God Gave Me You

6.1K 844 3
                                    

"Tidak seharusnya kalian membahas Naeun. Aku tidak melarang kalian berteman dengannya. Tapi ada batasannya juga. Kau Jungkook! Rela mengantar perempuan lain ke bengkel dan membiarkan istrimu sendiri datang kemari menggunakan taksi. Aku yakin Eunha juga tidak tahu tentang itu jika kau tidak menjawab pertanyaan Jimin tadi. Dari sini kau sudah salah besar!" Eunbyul mengomel seperti kakak yang baik bagi dua laki-laki di sana. Meja makan tersebut masih belum diisi oleh menu makanan. Hanya beberapa minuman yang dipesan lebih banyak untuk teman berbincang.

"Eunha tidak secemburu itu." Ucap Jungkook.

Eunbyul langsung memutar bola matanya malas. Melipat kedua tangan di depan dada. Gadis Kim itu menatap Jungkook lebih serius. "Ini bukan tentang kecemburuan siapapun. Tapi kau sudah salah karena mengutamakan perempuan lain dibanding istrimu sendiri. Jika hal seperti ini terjadi lagi, kau tidak akan bisa selamat dari konflik rumah tangga tentang orang ketiga. Kau juga tidak bodoh, kan? Jelas-jelas sejak dulu Naeun punya perasaan suka padamu. Dia pasti akan melakukan apapun untuk tetap berada di sekitarmu bahkan lebih dari posisi istrimu sendiri."

"Hei, Naeun tidak akan seperti itu." Jimin membela yang langsung mendapat tatapan mata tajam milik Eunbyul.

Keadaan semakin sulit ketika perbincangan itu merambat ke masalah antara Jimin dan Eunbyul. Sudah sejak lama Eunbyul mencoba menahannya. Tidak ingin cemburu dengan sosok Naeun yang selalu terlihat menempel baik dengan Jungkook ataupun Jimin. Selama ini memperhatikan, Eunbyul hanya yakin bahwa Naeun tertariknya kepada Jungkook. Menjadikan status persahabatan sebagai ajang manfaat untuk tetap dekat dengan Jungkook dan Jimin.

"Tidak masalah. Kau ingin membelanya dengan giatpun bukan urusanku. Karena kita belum menikah. Aku masih bisa mencari pasangan lain yang lebih mengertiku." Ujar Eunbyul terdengar mengerikan. Hubungannya bersama Jimin bukan hanya setahun atau dua tahun, tapi sudah hampir sepuluh tahun. Menjadi teman kecil yang berakhir jatuh cinta. Bahkan keduanya menjalin hubungan asmara lebih dulu dibanding Eunha dan Jungkook. "Sedangkan Eunha? Teman terbaikku sudah menjadi seorang istri. Memberikan semua pada suaminya. Dan jika harus mengorbankan pernikahan sendiri hanya karena masalah orang ketiga, dia akan sangat menderita."

"Kim Eunbyul kau terlalu banyak bicara. Tidak akan seperti yang kau bayangkan. Kau baru pulang dari Jepang. Lebih baik kita pesan makan malamnya sekarang." Jimin memanggil seorang pelayan restoran untuk mencatat menu yang dipesan.

Diam-diam dari tempat duduknya, pikiran Jungkook tidak tenang. Masih mengingat sikap dingin Eunha padanya. Sebenarnya Jungkook tidak berpikir kejadian seperti ini dapat membuat istrinya berubah mengabaikannya. Dan jika Eunha memang sedang marah, Jungkook akan menebus kesalahannya malam ini juga.

"Kau pesan apa?" Tanya Eunbyul mencoba berdamai. Menatap Jungkook dengan pandangan sulit diartikan. Sebab, Eunbyul ikut merasakan sakit yang Eunha peroleh. Mereka bersahabat sejak lama. Tidak sulit mengetahui isi hati masing-masing.

"Fettucini Alfredo." Jawab Jungkook cepat. "Untuk Eunha samakan saja menunya denganku. Dia suka itu." Sahut Jungkook lagi.

Eunbyul hanya membuat bentuk O pada bibirnya. Lalu mulai fokus memesan menunya kepada pelayan. Lima menit berlalu, Eunha kembali dari toilet. Duduk di samping Jungkook kemudian bertanya pada Eunbyul tentang menu makan malamnya.

"Sudah dipesan. Fettucini Alfredo kesukaanmu." Jungkook berusaha menjawabnya. Tidak membiarkan Eunbyul buka suara. Pandangan Jungkook menelisik istrinya lebih lama. Jungkook hanya berharap wajah murung itu tidak terjadi lagi untuk kedepannya.

Eunha mengangguk mengerti. Ia tidak mempermasalahkan menu yang sudah dipesan.

"Bagaimana pekerjaanmu di perusahaan baru?" Eunbyul cukup tertarik dengan hal ini. Ia dahulu pernah ingin mempelajari tentang fashion. Namun keterampilannya dalam membuat pakaian tidak sehebat Eunha. Oleh sebab itu jurnalis adalah jurusan yang Eunbyul ambil pada akhirnya.

Eunha melirik Jungkook saat jemari lelaki itu menggenggam tangannya yang ada di bawah meja. Tepat diatas paha Eunha. Mendapati sentuhan ringan ini, Eunha mencoba tetap fokus pada pertanyaan Eunbyul. Membiarkan jemarinya digenggam oleh Jungkook erat-erat.

"Cukup menyenangkan. Hari pertamaku bekerja sudah mendapat tugas dari bos membuat sampel karya bebas untuk percobaan produk pertama dari Y.K Corporation."

"Y.K Corporation?" Jimin agak terkejut mendengar nama itu. Jimin tahu tentang surat cinta dari salah satu teman satu jurusan Eunha saat kuliah. Dan Jimin baru mengerti kalau Eunha bekerja di perusahaan miliknya Jingoo. Mahasiswa culun yang selalu menyendiri dulunya.

"Nama perusahaan yang bagus." Seru Eunbyul.

"CEO nya juga menurutku luar biasa. Orangnya baik dan hebat." Puji Eunha tanpa sadar. Wanita itu berkata apa adanya. Sosok Jingoo memang pantas untuk dikagumi. Eunha kagum karena diusia yang masih muda, Jingoo sudah membangun perusahaan fashionnya sendiri.

Jungkook dari posisi duduk berhasil dibuat membelalak tidak percaya. Mendengar sang istri memuji laki-laki lain tepat di hadapannya, ada kemarahan tersendiri. Bukan Jungkook jika tidak cemburu. Tapi, Jungkook mengerti, tidak salah Eunha mengungkit nama laki-laki lain, dirinya juga sama sudah membahas tentang Naeun tadinya. Ya, seperti ini mungkin yang Eunha alami sebelumnya.

Menu yang dipesan adalah fettucini Alfredo sejenis pasta dengan cream cheese sauce. Eunha menatap agak horor seperti biasanya jika memesan menu tersebut. Jungkook yang mengerti dengan gerakan cepat mengambil seledri hijau dari piring Eunha. Sang istri tidak menyukai tumbuhan yang satu itu. Menurut Jungkook, justru seledri punya rasa sedap yang enak walau hanya dilalap.

"Terima kasih." Seru Eunha lirih.

Jungkook tersenyum. Bibirnya mengecup sebentar pipi Eunha yang ada di hadapannya. Lalu sebelah tangan Jungkook digunakan mengusap kepala wanita itu. "Maaf. Tidak akan aku ulangi lagi lain kali." Bisikan itu penuh makna. Dan Eunha jelas sudah mengerti ke mana arahnya.

Terlanjur kecewa namun tidak bisa berlama-lama mengabaikan Jungkook. Senyum balasan yang tak kalah manis Eunha berikan. Memperlihatkan lesung pipi yang terlihat menawan.

Mereka selalu semanis ini. Mengalahkan rasa dari karamel yang bersembunyi dibalik macchiato ice yang segar.





* * *

[NEW] ebook project februari.

Ebook "God Gave Me You" sudah bisa diorder selama bulan februari. More info dm on instagram @jiinsky_vee

The List [New]Where stories live. Discover now