❤ 22

16.1K 2.1K 176
                                    

Sejak senin pagi, aku mendapat kabar kalau divisi kami diminta untuk melaporkan hasil penjualan produk yang sudah berlangsung selama tiga minggu.

Ketika mendengar berita itu, aku serta rekan sedivisiku langsung merekap seluruh laporan yang telah kami terima untuk nantinya dipresentasikan kepada direktur perusahaan. Jadilah hari ini aku berangkat lebih awal, bersiap tempur hingga lembur.

"Permisi," seseorang menyentuh bahuku pelan ketika aku baru saja melangkah masuk ke lobby perusahaan.

Aku menoleh sambil melepas earphone yang aku gunakan lalu mendapati seorang pria tua sedang tersenyum padaku. Tampilan yang cukup modis untuk seusianya.

"Iya, Pak?" sahutku dengan ramah.

"Ah, maaf sebelumnya mengganggu waktu kamu. Saya ingin bertanya, kalau Saya mau bertemu dengan Seo Changbin, harus bagaimana ya?" aku sedikit tersentak ketika pria tua itu menyebut nama seseorang yang aku kenal.

"Tuan Seo Changbin? Apa sebelumnya sudah membuat janji?" tanyaku sambil mengarahkan pria asing tersebut menuju pusat informasi lantai satu.

"Belum, Nak," balasnya.

"Begitu. Tapi maaf sebelumnya, Pak. Tuan Seo Changbin sangat sibuk, saya tidak bisa memastikan apakah Tuan Seo Changbin bisa ditemui hari ini. Jadi mungkin wanita ini bisa membantu untuk mengatur jadwal pertemuan Bapak dengan Tuan Seo Changbin. Bapak nggak terburu-buru, kan?" jelasku ketika sudah berada di pusat informasi sambil menunjuk resepsionis cantik dihadapanku itu.

Pria itu menggeleng pelan, "Nggak kok, Nak. Kalau begitu biar saya bicarakan dengannya. Terima kasih ya, maaf juga saya udah ganggu waktu kamu." ucapnya sambil menunjukan senyumnya yang lebar.

Aku lantas segera membalas dengan hal yang sama, "Nggak apa, Pak. Yura, tolong bantu Bapak ini ya," pesanku pada Yura sebelum pergi dari sana.

00

Hari ini ruanganku tampak sepi karena Senior Eunho dan Senior Jehoon sedang ditugaskan keluar kota mewakili divisiku. Tinggalah aku bersama Senior Ryuna yang sejak kemarin harus bekerja secara ekstra untuk merekap seluruh laporan serta membuat presentasi.

"Aku nggak yakin sih sama hasilnya. Soalnya belum semua datanya masuk. Jadi hasilnya pasti masih bisa berubah," kataku sambil menunjuk diagram lingkaran pada layar komputer.

Senior Ryuna yang duduk disampingku ikut mengangguk, "Benar. Setiap hari datanya pasti berubah. Tapi yang penting, sampai hari ini data yang masuk cukup masuk akal."

Aku bersandar pada kursi, punggungku terasa sakit karena menghabiskan waktu setengah hari untuk duduk tanpa beranjak kemana-mana. Aku dan Senior Ryuna bahkan melewatkan makan siang demi menyelesaikan hasil laporan.

Disaat sibuk berdiskusi, tiba-tiba terdengar suara ketukan dari balik divisi kami. Aku dan Senior Ryuna lantas menoleh bersamaan untuk melihat siapa yang datang berkunjung.

Oh? Hansol? Batinku. Kami langsung bangkit setelah seorang pria tinggi mulai memunculkan sosoknya sembari menyapa dengan ramah.

"Perkenalkan, saya Hansol. Maaf menganggu waktu kalian. Saya kemari untuk menyampaikan kabar kalau divisi ini diminta untuk melaporkan hasil penjualan kalian di aula di lantai tiga sekarang," terang Hansol yang sukses membuat kami terngaga.

"Hari ini? Kamu serius?" tanya Senior Ryuna, ia berharap kalau apa yang dikatakan oleh Hansol barusan itu hanya candaan.

"Kami belum selesai menghitungnya, Hansol," kataku sambil menunjuk layar komputer. Sejujurnya aku sangat panik sekarang, hari ini tak ada Senior Eunho. Siapa yang mau presentasi memangnya?

somebody to love • changbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang