ROSALEA [Hiatus]

1. SEA AND SKY

Aku laut dalam dan rahasia,

Aku tak meminta dirimu untuk menyelaminya,

Namun, dirimu memilih tenggelam di dalam sana.

Mengupas segala rahasia,

Mengubah semua yang ada,

Menjanjikan kebahagiaan yang nyata

Lalu, aku bisa apa?

Sampai akhirnya aku tahu semuanya semu,

Ketika dirimu memilih berlalu,

Menciptakan perih direlung hatiku,

Goresan luka yang tak kunjung sembuh,

Sebagai bukti kehadiranmu dulu.

_____Rosalea Oriana Razheea_____

♡ ♡ ♡

Ruangan 8 x 8 m² tersebut kini lengang. Pemiliknya tengah bersandar pada sofa yang menghadap ke arah jendela besar di sebelah kanan ruangan itu. Gadis berparas cantik, berwajah manis itu kini sedang menatap kesunyian langit malam. Kalut melingkupi isi hatinya, pikirannya berkecamuk. Namun, ekspresi gadis itu menunjukkan sebaliknya-ketenangan. Matanya memandang sendu pada rembulan yang bersinar terang di tengah pekatnya malam. Semilir angin menerobos celah-celah pohon yang tertunduk, seolah ikut terlarut dalam kesedihan gadis tadi.

Dia Rosalea, gadis penikmat ketinggian yang memiliki tatapan sendu. Wajahnya digelayuti kesedihan. Namun, selalu memiliki alasan untuk tersenyum menutupi luka yang ia rasakan. Rosalea menyukai ketinggian, banyak gunung-gunung yang sudah ia daki. Ia paling suka ketika sunrise di puncak gunung, sendirian. Menikmati detik-detik munculnya eksistensi matahari di ufuk timur. Melepas malam, bergantian dengan bulan untuk menerangi bumi. Begitu sebaliknya, ia tidak menyukai lautan. Ia takut melihat ombak yang bergelung di tengah luasnya laut, seakan-akan hendak menelannya masuk ke dalam.

"Lea, abang masuk ya?" Suara ketukan pintu menyadarkannya dari kebiasaan ritual melihat langit hening disetiap malam.

Tanpa menunggu jawaban dari pemilik kamar, pintu sudah terbuka lebar. Menampilkan dua sosok laki-laki berparas malaikat yang kini berdiri terpaku di depan pintu kamar. Pandangan mereka terfokus pada sesuatu yang berjarak beberapa meter darinya serta mulut keduanya membentuk huruf 'o' sempurna.

Saga dan Galih menghela napas kasar melihat Lea yang kini hanya memakai piyama keropi tipis duduk dengan pose yang tidak ada anggun-anggunnya sama sekali, apalagi berseni sedang menghadap jendela besar yang dibiarkan terbuka menampilkan langit malam yang dipenuhi bintang gemintang.

Lea menoleh kesamping dan melihat dua sosok laki-laki yang kini sedang menatapnya terkejut.

Dua sosok laki-laki yang tak lain dan tak bukan adalah kakak kandung Rosalea, kini salah tingkah juga bingung ditatap oleh Lea seperti itu.