sepenggal kata [10]

5 1 0
                                    


[10]

Aku yang terpilih menjadi salahsatu volunteer pada acara National essay competition (NESCO) dikampusku, aku kira ini kegiatan mudah ternyata aku salah. Bahkan kegiatan nesco lebih capek daripada harus kuliah seperti biasa. Apalagi aku selaku Liaison Officer(LO) jadi kerjaan juga bakal lebih capek dari yang lainnya.

Dreetdret
"gimana kerjaanmu?"
"aman, ini lg dipenginapan peserta, baru jemput mereka dari KNO"-"padalan lg gaenak badan
L"
"semangat berjuang"-"semoga membuahkan hasil"
"bapak jg semangat ngawas UNBK"

Kegiatan ini memang bener-bener nguras tenaga dan pikiran. Aku yang tak suka ngurusi orang lain kini harus berurusan dengan 3 orang dari beda kota, aku harusmemperhatikan apapun yang mereka lakuka dari bangun tdr hingga mau tdr lagi.

"mba, dikamar saya kurang guling sm bantal mba" tegur seorang peserta dari solo
"terus? Setauku kalo urusan itu ngelapornya ke resepsionis deh keknya kak" jawabku
"deknisaaa, jgn gitu. Kaulah dek yg turun keresepsionis" sambung salahsatu seniorku
"tp aku jg mau plg kali kak, uda jamber nihhh"
"nginap disini aja kali dek"
"no thanks kak"

Sembari plg aku menyinggahi resesionis

"bang, itu kamar 04 kurang bantal sm guling"
"ohh iya mba, maaf atas ketidaknyamannya"
"aman, tp kalo bisa tinggalin nomor yg bisa dihubungi dikamar panitia ya mas"
"buat apa ya mba?"
"buat kenalan mas, yaa buat ngadu laa kalo ada apa-apa jd gampang. Gimanasihh"
"heheh siap mbaa"

Tepat pukul 22.15 aku keluar dari penginapan, aku menatap langit malam dengan penuh lelah sebelum akhirnya aku menarik gas motorku.

Huhhhhhhh, aku takpernah merasakan udara malam seperti ini.walaupun aku agak waspada krna jalanan juga uda sepi tapi aku tetap menikmati udara malam diatas motorku. Sesekali aku menghela nafas sembari mengucapkan "masyaallah" tanpa henti. Ternyata benar, Allah akan mengatur waktu yang tepat untuk kita merasakan sesuatu. Subhanallah

Sampai diasrama aku juga diliati oleh beberapa lelaki yang sedang jaga malam,termasuk diantaranya adalah guruku yang kebetulan sedang lewat .

"lohh, baru plg nisa. Masik buka ya kampus malam gini"
"bkn ngampus mas, ada acara dari kampus"
"acara apa sampek malam gini?"
"utk malam ini masik penjemputan kebandara sih mas"
"izin sama siapa plg malam gini?"
"sama pak ketu mas. Diizini krna ayah juga ngizini mas"
"ohyaudaa, sana istirahat"

Aku memarkirkan motorku dan naik kegedung putri. Aku tak takut, karna aku tak merasa tlah melakukan kesalahan. Jika mereka menganggap aku salah, silahkan katakan langsung agar aku dapat memperbaiki.

"baru plg kak? Kok malam?" tanya sundari khawatir
"bru bisa plg kalo mereka tdr" jwb ku
"yaampun, yauda mandi dulukak abestu tidur" suruh casenda

Terpikir olehku, apa yang akan terjadi denganku setelah teguran dari guru asramaku. Tapi ahsudahlahh. Aku harus istirahat krna masih ada beberapa hari lagi yang sibuk sekali jangan tambah pikiranku. "selamat malam tubuh , istirahatlah. Hariini kau sudah cukup lelah" batinku sebelum berdoa dan akhirnya tertidur.

.

.

.

Aku terbangun seperti biasa, mandi lalu shalat subuh sebelum akhirnya berangkat. Karna memang harus sudah dipenginapan sebelum mereka sarapan.

Sampai dipenginapan.

Dretdreet
"jangan capek-capek kali ya ca. Shalat sm makannya dijaga" pesan dari mamakQ
"iya mak insyaallah masih kuat"
"semangat ca, hati-hati. Jangan ceroboh"
"siapp mak e "

Senangnya pagiku, mamak emang selalu tau yang dirasakan anak gadisnya. Bukan hanya semangat dr mamakQ yang membuatku cerah pagi ini, tapi pesan yang sama tapi orang yang berbeda juga mampu membantu menyemangatiku.

Harini aku memang disibukkan dengan berbagai permintaan dari peserta. Dan salah satu permintaan yang benar-benar hampir membunuhku adalah menyetak –BANNER- , aku harus mencari banner yang mereka minta dan banner itu akan digunakan BESOK. Wahhhhhhh .

Aku dan temanku sedari pagi kami mengelilingi jalan pancing dan mencoba bertanya kebeberapa teman yang kukenal. Akhirnya disiang hari kami dapat, sedikit omelan dari pemilik percetakan karna waktu yang kami minta sangat singkat.

Aku merasa lega dan kembali kepenginapan, sungguh lelah yaAllah.
tak berapa lama aku istirahat dipenginapan ada yg meanggilku dari luar.

"mbaa, aku bole mnta tolong nyetak banner jg ga?"
"mau dipake bsk jg"
"iyaa mbak, saya kirim design ke email mba ya"

Sorenya aku kembali kepercetakan td dan hasilnya zonk. Pemilik percetakan menolak, bisasih tp selesainya besok sore dan kami butuhnya pagi.

Aku kembali kepenginapan dan menjelaskan kepada peserta tersebut.

"jd gimna mb? Masak kami ga pake banner"
"kn dikota mba ada tukang banner"
"yaa kami kira dimedan ada"
"ada, tp mb blgnya kelamaan"

Salah satu panitia menghampiri ku,
"nis, coba cari dulu dek dmn gt"
"kak, dari pagi aku uda keliling sm desi cm dapat 1 tmpat yang nerima"
"yauda kesitu lg"
"bisa tp siapnya bsk sore lo kak"
"gmana ya dek, pokoknya harus ada"
"Gimana bisa kebutuhan org lain harus aku yg nyari?"
"kan mereka tamu jauh dek"

Setelah habis shalat magrib aku kembali mencari. seketika aku kepikiran sm pakde. Aku takut menganggu kesibukannya, tapi kuberanikan utk meneleponnya.

"assalamualaikum"
"wa'alaikumussalam, kenapa bukde?"
"tau dimana nyetak banner ga pak?"
"dimana-mana ada"
"uda keliling gd"
"dimana yaa, ane jg kurang tau"
"yauda pak. Assalamu'alaikum"
"wa'alaikumussalam bukde"

Sesal rasanya tak menemukan jalan keluar.
aku mengelilingi kota medan berkelana mencari percetakan banner yang mampu menerima pesanan dan selesai dengan waktu singkat. Takkusangka aku berkenala hingga Pajak USU atau yang biasa akrab disapa PAJUS. Syukurnya sudah selarut ini beberapa percetakan masih buka. Selesai itu aku langsung beranjak darisana menuju penginapan karna waktu sudah berada dipukul 21.17 wib.

Hpku berdering, ternyata ada telpon dari ayah.

"icaa dimana"
"dipajus yaakk, kenapa tuch?"
"ngapai sampe kesana nak" tanya ayahheran dengan nada tinggi
"cari banner yaak"
"jaoh kali sampe kesana. Disimpang pelangi jg ada loh ca"
"apa iya yak? Ica gatau"
"itulahkan, gak maunanyak-nanyak dulu sm ayah ntah sm abang"
"maap ya yak, takut ganggu ayak"
"astagfirulloh ica. Ayah gasuka ca ngomong gt ya"
"iya yak"
"nanti plg kerumah gausa keasrama"
"kenapa gt yak?"
"pak ketu nelpon ayah, katanya semalam ica plg tengah malam. Jd ayah minta izin biar ica dr rumah aja tapi cm dikasi seminggu aja dirumah"
"manada tengah malam, jam setengah 11 gt kok"
"yauda gausa diperpanjang. Lgsg plg kalo uda selesai ,jgn malam-malam kali ya nak plgnya"
"iyaa yak"

Aku sudah menduga akan terjadi laporan keorgtua seperti ini karna teguran guru asramaku semalam. Bagaimana bisa aku menjadi dewasa dan mandiri jika selalu orgtuaku yang meyelesaikan masalahku aku benci situasi seerti ini

Dreetdreet
"gimana, dapat?" tanya pakde

Tapi aku baru membalasya ketika esok pagi krna aku langsung tertidur sampai dirumah.

Dretdreet
"kelar acaramu bukde"
"alhamdullillah"
"semangat terus, segen ane ganggunya"
"pakde jg semangat"

Apakah kata "semangat" berpengaruh terhadap seseorang?, dulu aku mengira tidak. Ternyata benar aku salah.
Sepenggal kata tapi mampu meningkatkan rasa percaya diri seseorang dalam melakukan rutinitas, atau tergantung pada siapa dan untuk siapa kata itu.
kusadari, semenjak kehadiran pakde, aku banyak perubahan. Apakah aku harus berterimakasih padanya. Atau apakah jika dia takada lagi aku akan kembali seperti sediakala? .
.

.

.

To be continued

kenapaa harus kita (?)Where stories live. Discover now