Legend Of Liuna

3.2K 647 1
                                    

[Semua tokoh, tempat dan seluruh peristiwa di cerita hanyalah fiksi. Tidak terkait dengan sejarah manapun.]

]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Preview

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Preview...!

• • •

"Kau adalah, Gu Ye In?" tanya Yiren. Selama tiga hari berada di kediaman Yi sejak tiba bersama Xiubin, Yiren memang belum pernah melihat sosok Ye In yang kabarnya adalah gadis tabib hebat.

Ye In mengangguk. Tingkahnya sungguh lemah lembut, berwajah cantik seperti putri bangsawan.

"Aku sudah membuat penawar untuk racunnya. Beri dia pil ini sekarang. Dan tugasku untuk menyelamatkannya, sudah selesai." Ye In memberikan botolan kecil kepada Yiren. Wajahnya tidak terlihat senang. Bahkan terkesan dingin. Yiren menarik kembali pemikiran bahwa Ye In gadis yang lemah lembut.

Dengan hati-hati Yiren mengambil botolan kecil itu. Mengeluarkan pil penawar racun jarum petir kemudian meminumkannya kepada Euna.

"Terima kasih atas kebaikanmu, Nona Gu."

Ye In menjawab dengan arogan. "Tidak perlu segan. Jika dia selamat, maka seluruh anggota keluarga Yi tidak akan dihukum penggal. Lagi pula, Jeonguk yang memohon nya langsung padaku."

Begitu mendengar kalimat yang Ye In ucapkan, Yiren dengan bijak langsung mengalah. Ia tidak mungkin menantang Ye In di saat Tuan Puteri-nya masih terbaring sakit. Lagi pula Ye In adalah putri angkat di kediaman Yi ini, jika menyinggung gadis bermarga Gu itu, takutnya akan membuat Jeonguk atau kepala keluarga di sini merasa kecewa.

"Aku mewakili Putri Agung dengan tulus mengucapkan terima kasih."

"Jaga Nona-mu baik-baik. Aku permisi." Ye In hendak pergi. Belum dua langkah kakinya bergerak, Jeonguk sudah masuk ke ruang kamar itu. Penampilan yang tampan dan gagah seperti biasanya membuat Ye In terkagum-kagum. Ekspresi wajah Ye In berubah ceria. Senyuman manis mengembang di wajah itu. Ye In mencoba menyapa Jeonguk yang sudah beberapa hari pulang ini tidak berbincang dengannya.

"Kau sudah membuat penawarnya?" pertanyaan pertama Jeonguk kepada Ye In.

Ye In merasa sebal karena lagi-lagi Jeonguk sangat memedulikan kondisi Euna. Sebenarnya apa pentingnya gadis Li itu bagi Jeonguk selain status tingginya sebagai Putri Agung kekaisaran Yihan? Ye In tahu sifat asli Jeonguk sangat jarang bisa memiliki hubungan baik dengan seorang perempuan.

"Aku sudah membuatnya. Pelayan itu juga sudah memberikannya kepada Putri Agung. Tidak lama setelah ia tersadar, dia akan pulih sedikit demi sedikit."

"Terima kasih, Ye In."

"Untuk apa berterima kasih?" Ye In bersikap sangat manis kepada Jeonguk. Sehingga Yiren yang menyadari itu harus dibuat geram. Saat berbicara dengannya tadi, Ye In begitu dingin. "Jeonguk, bagaimana dengan lukamu sendiri?" Ye In tidak mengobati luka itu karena Jeonguk bersih keras mengobatinya sendiri. Memang seperti itu Yi Jeonguk, sangat mandiri.

Jeonguk menatap Euna yang belum sadarkan diri. Lalu melihat ke arah Ye In dengan pandangan teduh. "Aku baik-baik saja. Selama aku pergi, ilmu pengobatanmu jauh lebih hebat dari sebelumnya."

"Kau sudah pulang, tidak akan pergi-pergi lagi, kan?"

Suara rintihan Euna serta gerak badan menggeliat dari gadis itu membuat Jeonguk membatalkan jawabannya kepada Ye In. Jeonguk menghampiri ranjang tempat Euna terbaring untuk memastikan keadaan Euna. Sudah beberapa hari ini Euna tidak sadarkan diri. Dunia Jeonguk seolah berhenti. Biasanya sangat meriah dan ramai oleh suara berisik Euna. Sekarang baru terasa sunyi dan hampa nya.

Ye In yang telah sakit hati, memalingkan muka, mengambil langkah keluar dan pura-pura menyibukkan diri.

"Euna?" panggil Jeonguk dengan suara yang lembut. Setelah beberapa detik berlalu, Euna akhirnya terbangun. Mata yang indah itu kembali terbuka. Pandangan Euna ketika pertama kali tersadar sudah dihadapkan oleh wajah Jeonguk yang sungguh menawan.

Kemudian Euna tersenyum. Senyum kali ini adalah senyum rasa bersyukur. Euna merasa jauh lebih baik dari terakhir kali merasakan jarum petir meracuninya.

"Jeonguk..." Euna berkata dengan suara kecil.

Yiren dengan cepat memeluk tubuh Euna merasa lega. Sekarang Tuan Puteri-nya sudah berhasil melewati masa kritis yang membuatnya sangat ketakutan.

Bangunnya Euna setelah penawar racun diberikan, adalah sebuah keberuntungan yang gadis itu miliki. Tentu semua berkat bantuan dari Ye In juga.

"Syukurlah kau baik-baik saja. Maaf sudah membuatmu harus mengalami semua ini. Kau butuh banyak istirahat. Aku keluar sebentar karena ada urusan." Jeonguk mengejar kepergian Ye In. Mencari keberadaan Ye In yang rupanya sedang berdiri di halaman belakang kediaman Yi. Menatap senduh bunga Peony yang begitu indah. Warna kuning yang mendominasi, ditanam sendiri oleh Selir Xiao Jihye.

Kemudian Ye In menoleh untuk melihat keberadaan Jeonguk. "Kau mengabaikan ku sejak kepulanganmu. Apa sekarang kau baru menyadarinya?" Ye In berterus terang. Rasa rindunya kepada Jeonguk sangat dalam. Benar-benar rindu sampai ingin sekali bisa memeluk tubuh laki-laki itu.

"Aku berhutang jasa yang sangat besar padamu. Bagaimana aku harus berterima kasih?" Jeonguk menganggap Euna sebagai perempuan yang istimewa. Bisa membuat Euna selamat dari kematian, tentu Jeonguk merasa sangat berterima kasih kepada Ye In.

"Aku tidak perlu kau membalas jasa ini hanya karena dia. Tapi, apa aku boleh melakukan sesuatu untuk mengobati rasa rinduku padamu?"

Jeonguk dengan sikap cueknya hanya diam menatap Ye In.

Ye In kemudian bergerak perlahan untuk memeluk tubuh Jeonguk. Mendekapnya erat. Memejamkan mata sembari menghirup wangi aroma lelaki Yi ini lagi. "Selama kau pergi, aku selalu bermimpi buruk. Aku sangat takut kau kenapa-kenapa. Tapi syukurlah, kau baik-baik saja. Aku merasa tenang sekarang."

Sebagai seseorang yang baru hadir dalam kehidupan Jeonguk, saat melihat Jeonguk dan gadis yang diketahui bernama Ye In tengah berpelukan, dalam hati Euna diam-diam berpikir; tidak tahu hubungan apa yang dimiliki Jeonguk dengan Ye In, apakah dirinya masih bisa memiliki kesempatan untuk mendapatkan cintanya Jeonguk?

Terdengar bunyi guduk guduk gelembung seperti mata ikan yang pecah. Itu adalah debaran jantungnya Euna. Merasa cemburu dengan apa yang dilihatnya dari arah tak jauh.[...]

[NEW] ebook project by Jiinsky

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[NEW] ebook project by Jiinsky

Ebook "Legend Of Liuna" open PO 4-7 februari 2023.

More info dm on instagram @jiinsky_vee

The List [New]Where stories live. Discover now