Cklek

Pintu apartemen itu dibuka oleh Alva dan menampilkan dua orang yang menatap laki-laki itu tanpa merasa bersalah.

"Lu kenapa Al?" Tanya Vero heran saat melihat ekspresi datar Alva.

"Anjing!" Umpat Alva.

"Sialan ini anak ngumpat nggak tau tempat." Komentar Devan.

"Nekan bel biasa aja emang nggak bisa?" Tanya Alva menatap datar kedua temannya.

"Ya udah sih maaf, gitu aja baper." Jawab Vero mencibir lalu berjalan masuk ke dalam disusul Devan.

"Tadi dia tanya tentang lu." Ucap Devan setelah berhasil mendudukkan dirinya di sofa.

"Dia, siapa?" Tanya Alva berjalan ke arah kedua temannya setelah menutup pintu. Mendudukkan dirinya di hadapan Vero dan Devan.

"Alve." Jawaban itu sontak membuat Alva menatap Vero.

"Jangan pernah buka mulut tentang kehidupan gua ke dia" Kata Alva serius menatap kedua temannya.

"Kita paham." Balas Devan dengan menoleh ke arah Vero yang di balas anggukan oleh laki-laki itu tanda setuju.

"Kalian bolos juga?" Tanya Alva saat menyadari kedua temannya datang ke apartemen sebelum jam pulang sekolah.

"Nggak." Jawab Vero menyenderkan punggungnya ke sofa.

"Terus?" Tanya Alva penasaran.

"Cuma kabur dari sekolah sebelum jam pulang." Jawab Vero santai.

"Sialan. Itu sama aja bego." Umpat Alva.

"Ke tempat biasa yuk, jam segini anak-anak lagi butuhin kita." Ucap Devan menatap kedua temannya bergantian meminta persetujuan.

"Bener juga, ayo." Kata Vero dengan beranjak dari duduknya.

"Gua ganti baju dulu." Ijin Alva beranjak dari duduknya lalu berjalan ke arah kamar.

🔰🔰

"Yang lain mana?" Ucap Devan saat mereka sampai ke tempat yang mereka tuju.

"Eh lu Dev, mereka libur. Sekarang ada shift jadi nggak bisa kayak dulu." Balas laki-laki bertopi hitam itu, Devan pun mengangguk mengerti.

"Apa kabar?" Tanya Alva dengan menjabat tangan laki-laki yang diketahui bernama Dimas.

"Baik. Lu gimana?" Tanya Dimas membalas jabatan tangan Alva.

"Bisa lihat sendiri lah." Jawab Alva yang dibalas anggukan oleh Dimas.

"Makin rame aja ini tempat." Komentar Vero dengan menatap jendela tempat itu yang terhubung langsung ke dalam ruangan.

"Makin kaya juga yang punya ini tempat." Balas Dimas.

"Bener juga." Ucap Vero terkekeh.

Tempat dimana mereka saat ini berada adalah bangunan restoran bintang lima bergaya Eropa. Tidak kaget jika tempat ini selalu ramai oleh para konsumen. Tempat yang luas dengan fasilitas indoor dan outdoor dengan pelayanan yang memuaskan, siapa yang tidak ingin ke tempat ini. Bahkan mereka rela merogoh sejumlah uang demi ke tempat ini.

"Eh ada mobil, bentar ya." Pamit Dimas kepada Alva dan kedua temannya lalu berlari ke arah mobil yang masuk ke tempat parkir restoran itu.

"Biar gua." Ucap Alva saat melihat mobil lainnya masuk ke tempat itu, ia melepas jaket yang ia kenakan karena dirasa menganggu lalu berlari ke arah mobil berwarna hitam itu.

"Mundur-mundur terus ya kiri-kiri. Pelan, pelan stop." Ucap Alva mengakhiri kalimatnya dengan mengangkat ibu jempolnya lalu melangkah untuk menghampiri kedua temannya lagi.

VA&VEWhere stories live. Discover now