19

3.7K 401 49
                                    

Revisi 28.10.19

Spam komen gais!!


[Jika Ada kesamaan dengan cerita lain nana minta maaf. Happy reading, vote and Komen gais!]









"Sayang Bunda pulang!" Terdengar nada lantang dari dasar lantai.

Jeno yang saat itu sedang belajar pun segera menutup bukunya kemudian segera beranjak kelantai bawah.

"Selamat malam kesayangannya bunda, baik-baik aja kan selama bunda tinggal beberapa hari keluar Kota?" Yoona menyambut putra kesayangannya dengan pelukan hangatnya, dirinya sangat merindukan anak kesayangannya itu.

"Baik kok bun, Jeno kangen banget sama bunda, bunda sih kelamaan keluar kotanya. Emm... apa itu yang bunda bawa?"

"Bunda bawa martabak manis kesukaan kakak." Mereka pun menuju meja makan untuk membuka bungkus makanan tersebut.

Jeno tersenyum senang. Yoona mengacak gemas rambut hitam putranya. Kebiasaan manis yang biasa ia lakukan.

Lelaki jangkung itu membuka kotak makanan kesukaannya. Keningnya sedikit berkurut saat dirasa ada hal aneh dalam kotak itu.

"Yah kok banyak kejunya bun? Jim kan gak suka keju bunda." Raut wajah Jeno berubah menjadi sedih.

Seketika senyum Yoona pudar saat nama yang paling ia benci kembali ia dengar.

"Bunda beli itu buat kakak. Bukan buat anak sialan itu." Ucap Yoona dengan nada dinginnya.

Jeno menghela napas kasar "Kenapa sih bun? Mau sampai kapan bunda Kaya gini? Apa belum cukup sepuluh tahun bunda menyakiti Jaemin. Jaemin punya nama bun, kenapa bunda selalu memanggilnya dengan sebutan anak sialan? Dia itu adik Jeno bun, darah daging bunda juga." Jeno menatap sang bunda menyendu.

Mau sampai kapan semua rasa sakit ini pergi?

Mau sampai kapan dendam itu padam?

"Kamu kenapa berani-beraninya membela anak sialan itu? Gara-gara dia adik kecil kamu meninggal, apa kamu lupa Jeno?!" Jeno menggeleng, ia kepalkan kedua tangannya di samping celananya, menahan gejolak hatinya yang sedang gundah.

Mana mungkin dia melupakan peristiwa itu? Bahkan tanpa seorang pun tau, dialah orang yang Paling tertekan karena peristiwa tersebut.

Dan karena dia pula, kedua sosok terkasihnya harus saling membenci.

Bukankah dia terlalu jahat?

Terserah kalian ingin mengatainya apa, tapi perlu kalian ketahui dia juga menjadi pihak yang tersakiti.

"Tapi bun-"

Mistake √NaJaeminWhere stories live. Discover now