CANDALA 1

215 28 3
                                    

Happy reading ✨

~oOo~

Skala menempelkan kupu-kupu terakhir yang ia buat dari kertas itu tepat di sisi kalender mini miliknya. Ia tersenyum lembut, menatap banyaknya kupu-kupu yang sudah tertempel di dinding kamarnya.

Skala membenarkan kacamatanya lalu tangannya mulai membereskan potong-potongan kertas yang tersisa lalu membuangnya ke tempat sampah.

Skala menghidupkan speaker bluetooth miliknya  lalu mulai memutar lagu-lagu dari Keenan Te dengan suara yang sedikit tinggi. setelah itu ia mulai memasuki kamar mandi dan segera membersihkan tubuhnya.

Skala menuruni anak tangga, melangkah mendekati mamanya yang tampak sudah rapi dengan setelan formalnya.

"Papa mana?" tanya Skala mendaratkan bokongnya di kursi meja makan.

Mama tersenyum lembut sembari memberikan segelas susu pada Skala. " Papa lagi istirahat di kamar, masih pusing makanya mama yang bakalan gantiin Papa rapat kecil hari ini di kantor" ujar Mama.

Skala menghabiskan segelas susu itu dengan beberapa teguk. ia mengangguk. " Mabuk-mabukan lagi pasti" ujar Skala remeh.

Mama menghela nafas, membenarkan ucapan Skala. sejak Skala kecil Papa memang sudah gemar sekali mabuk-mabukan bahkan tak segan juga akan menyewa wanita diluaran sana.

1 tahun yang lalu, mama ingin menggugat cerai papa karna tidak tahan lagi dengan tabiatnya namun papa menolak dengan datang sujud di kaki mama dan berjanji tidak akan bermain wanita lagi, berjanji untuk tidak mabuk-mabukan lagi namun itu hanya berlaku untuk beberapa minggu saja, buktinya setelah itu papa masih terus mabuk-mabukan. Namun untuk saat ini Papa tidak pernah bermain dengan wanita lain lagi itu yang membuat Mama masih bertahan sampai saat ini.

"Gak cape ma? Skala yang lihat aja capek" ujar Skala mulai beranjak dari duduknya.

Mama tersenyum tidak mengindahkan kata-kata Skala barusan. " Mama antar yah" ujar Mama merapikan sebuah nametag yang menggantung indah di leher Skala.

Yah hari ini adalah hari terakhir Skala mengikuti acara PKKMB yang di selenggarakan kampusnya.

Skala mengangguk. Walaupun ia kini tidak anak SMA lagi namun Skala masih seorang anak yang menginginkan perhatian-perhatian dari orangtuanya.

Mama dan Skala memasuki mobil, dan mobil pun mulai melaju.

" udah dapat teman baru ga selain Bastian sama Lengkara?" Tanya mama disela-sela memyetirnya.

Skala menoleh dan mengangguk. " ada ma... namanya Dikta, Gema,Jodie sama Romansa. Mereka saudara kandung dan tiganya kembar satu lagi Romansa lebih tua setahun dan dia milih gapyear biar samaan sama adek-adeknya" ujar Skala dengan kekehan kecil diakhirnya.

Mama melotot sedikit terkejut dengan penuturan putranya. " yang bener kamu?" Tanya mama.

Skala kembali mengangguk-anggukkan kepalanya dengan tatapan serius membuat rambut panjangnya bergoyang. " Iya ma. awalnya aja Skala terkejut ga percaya  pas di kenalin sama Lengkara cuman yahh emang mereka berempat itu mirip banget kayak kembar 4 deh malahan" ujar Skala tertawa kecil membayangkan wajah keempat teman barunya.

CANDALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang