ya, Pak"

Jihyo datang menghampiri pria yang temannya panggil Pak Yoongi, betapa terkejut nya Jihyo. Jadi, pria yang ia tabrak tadi adalah Pak, Yoongi?

Ia harus bagaimana?

Siapapun, hempaskan Jihyo dari hadapan Pak Yoongi.

"Em-maaf Pak soal yang tadi," cicit Jihyo.

"Tak apa, Kau tidak ada pekerjaan lagi, kan?"

"Iya"

"Boleh ikut, sebentar?"

"Iya"

Jihyo mengikuti Yoongi dari belakang.

"Yer, temen lo kayak nya bakalan gak jadi jomblo. Lo kapan gak jomblo?" Celetuk karyawati.

"Iya, gue harus cepet-cepet cari pacar nih! Gue gak mau kalah sama Jihyo. Ye ye semangat Yeri!" monolog Yeri sembari menyemangati dirinya sendiri, lalu pergi pulang. Sendirian.

.
.
.

1. Dear Diary; Hunri [✔]Onde histórias criam vida. Descubra agora