21 - resah dan gelisah

2.7K 182 14
                                    

start: 10/02/19
end: 28/09/20

[republish]

Aku hanya sedang menanti sebuah takdir yang berlanjut tentang kita. Apakah setelah ini masih ada lagi hati yang terluka atau kita malah berakhir.

Taehyung : dmn??

Cowok bersurai coklat itu mengetuk-ngetuk meja kantin dengan jari telunjuknya. Pesannya sudah terkirim 5 menit yang lalu namun sampai detik ini belum juga ada balasan dari gadis itu.

Taehyung bingung tidak biasanya gadis itu lama membalas chatnya. Haira itu tipe cewek yang enggak bisa lepas dari handphonenya, dia juga selalu memprioritaskan apa yang sudah menjadi miliknya. Contohnya saat Taehyung ngirim chat duluan dan Haira pasti bakal balas chat itu secepat kilat sampai Taehyung bingung kapan gadis itu mengetiknya. Makanya jika Haira sudah seperti ini Taehyung paling malas yang namanya menunggu apalagi hanya untuk sebuah pesan.

Taehyung berdecak. Jadi melengos pelan. Ia menoleh kanan kiri, menelusuri tiap sudut kantin sekolah yang ia pandangi.

"Nyari siapa, Ta?" tanya Jimin penasaran.

"Cewek gua."

Jimin mengernyit."Lah kenapa nggak elu chat aja biasanya kan tuh cewek suka ngintilin lo." katanya.

"Udah, tapi belum dibalas." Taehyung menunduk dan mengetik pesan singkat kembali pada gadisnya. "Berapa menit lagi bel masuk?"

Taehyung : g kntn?

Terkirim.

"15 menit lagi."

Taehyung berdeham, menopang dagunya dengan ekspresi menyendu. "Apa gue samperin aja kali ya ke kelasnya?"

Jimin menatap Taehyung sedikit terkejut. Ia baru pertama kali melihat Taehyung seperti ini apalagi tatapan itu membuat Jimin mual seketika. "Jijik anjeng nggak cocok elu banget anjir lo begitu."

Taehyung hanya mendelik tajam, dengan tenang meminum es jeruk pesanannya.

"Eh Ta," panggil Jimin yang dibalas dehaman oleh Taehyung. "Gue denger-denger lo kemarin jalan sama Irene, emang itu bener?"

Taehyung tersedak. Lidahnya mendadak kelu.

Jimin ikut terkejut melihat respon Taehyung, sambil mendorong kotak tissue cowok itu menyeletuk. "Gua kira lo udah bener-bener tobat, Ta, eh tau-nya masih sama kayak dulu."

"Hm?" Cowok itu terdiam. Raut wajahnya berubah. "Lo tau dari mana?"

"Adalah pokoknya lo nggak perlu tau," sahut Jimin mencoba menguasai diri dan tetap tenang. "Ini si Suga ke toilet lama bener apa ngantri di toiletnya? Apa jangan-jangan dia nyasar lagi. Haduh bujung buset udah tuwir masih aja pikun," celetuknya asal sambil meniup-niup es tehnya yang jelas-jelas tidak panas sama sekali.

Tepat saat itu bel berbunyi membuat salah satu orang yang berada di meja tersebut diam-diam bernafas lega. Taehyung berdiri dan meraih ponselnya dimeja kemudian melihat pesan terakhirnya sudah dibaca namun tidak ada balasan sama sekali.

Taehyung melangkah keluar kantin dengan satu tangannya yang di tenggelamkan di saku celana. Ia merunduk dan sudah ingin mengetik lagi namun sebuah pesan balasan dari gadis itu lebih dulu muncul.

 INTERESTED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang