CHANCE 1.3

15K 1.4K 33
                                    

Baekhyun tak lagi di ICU, tadi pagi Dokter sudah memperbolehkannya untuk menempati ruang inap biasa. Dan sekarang Sehun sedang menyuapi ibunya itu makan siang.

“sudah berapa hari kau tak masuk sekolah?” tanya Baekhyun setelah menyelesaikan acara makannya.

“baru tiga hari ini”

“besok kau harus masuk”

“tapi aku kan ingin menjaga mamih” Sehun memasang wajah tak setuju.

“ada Ami yang menjaga mamih, Sayang… mamih sudah baik-baik saja, kau tak perlu hawatir”

“tapi, kan tetap saja” Sehun menundukkan kepalanya, hembus nafas berat keluar terdengar oleh Baekhyun, dia tahu kalau anaknya itu tak mau meninggalkannya, tapi mau tak mau Sehun harus mau, karena terlalu lama absen, dia akan ketinggalan banyak pelajaran.

“hey… kenapa sedih begitu? Setelah pulang sekolah kau kan bisa datang lagi ke sini” Baekhyun mengusap kepala Sehun sayang, “ah… apa si Macho sudah keluar bengkel?”

“belum. Biar sajalah… besok aku sekolah naik bus saja”

“eih? Kau mau naik bus?”

Sehun mengangguk kemudian mengecup pipi Baekhyun sebentar sebelum bilang,

“iya. Menurutku naik bus tidak buruk. Kemarin aku ke rumah sakit juga naik bus”

Baekhyun mengelus pipi pucat Sehun, “maafkan mamih tak bisa menjemputmu waktu itu, sayang…”

Sehun menggeleng kemudian menggenggam tangan ibunya, “bukan salah mamih. Kalau saja Sehun tak minta mamih cepat-cepat, pasti mamih tidak akan seperti ini. Ini salah Sehun”

Baekhyun menarik tubuh bongsor buah hatinya kemudian memeluknya, “jangan menyalahkan dirimu, ini musibah bukan salah siapa-siapa. Duh… kenapa gantengnya mamih malah nangis, sih?” baekhyun mengusap lelehan air mata di pipi Sehun itu dengan lembut kemudian mengecup keningnya.

“jangan nangis, nanti jelek” goda Baekhyun, Sehun terkekeh.

Mereka berdua tak tahu kalau sedari tadi ada seseorang yang tengah mengamati interaksi mereka dari luar jendela kamar Baekhyun, tepatnya di taman sebelah kamar inap Baekhyun. Pria itu memandang dengan senyuman, hatinya menghangat entah mengapa dia sangat menyukai pemandangan di hadapannya sekarang ini. Dia membayangkan yang ada di pelukan Baekhyun sekarang adalah Chanhyun, putra mereka berdua.

“andai Chanhyun masih hidup pasti dia sudah sebesar Sehun, Baek… apa aku boleh berharap kalau Sehun adalah Chanhyun?” gumam Chanyeol, dia menyeka matanya yang berair kemudian mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang.

Dia menatap kembali ke arah Baekhyun dan Sehun, pemuda itu terlihat sedang mencari sesuatu di saku celananya,

“halo, Ahjussi… ada apa?” tanya seseorang dari seberang sambungan

Chanyeol tersenyum melihat Baekhyun bertanya pada Sehun tentag siapa yang tengah menelfonnya.

Ya, Chanyeol sedang menelfon Sehun.

“aku mau minta maaf belum bisa mengunjungi ibumu, Sehun-ah… pekerjaanku tiba-tiba menumpuk” bohong Chanyeol

“ah… tidak apa-apa, Ahjussi. Yang kemarin itu sudah cukup. Abi bilang Ahjussi kemarin ada pertemuan mendadak jadi cepat-cepat balik”

“oh… iya, hehe… bagaimana keadaan nyonya Oh, apa sudah lebih baik?”

“sudah, Ahjussi… mamih sudah lebih baik. Sekarang sedang di depan saya, Ahjussi mau bicara?”

CHANCE [CHANBAEK] ✔Where stories live. Discover now