E

283 55 1
                                    


Es Batu.

Siang itu entah untuk alasan apa, matahari lebih bersemangat dari biasanya. Dia bersinar lebih terik, ditambah dengan angin yang enggan berhembus.

Seolah-olah bekerja sama untuk mengurung semua orang di dalam rumahnya. Tentu saja termasuk dengan Mean dan Plan.

Plan sedang sibuk di dapur, meracik minuman untuk menyegarkan dirinya. Dia sudah menyiram tubuhnya dua kali, namun hawa panas masih menekannya.

Saat kedua tangannya membuka lemari pendingin, dia diam beberapa saat. Alisnya bertaut, tangannya merogoh ke dalam.

Kemana semua es batunya?

"Oi Mean! Kau kemanakan es batu ku?" teriaknya pada sosok yang entah sedang apa.

Tidak ada sahutan, dan dengan hawa panas seperti ini membuatnya mudah marah.

Jadi dengan setengah kesal, Plan melangkahkan kaki: mencari keberadaan musuh kesayangannya.

"Mean! Dimana semua es batunya?!" Plan berteriak lagi, dengan tangannya yang membuka pintu kamar.

Mean di sana,

"Aku tidak tahu, kak."

berbaring di lantai, hanya menggunakan boxer,

"Aku tidak tahu dimana."

dengan berkantung-kantung es batu yang menempel di atas tubuhnya.









Alphabet.

[3] Alphabet; meanplanWhere stories live. Discover now