15 - tertangkap cemburu

Start from the beginning
                                    

Taehyung berdiri di depannya dengan wajah datar sementara Jungkook yang berada disamping Taehyung ternganga.

"Ta..aku.." Disaat Haira memanggil nama Taehyung. Sialnya, cowok itu malah berbalik dan pergi dari koridor yang ramai.

Haira meruntuki diri.

Anjirlah, Mampus!

***


"Fak! Ini luar biasa. Kenapa bego harus lo pelihara sih, Ra?" Yura menggeleng-gelengkan kepala heran  dengan kebodohan temannya itu.

"Dari dulu juga emang udah bego kali, bitch." sahut Salma.

"Salah kalian juga kenapa nggak mau nemenin gue njir," kata Haira melempar tissue.

"Yeuu, malah nyalahin." protes Yura. "Gue kemarin udah bilang nggak bisa mau jenguk mamahnya Hanbin. Salma noh kemarin nggak sibuk dia."

"Heh, bitch! Sembarangan Lo. Kemarin gue nemenin nyokap ke salon." elak Salma berjengkit.

"Tai ledig! Gue liat snapgram lo lagi di hotel, Sal." balas Yura sambil menyisir rambutnya.

"Anjir ya hina banget mulut lo. Gue nih anak Baebae."

"Baebae apaan anjeng, Lo kata lagu Bigbang?" Yura berdecak.

"Ck, Bacot lo semua berisik banget. Ga guna gue cerita ke kalian." Haira memutar bola matanya malas.

Haira sudah menceritakan pada teman-temannya apa saja yang terjadi kemarin diparkiran. Memang sebuah kesalahannya. Itu pun ia lakukan karena terpaksa, dan Haira juga lupa untuk memberi tahu Taehyung tentang project barunya dengan Theo karena perubahan waktu yang dipercepat membuatnya menjadi kalut dan tidak mampu berpikir panjang.

Mungkin saja kemarin saat ponselnya diambil Taehyung, cowok itu membuka-buka ponselnya dan─

"Argh, mampus cowok gue salah paham!!"

Haira menjambak rambutnya frustasi. Ia merogoh ponselnya dan melihat masih tidak ada balasan dari Taehyung. Sontak Haira berdecak kesal, kesabarannya sudah habis tak tersisa. Semakin lama Haira bisa gila karena cowok itu.

Haira kemudian memilih bangkit dan mulai melangkah keluar kelas. Serentak semua orang di kelas langsung menoleh kearahnya, Yura dan Salma pun mengernyitkan dahi lalu ikut mengerkor di belakang.

Baru saja mereka melewati tangga turun dan berbelok untuk koridor selanjutnya, namun Haira refleks menghentikan langkah begitupun Yura dan Salma yang mengernyit.

Taehyung yang baru saja keluar dari UKS juga tengah menatap Haira. Cowok itu terlihat menghela nafas kemudian berbalik, mengambil jalan berbeda dimana ia tidak akan melewati Haira.

Bukan Haira namanya jika ia membiarkan cowok itu mengabaikannya lagi. Haira mengejar Taehyung dan menghadang tepat di depan langkah cowok itu. Membuat cowok tersebut berhenti dengan tatapan tajamnya.

"Minggir!"

Haira menggeleng sembari merentangkan tangannya. Menghalangi Taehyung. "Kita perlu bicara,"

"Gue sibuk."

"Please sebentar aja," Haira meringis kecil. " Kali ini dengerin penjelasan aku."

Taehyung diam. Entah kenapa ia tidak mood untuk berbicara dengan Haira sekarang. Apalagi melihat Haira tadi pagi yang dirangkul oleh Theo yang membuatnya ingin meninju wajah cowok itu.

"Ra, kita ke kantin duluan ya," Haira tak merespon apapun begitu mendengar teriakan Salma sebelum mereka bener-bener pergi.

Melihat Taehyung yang diam seolah bertanda lampu hijau untuknya. Haira membawa Taehyung ke taman belakang perpustakaan, karena mereka tak mungkin bicara di tengah koridor.

"Jadi?"

Haira menghela nafas dan menatap Taehyung. "Kita cuman temen kerja aja nggak lebih dari itu. Alasan aku kemarin nolak pulang bareng sama kamu karena nggak enak harus iring-iringan gitu sama kak Taeyong masa iya kita dateng ke studio beda mobil kan nggak lucu. Sebenarnya aku udah mau kasih tau kamu tentang project inj tapi aku lupa dan kamu keburu ngambek duluan."

"Gue nggak ngambek,"

"Oooooo, gitu ya?" Haira memanggut-manggut. "Terus kalo nggak bales chat, nggak angkat telepon, itu tandanya apa dong?"

"Berisik."

"Ish jahat!" Haira cemberut menatap Taehyung sebal.

Kali ini Taehyung menatapnya langsung, membuat Haira mengerjap.

"Apa?"

"Segitu aja?"

Haira mendengus. "Makanya jangan dipotong."

"Yaudah gue balik," ucap Taehyung dan bersiap ingin melangkah pergi, namun dengan cepat Haira menahan dan memeluk lengan Taehyung.

Taehyung menjauhkan kepala Haira dengan jari telunjuknya. "Jangan peluk-peluk, mending peluk si kapten basket yang tadi pagi aja sana."

Anjing.

Taehyung mengumpat dalam hati. Rasanya Taehyung ingin sekali menampar mulutnya. Bisa-bisanya ia keceplosan.

"Uhh, cowok gue kalo cemburu kenapa lucu banget sih?" kata Haira mengerlingkan matanya centil dan masih memeluk lengan Taehyung.

"Biasa aja."

"Yaudah gue selingkuh nih."

Taehyong mengangkat bahu. "Terserah, paling selingkuhan lo pulang tinggal nama."

"Anjirrr sikopat lo." Haira terkekeh geli. Melihat Taehyung kembali tidak sedatar dan sedingin kemarin Haira jadi senang.

"Jadi, aku dimaafin nggak nih?"

Taehyung tampak berpikir. Mengusap dagunya dengan mata menerawang. "Emm, oke."

"Serius???" kata Haira memekik berbinar, tak bisa menutupi wajah kesenangannya.

Taehyung menjepit hidung Haira dengan tangannya membuat Haira menjerit kesal.

"Mati gue bego!" Taehyung tertawa mendengar makian kesal Haira.

Lalu Taehyung membawa tubuh Haira ke pelukannya. Sontak Haira mendongak menatap menggoda padanya. "Ih lo kangen gue ya?"

"Lo juga kangen gue, kan?"

Haira mengangguk semangat. Ia membalas pelukan itu dengan tak kalah erat. Darah di dalam tubuhnya berdesis hangat. Hal kecil seperti ini yang membuat Taehyung tak ingin jauh dari gadis itu bahkan untuk selangkah pun rasanya berat.

"Jangan ngambek lagi."

"Iya bawel."

***



a/n:

maaf kalo makin gaje abis lg buntut ide😭

nextt??

 INTERESTED Where stories live. Discover now