♣ BAB 7 ♣

218 19 5
                                    

   Sebulan sejak kedatangannya ke mansion tersembunyi, Chaeri terus melemah. Keadaannya masih sama, terbaring dengan mata tertutup di ruang perawatan.

   Shu dan Tuan Yama juga masih berada di sana, mereka terus meneliti anak di dalam kandungan Chaeri dan berusaha mempertahankan kondisi Chaeri agar tetap stabil. Berbagai usaha sudah dilakukan, berbagai penelitian sudah dijalankan. Tetapi, Chaeri masih menutup mata, bertahan hidup dengan semua alat yang menempel pada tubuhnya.

   "Kita harus memanggil White, hanya dia yang bisa mempertahankan kondisi Chaeri agar tetap stabil." Shu menatap Tuan Yama, ia sudah tak bisa bertahan dengan keegoisannya.

   "Panggil Nero, kita sudah berjanji untuk melakukan penelitian ini bersama-sama." Tuan Yama menatap Shu, "walau mereka memanfaatkan Chaeri untuk kepentingan Roulette atau pribadi, kita tak bisa mengingkari janji."

   Shu mengangguk, ia keluar dari ruang perawatan dan mencari Li An. Dia perlu wanita itu untuk melakukan tugas yang Tuan Yama berikan, walau dia sahabat Chaeri tetapi dirinya tak bisa melakukan apapun jika menyangkut mansion tersembunyi milik Chaeri.

   Ada banyak jebakan di pulau itu, bahkan radar pelindung membuat pulau itu tak pernah terbaca di peta ataupun bisa dilacak orang-orang dengan teknologi tinggi. Kunci dari pulau itu adalah Chaeri dan kaki tangannya, selain itu tidak ada orang yang bisa masuk kesana tanpa mereka semua.

   "Ming, di mana Li An?" tanya Shu. Ia menatap Ming yang sedang duduk sambil menyisiri bulu seekor singa.

   "Li An sedang bersama Master," jawab Ming tanpa mengalihkan perhatiannya.

   "Master? Bukankah Master kalian hanya Kim Chaeri?" tanya Shu.

   "Kau akan mengerti nanti," jawab Ming, "kenapa kau mencari Li An, Nona Yi?" Ming membelai kepala singa, ia tersenyum simpul dan melirik Shu.

   "Kondisi Chaeri semakin melemah, dia memerlukan White untuk terus bertahan." Shu bersandar, "kami juga sudah berjanji akan melakukan penelitian bersama White dan Nero." Lanjut wanita itu.

   "Kau ingin salah satu dari kami menjemput mereka?" tanya Ming.

   Shu mengangguk, "Apa kalian bisa?"

   "Keputusan ada di tangan Master, kami tak bisa berbuat sesuka hati tanpa izin darinya."

   "Bagaimana kalian bisa mendapatkan izin jika dia terbaring di ruang perawatan dan tidak sadarkan diri?" Shu terkekeh, "sangat aneh!" ujarnya sedikit lebih tegas.

   "Kau tak akan pernah mengerti, Nona Yi." Ming berdiri, ia melangkah ke arah tangga dan tidak bicara lagi.

   "Kau ingin kemana?" Shu merasa jengkel, Ming meninggalkannya dan singa jantan yang sedari tadi duduk bersama Ming menatapnya.

   "Memanggil Li An dan Master." Ming menghilang cepat, sedangkan Shu hanya bisa menahan kesal.

   "Aku benar-benar merasa hidup bersama hantu," ujar Shu pelan, "mereka menghilang sesuka hati mereka tanpa peduli apa aku menyukainya atau tidak!"

   "Kau terlalu banyak mengeluh, Shu." Suara itu terdengar begitu manis, mengalun dari seorang gadis kecil berumur sekitar lima tahun. Gadis itu menuruni anak tangga, ia menghampiri Shu dan menatap Shu dengan pandangan meremehkan. Rambutnya di kuncir kiri dan kanan, dengan poni yang menutupi dahinya, gadis itu mengenakan baju putih dengan dasi berbentuk pita pada kerahnya. Rok berwarna biru, kaus kaki putih dan sepatu yang juga berwarna putih. Cerry, dia adalah manusia kloningan yang Chaeri ciptakan pertama kali, dan Cerry adalah Kloningan yang pikirannya terhubung langsung dengan Kim Chaeri.

CARIAD UNFFORDD [Slow Update]Where stories live. Discover now