B

455 70 2
                                    


Bulan

Mean sedang menikmati malamnya: duduk di atas pasir pantai, dengan Plan di pelukannya. Keduanya menikmati semilir angin dan pantulan cahaya bulan di atas air.

"Kak, kau tahu persamaan antara kamu dan bulan di atas sana?"

Plan menyatukan alis, bingung, "Apa?"

"Sama-sama punya banyak lubang di wajah." Mean tertawa setelahnya.

Yang ditertawakan bangkit dari duduknya, menendang pasir ke arah Mean kesal, "Bicara sekali lagi, ku tenggelamkan kau di tengah laut."

Mean berusaha menghentikan tawanya. "Maaf-maaf, haha. Aku mengatakan itu hanya, agar, ahahaha."

"Diam Mean." Plan kesal.

Mean menutup mulutnya, menatap puas wajah kesal Plan, "Agar kau berhenti menatap bulannya, kasihan bulan itu jika kau terus menatapnya, kak."

"Hah, apalagi sekarang?" tanya Plan seraya mengambil ancang-ancang memukul lelaki di hadapannya ini.

"Bulannya nanti iri, yang memandanginya jauh lebih cantik dari dirinya sendiri."

Tangan Plan benar-benar berayun memukul kepala Mean, dan segera mengambil langkah sebelum sosok itu mengaduh.

"Kak, tunggu!" teriak Mean segera mengejar Plan yang semakin menjauh.

Mean tidak tahu, Plan pergi untuk menutupi semburat merah di pipi.

Alphabet.

[3] Alphabet; meanplanWhere stories live. Discover now