secercah harapan [13]

7 1 0
                                    


[13]

Setelah sejauh ini, aku belum mendapatkan maksud dan tujuan pakhadi mendekatiku.

"kapanlohh, ane seriusan?" cht pakhadi
"emang harus serius biar diseriusin"
"ya iyalah, masa becanda. Ada niat serius ga?"
"omo" aku terkejeut dengan pertayaan itu
"arghhhhhh. Jadi kapan bukde"
"apanya?"
"makan eslah"
"cembetol bapak ini"
"njir iyaloh"

Bisakah dia mengerti bahwa aku menolak ajakannya itu tanpa aku harus to the point? Aku Cuma gaberani aja makan eskrim sm cowo bedua lagi -_- . Gapernah soalnya, jadi gaberani aja. Apalagikan kami juga ga mahrom, malulah sama Allah.

Aku yang sedang asik bermain dengan casenda, nur, sundari dan rani dikamar, kami dikejutkan dengan panggilan namaku yang terdengan sangat panik dan darurat.

"sakk, pakhadi itu bisa privat programkan sama dia?"
"hah? Gangerti kak"
"serius dl sak, kakak mau privat coba tanyakkan, untuk skripsi kakak"
"ntar ya kak ku cht dl"

Heran sihh, sejak kapan kak lena mengetahui pakhadi mengenal aku? Ahh bodomat dah.

aku bingung dengan pertanyaan kaklena, jadi aku langsung menelepon pakhadi. Langsung aku loudspeaker. Tak berapa lama aku memberikan hpku pada kaklena dan mematikan loudspeaker. Akutak mendengar apapun yang akutau mereka terdengar akrab beberapa kali kaklena tertawa karna candaan pakhadi.

"bukan apa-apa itu caaa" bisik kak arista
"apasih kakk, uda lanjut nonton aja"
"yaampun icaa uda dewasaaa sekarang"

Kak arista sudah mengenalku dari aku pertama kali masuk SMA, jadi takheran para senior dipondok masih menganggapku anak kecil meski skarang aku sudah menjadi mahasiswa.

Lama mereka berbincang, kaklena memberikan hp padaku.


"nih sak, nyarikin bapak tu"
"aku balik kekamarku yaa kak" pamitku

"halo buk" sapa org diseberang
"oik"
"kami td cm ngomongin soal bisnis kok"
"yauda kok ngelapor?"
"ngasitau aja, ntik ente ngira ane macem2"
"macem2 juga gamasalah kali"
"jadi kapanni?"
"apanya om?"
"eskrim dancow , ane seriusloo"
"kapan aja bisa, ntik antarkan kepondokku,aku kan tinggal makan"
"curang itu namanya, makan sama ane lah"
"lohh, janjinya ka belikkan aku eskrim, bukan makan eskrim bareng"
"iyapulakyaa. Gamautau. Pokoknya makan bareng aku"
"ntik kapan-kapan kita lanjut ya pak, mau ngaji dl aku" kataku mengalihkan pembicaraan
"ohiyaa buk, tentuin waktu kosong ya"
"assalamualaikum pak"
"waalaikumussalam bukde"

Aku berangkat ngaji , sundari merepet terus-terusan karna aku terus mengalihakn diri dari ajakan pakde

"kakakpunn, apasih yg kakak takutkan. Bapak itu jg gabakal macam-macam"
"tau, cm gaberani ajaloh sun"
"cm makan eskrim loh kak"
"sun, setan itu lebih pinter dr manusia. Aku gamau aja ntar kesannya melanggar sm dia trus jadinya gabarokah sm dianya"
"itukan kalo kalian punya komitmen kak"
"iyaa tau, cm ya saling menjaga apa salahnya?"
"emg kakak serius sm dia? Kakak uda membuka hati? Alhamdulillah"
"aku tak pernah becanda utk soal hati, aku berharap takkan membuka hati sebelum dia ikutan di LDII"
"kakak uda nyobak ngajak dia ngaji ditempat kita"
"belumsih, takutnya kalo aku ajak dianya jd tersinggung trus ngilang"
"kakak blm nyoba tp uda pesismis. emg knp kalo dia ngilang? Kan kakak jg mau ngilang. Kaliini kakak egois!!"
"jadi aku harus apa? Akujg pengen ngejakin dia ngaji tapi yaa biar Allah aja yang ngasih Hidayah kedia lewat perantara selain aku"
"trus kalo dia kecantol sm orglain gmana kak? Teledor kali kakaknih lah. Jgn sia-siain org yang tulus kak"
"aku jg uda mikirin, untuk saat ini dia bisa sampe sejauh mana. Kalo dia kecantol sama yang lain berarti gajodoh. Gausa diribetin sun"
"cari orang kayak pakde itu susah loh kak, banyak yg naksir. Kakak cm harus ngajakin dia ngaji doang"
"cari orang kayak aku jg susah lohh sun"

kenapaa harus kita (?)Where stories live. Discover now