8. Perasaan baru

1.2K 50 0
                                    

Ketika Ina sedang berjalan menuju kelas, dia melihat Aldi sedang duduk dibangku depan kelas 11 Ipa 3 "Masih belum nemu ide ceritanya?." Tanya Ina spontan, seketika bibir ini tanpa sadar bertanya seperti itu

Aldi yang sedang asik menulis lalu mencoret kembali kertas kertas itu, menatap sumber suara yang berbicara itu "Ina lo nanya gue? Gue gak mimpi kan?."

Ina langsung memalingkan wajahnya kesamping "P'A banget sih lo Na, ngapain coba lo tanya?." Batinya

"Ina i love you, i love you lo perhatian banget sih sama gue. Gak nyangka deh"

"Perhatian gimana?." Tanya Ina malas, rasanya ia ingin cepat cepat saja pergi dari sini

"Itu tadi lo nanyain gue." Balas Aldi cepat dan lantang

"Nanya apa?."

"Nanya itu, tadi lo tanya sama gue, Aduh kamu Ini, belum tua kok udah pikun sih."

"Emang apa? Kok gak kerasa ya gue ngomong kaya gitu?." Tanya Ina

Aldi langsung mendekatkan langkahnya pada Ina "emang gak akan kerasa dimulut Na tapi dihati, HATI."

"Gak jelas lo, udalah gue mau kekelas." Ina melangkah pergi, tapi Aldi menggapai tanganya

"Tunggu! Na pliss bantuin gue, lo tau kan ini berat Na Berat, gue gak sanggup Na, lo bantuin gue, cukup cari TEMA aja gue udah seneng kok." Ucap Aldi begitu memohon pada Ina

"Di lo harus usaha dong, percuma juga gue kasih tau lo cuma TEMAnya tapi lo gak punya ide apapun, gak akan jadi cerita, bahkan buat cerpen aja gak akan jadi gimana jadi Novel kalau kayak gitu." Ina membentak Aldi yang memohon seperti itu, Aldi memang orang yang mudah menyerah, baru saja beberapa jam lalu dia mencobanya tapi dia sudah bilang sulit, bukan tipe Ina sekali

"Terus jadinya lo mau bantu gue atau gimana, ini kan demi lo juga Na, demi Cinta kita."

"Najis, gak ada cinta cinta, lo tulis dulu tuh cerita" hardik Ina tajam

"Na plis na plis na plis na plis na" Aldi memohon seperti anak kecil yang meminta uang jajan pada ibunya

"Ihhh pleasee apaan sih?."

"Bantuin gimana caranya, gue gak ngerti bikin cerita." Jawab Aldi

"Dengerin gue, sebelum lo bikin cerita lo harus punya banyak kosa kata, dan itu didapat cuma kalau lo sering baca buku, dan kalau lo sering baca cerita maka ide ide akan terus berdatangan." Ina menatap Aldi lekat "lo punya novelkan?."

"Gak?."
"Buku cerita apapun?."
"Gak ada."
"Koran? Majalah?."
"Gak."
"Trus lo punya buku apa?."
"Cuma buku paket dan Lks itu juga masih diplastikin."

"Sumpah demi apa sih Di? Terus lo belajar disekolah selama ini pake buku apa?."

"Pinjem temen sebangku dong, ada pr tinggal nyontek, iya gak, hebat kan gue."

"Hebat hebat, baru nemu gue orang sebodoh lo."

"Didunia ini emang cuma ada satu Aldi, limited edition, gak ada ditempat lain, makanya nyesel lo kalau gak mau jadi pacar gue."

"Amit amit, jadi males gue bantuin lo." Ina ingin beranjak pergi, tapi Aldi kembali menggapai tanganya "apa lagi sih Di?."

"Bantuin dong!."

"Gini deh, lo gak punya buku apapun, gue saranin kalau lo mau bikin cerita, buka buku paket sama Lks lo yang dirumah, baca semua tulisan yang ada disitu biar otak lo jalan, abis itu kalau lo gak punya novel download aplikasi Wattpad, lo bisa puas baca disitu. Oke udah kan."

Kenapa Harus Cinta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang