03

11.9K 1.2K 307
                                    

Revisi 28/05/20, Typo dan kalimat Rancau, tolong di koreksi ya 😉


"Terima kasih ya sudah mau berbagi cerita." Ucap perempuan yang berjongkok di samping gundukan yang kini sudah tertutup rumput. Perlahan ia usap dengan penuh sayang sirat akan kerinduan yang mendalam.

"Gak terasa ya waktu berlalu begitu cepat." Perempuan itu pun menoleh, dapat ia lihat laki-laki yang berdiri di belakangnya dengan membawa buket bunga.

Perempuan itu tersenyum melihat sosok lelaki itu, seakan dia melihat sosok nya di dalam lelaki itu.

"Iya, gak kerasa udah hampir dua tahun, dia pasti udah bahagia sekarang." Perempuan itu berdiri setelah meletakkan buket bunga yang disodorkan lelaki itu, tak lupa sebuah kecupan cinta ia berikan pada nya.

"Kita sudah melakukan yang terbaik Rain." Lelaki itu mendekat dan merangkul adik kecilnya, dari awal dia percaya bahwa perempuan di depannya itu adalah sosok yang kuat.

"Semoga kita selalu kuat. Kita pasti bisa menghadapi hari-hari kedepan. Kamu masih punya aku, jika mereka membenci mu, jika seluruh sisi dunia menolak mu, masih ada aku yang bisa kamu jadikan rumah untuk menetap. Berjuang bersama ya?" Perempuan yang di panggilan rain itu tersenyum simpul dan mengangguk.

Inikah rumah keduanya? Jika dia mencoba berlabuh akankah ia bisa menetap? Atau, hanya akan singgah sesaat seperti rumah pertamanya?

Namun, hidup harus terus berlanjut tidak selamanya kita tenggelam dalam kenangan masa lalu. Mencoba, hal itu yang harus ia lakukan sekarang.

"Selalu bantu aku ya kak." Ucap perempuan itu yang kini menatap sendu peristirahatan terakhir dari setengah kepingan hatinya.

Keduanya saling terdiam menyelami memori yang pernah mereka bertiga lalui. Seketika itu, lagi-lagi mereka menyesali waktu yang berlalu dengan penuh kesia-siaan.

••••••

Rumah? Menurut sebagian orang rumah adalah tempat ternyaman untuk menetap. Rumah adalah tempat singgah untuk melepaskan segala kepenatan.

Keluarga, sebagian orang juga berpendapat bahwa keluargalah tempat ternyaman untuk menuangkan segala kerinduan ataupun keluh kesah. Merekalah yang akan mengingatkan kita saat kita memilih jalan yang kurang benar, mereka lah yang akan merasa paling sedih jika terjadi apa-apa dengan kita.

Namun, banyak juga diantara mereka yang berpendapat bahwa keluarga adalah tempat yang paling mereka benci, entahlah kebencian seperti apa yang mereka maksud, sebagian dari mereka berpendapat bahwa disanalah segala keinginannya selalu di kekang.

Dulu, dia selalu menganggap rumah adalah tujuan utama untuk kembali pulang, disanalah dia bisa mendapatkan kebahagian tanpa harus dibalas, disanalah dia mendapatkan perlindungan tanpa harus di minta dan disanalah dia bisa merasakan kasih sayang yang begitu tulus dari para malaikatnya. Namun itu dulu. Karena sekarang semua telah berubah, mereka seakan menjauh teramat sulit untuk sekedar dijangkau. Dia merindukan mereka.

Akan aku perkenalkan kamu dengan Dia.



-Maret 2017

Maret rasanya selalu kelabu. Bukan hanya kali ini, tetapi sejak sepuluh tahun yang lalu. Langit selalu cerah tetapi terasa begitu pekat bagi pemuda itu. Sosok yang selalu di paksa mengalah dari keadaan yang menyesakkan. Dia seolah tak pernah mendapatkan kebahagiaan, baik itu di masa lalu, sekarang maupun masa yang akan datang. Kehidupannya begitu kelabu. Warna ceria hanya menjadi angan-angan semata.

Mistake √NaJaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang