8. Into your heart

5.4K 608 41
                                    

Taehyung diam-diam mengulum senyum saat melihat Yuna dapat berbaur dengan Eommanya. Laki-laki itu menuruni tangga lalu ikut duduk disofa ruang tengah.

"Dia benar anakmu?" tanya Hyunjoo menanyakan hal yang sebenarnya sudah dipercayainya sejak tadi.

"Tentu saja, eomma tidak melihat bagaimana miripnya aku dengan Yuna" balas Taehyung sembari mengamati Yuna yang masih asik dengan kartunnya. Sesekali bocah lima tahun itu tertawa entah apa yang lucu.

"Dia sangat mengemaskan" ucap Hyunjoo yang diangguki Taehyung. Memang benar jika putrinya itu mengemaskan, sangat mengemaskan.

"Apa kalian mempunyai niatan untuk menikah?" tanya Hyunjoo.

"Kita selesaikan masalah perjodohan ini baru aku akan menikahi Joohyun" ucap Taehyung serius. Ia menatap sang Eomma dengan pandangan yang jarang sekali Hyunjoo lihat.

"Darimana eomma kenal Lisa?"

"Eomma mengenal Lisa saat menghadiri pelantikan direktur di M Corp" jawab Hyunjoo.

"Kenapa eomma sampai berfikir ingin menjodohkanku" Taehyung terus mendesak Hyunjoo dengan pertanyaannya.

"Eomma pikir kau akan terus melajang hingga kau tua nanti, jadi eomma mencoba mengenalkanmu dengan Lisa yang ternyata teman kampusmu"

"Tapi aku punya Joohyun"

"Keadaan sudah berbalik Taehyung, waktu itu Joohyun masih menghilang"

"Ingat eomma, aku tidak akan pernah mau menikah jika bukan dengan Joohyun" ucap Taehyung final. "Sekalipun Eomma menikahkanku dengan wanita tercantik didunia ini"

"Dasar berlebihan. Siapa yang akan menjodohkanmu dengan wanita tercantik didunia, kau pikir mereka mau dijodohkan denganmu" ucap Hyunjoo memandang Taehyung jengah, putranya itu terlalu jauh berfikir. Taehyung pasti mengira jika ia menentang hubunganya dengan Joohyun. Tidak, Taehyung salah, Hyunjoo sangat mendukung hubungan mereka, apalagi dengan kehadiran Yuna ditengah mereka.

"Putramu memang tidak tampan. Tapi sangat tampan" balas Taehyung dengan percaya diri.

"Papa..." rengekan itu membuat Taehyung dan Hyunjoo menoleh pada Yuna dimana bocah itu masih terduduk ditempatnya.

"Ada apa sayang?" tanya Taehyung lalu mengendong Yuna.

"Yuna ingin menyusul mama" ucapnya. "Apa boleh?" tanya Yuna.

"Tentu saja boleh" Taehyung gemas dengan sikap Yuna. Laki-laki itu membawa tubuh Yuna menuju lantai dua untuk bertemu Irene dikamarnya.

Sesaat setelah pintu terbuka, pemandangan Irene yang tengah tertidur membuat Yuna sedikit memanyunkan bibirnya. Kenapa setiap ia ingin berbicara dengan Irene, mamanya itu selalu tidur. Yuna kan rindu. Yuna turun dari gendongan Taehyung lalu berjalan mendekati Irene, bocah itu mengusap pipi Irene lalu mengecupnya.

"Ini sudah malam, kita tidur saja ya" ajak Taehyung sembari melepas sepatu yang masih terpasang dikedua kaki Yuna.

Taehyung memposisikan tubuhnya dipinggir, sementara Yuna diapit oleh tubuh Irene dan tubuhnya. Yuna mendekat pada Taehyung lalu memeluk tubuhnya, mencari kehangatan yang disalurkan sang papa ketubuhnya.

"Papa tidak boleh pergi saat Yuna bangun besok" ucap Yuna was-was jika Taehyung akan meninggalkannya lagi sama seperti saat Taehyung membacakan dongeng untuknya malam itu.

"Tidak. Papa akan tetap disini" balas Taehyung lalu mengecup kening sang anak sebelum mendekapnya. Yuna selalu saja membuatnya gemas.

***

Ini sudah jam setengah satu malam, namun mata Taehyung masih terjaga hingga sekarang. Akibat menunggu Irene dirumah sakit seharian, berkas yang seharusnya Taehyung selesaikan hari ini menjadi sama sekali tak tersentuh. Sehingga ia harus merelakan waktu tidurnya untuk menyelesaikan ini. Jika ia mengerjakan besok maka yang ada hanyalah pekerjaannya yang terus tertunda.

Young MomWhere stories live. Discover now