Hyunjin duduk disamping ranjangnya dan memegang jemari kecil milik Yujin, berharap gadisnya itu bangun.
Kata dokter, Setelah benturan yang cukup keras itu mengenai kepala bagian belakang, Yujin akan mengalami trauma kepala ringan yaitu vertigo.
Minju berulang kali minta maaf ke Hyunjin karna gara-gara dia Yujin jadi terbaring di rumah sakit gini.
"Maafin gue beneran, sumpah maafin gue Hyunjin, gara-gara gue Yujin jadi g-"
"Min bukan salah lo..." jawab Hyunjin.
"Salah gue! gue yang beritau kalo kalian lagi berantem dan Yujin.."
"Minju, bukan salah lo, udah lo mending sekarang pulang udah malem, nyokap nyariin lo"
"Gue disini sampek Yujin sadar"
"Gue anterin lo pulang sekarang" tiba-tiba seseorang nawarin Minju.
"Gue bilang-"
Bentar-bentar gue gak salah denger kan?
"Hah apa?" Minju menarik rambutnya kebelakang telinga agar kali ini dia bisa denger kalo itu beneran suara...
"Gue anterin lo pulang" ulanginya sekali lagi.
"Tapi bang Minho gue mau disini"
Iya suara Minho sicalon pacar!
"Kalo Yujin sadar gue pasti kabarin, sekarang lo pulang udah malem Minju, nyokap bokap lo dirumah pasti kepikiran"
Telinga gue kayaknya lagi sakit.
"Iya Min mending lo pulang" saut Jisung, sedangkan Jeno hanya melipat kedua tangannya dan berdiam diri daritadi.
Eh cie cemburu mas?
"Iyaudah deh benerin kabarin ya?" Tanyanya sekali lagi memastikan.
Minho hanya menganggukkan kepalanya mengiyakan.
Setelah mengambil barang-barang milik Minju, mereka berdua pamit dan kemudian meninggalkan kamar Yujin.
"Gue laper, makan yuk bentar?" Ajak Jisung yang dijawab dengan keheningan.
"HYUNJEN, JENO!" Panggilnya sekali lagi.
"Gue disini" ujar Hyunjin.
"Lo Jen? Napa sih lo diem ngelamun daritadi hah?"
"Hah enggak, sekarang? Yuk"
"Gue beliin gudeg ya Jin" ucap Jisung.
Setelah Hyunjin mengiyakan, mereka berdua pergi meninggalkan kamar Yujin.
Akhirnya disini tinggalah mereka berdua, Hyunjin dan gadisnya yang masih terpejam terlarut dalam mimpinya.
Pandangan Hyunjin selalu tak lepas menatap wajah Yujin, berharap dia membuka matanya.
"Yujin bangun dong, besok hari jadi kita Yujin, aku uda nyiapin sesuatu buat kamu, please bangun sayang..." ucapnya sambil mengelus-elus puncak rambut Yujin.
"Yakin kamu gak penasaran sama besok? Harus bangun ya sayang, aku.."
"Aku gak sabar liat senyum kamu yang cantik itu, aku kangen.."
•**•
Gadis itu akhirnya membuka matanya setelah beberapa jam kemudian. Dia mencoba memfokuskan sejenak matanya, karena pandangannya sedikit kabur.
Matanya beralih ke seseorang yang sedang tidur terlelap disampingnya.
Yujin tersenyum kecil melihat lelaki itu mengemggam tangannya dan bayi banget kalo lagi tidur.
YOU ARE READING
•END GAME• Hyunjin•
FanfictionSering jadi bahan bully tiap ketemu. Bahan godaan sana sini. Bahan anceman juga. Yujin memang lemah, tapi dia mencoba percaya sama kakak senior yang selalu menjaganya dan dia juga mencoba bertahan dengan lelaki yang dia sukai tapi sering melukainya...
