Part 6

8.5K 214 2
                                    

#MENIKAH_DENGAN_SETAN*
#ISRINA_SUMIA*
#PART_6*

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2505790919442413&id=100000345884293

Halimah geram, ia menyesal meminta bantuannya. Lebih baik mati ketakutan daripada harus menyerahkan tubuhnya pada lelaki setengah gila itu.

Malam semakin larut. Mulutnya tak berhenti berzikir, mata terus terjaga meski letih sudah menguasai tubuh.  Tak lelah guru surau itu melafazkan asma Allah juga surat-surat yang ia hafal. Knop pintu berputar. Lelaki itu datang menerima permintaan yang sedikit ia sesalkan, ada rasa tenang di hati yang tak sanggup ia ungkapkan. Lelaki itu masuk dan merebahkan tubuhnya di atas ranjang. “Lepas itu!”

“Apa?” tanya Halimah heran.

“Aku bilang lepas,” rutuk Rhandra seraya mendekati tubuhnya.

“Kamu jangan macam-macam dan salah paham, aku memintamu ke sini karena aku takut. Jangan mendekat!”

“Aku bilang lepas!” Rhandra menarik hijabnya dengan kasar hingga rambutnya tergerai. Aliran darah dalam tubuhnya seketika menjadi panas, lekuk di tubuh istrinya juga bening dan putih kulitnya semakin membuat hasrat menggebu. Ia bangkit dan sepasang mata tak henti-henti menatap keindahan yang sudah menjadi haknya.

Halimah beringsut mundur. “Tolong jangan mendekat … aku mohon!”

“Kamu yang memintaku ke sini, bukan?”

“Aku menyesal! Berhenti, atau aku akan gigit lidahku hingga aku kehabisan darah.”

“Aku tak peduli.” Rhandra semakin mendekat. Bahu Halimah kini dalam genggaman. Wanita di hadapan bagai air di padang pasir, lelaki itu kehausan ia dorong tubuh istrinya ke tembok lalu menciuminya dengan paksa. Kening, pipi Halimah kini basah dan hampir ke bingkainya yang mungil.

“Aku mohon jangan!” Tangisannya pecah, tubuhnya menyelorot ke bawah dan kini bersimpuh di kakinya. Napasnya tersengal

“Tolong jangan!”

Lelaki bertangan kekar itu diam. Matanya terbelalak, pukulan keras ia layangkan ke dinding lalu berpaling dan merebahkan tubuhnya di atas ranjang, berusaha untuk meredam hasrat yang membara. Malam itu tak terjadi apa-apa, lelaki itu kembali merebahkan tubuhnya di pinggir ranjang dan tak bergeser sejengkal pun.

***

Pagi menjelang, Lelaki yang terbiasa bangun di siang hari ini membuka mata perlahan, di nakas terletak roti isi dan secangkir teh, asapnya mengepul dan mengeluarkan aroma melati yang tajam. Ia menoleh ke samping, kosong. Sepertinya wanita itu sudah mulai paham akan tugasnya sebagai istri. Pagi-pagi wanita bermata sendu itu bangun, selepas salat ia turun untuk membuatkan sarapan.

Dalam diam lelaki itu melamun membayangkan wajah istrinya yang terlihat cantik saat rambutnya terurai, matanya yang bundar dan hitam juga bibirnya yang mungil membuat jiwanya semakin membara. Sejak awal ia ingin menghabisi wanita ini dan melemparnya kembali ke desa. Ia terenyuh, tangisan Halimah membuatnya ragu.

Sementara Halimah pun termenung di dapur bersama Sum yang sedang sibuk menyiapkan bahan-bahan masakan. Apa yang ia lakukan semalam sejujurnya di luar dari kuasanya, tak seharusnya ia menolak permintaan Rhandra. Lelaki itu sudah sah menjadi suaminya, dan laknatlah bagi seorang istri yang menolak permintaan suami.

Suatu hari pasti ada iman di hati yang akan menyejukkan langkahmu, dan setelah sampai saat itu tiba, aku berjanji akan menyerahkan tubuhku ini untukmu, batin Halimah. Ia merasa apa yang ia lakukan benar. Semoga Allah mengampuni semua kekhilafanku.

Rhandra bangkit, ia menyeruput teh panas beraroma melati kemudian ia ambil roti isi yang terlihat di panggang, wanita itu sepertinya tahu betul cara memasak. “Lezat.” Ia melahap rotinya seraya ke luar kamar.

MENIKAH DENGAN SETANWhere stories live. Discover now