The most wanted bad girl 6

44 12 3
                                    

"Dunia aku bukan lagi kamu, kita sudah berbeda" Varellyn Anatasya

Di kelas tasya, pak basori yang tasya beri julukan pak kumis tengah asik memainkan handphone nya, guru itu menyebalkan batin tasya. Bagaimana tidak, jika di kelas saja dia suka sekali bermain ponsel dan tidak mengajar dengan baik. Berbanding jika dia sedang menghukum murid nya. Dia akan memberikan hukuman terbaik di luar nalar.

"Arghhhhhh" teriak tasya di tengah-tengah pelajaran berlangsung.

Semua mata tertuju kepada nya, pak basori yang tadi sedang asik bersama handphone pintar pria tua itu memberhentikan aktivitas nya.

Safira amura yang duduk di sebelah gadis itu menyikut lengan tasya.

"Apa sih ra" bentak tasya.

"Itu" tunjuk amura ke arah pak kumis yang sedang bersedekap Dada.

"Tasya" bentak pria tua berbadan gendut berkaca mata dengan kumis tebal nya.

"Kau ini, kenapa kau teriak-teriak?  Tidak suka rupa nya kau belajar? Jangan ganggu kelas ku ya" ucap pak kumis dengan logat yang sangat khas ketika dia berbicara.

"Lagian, bapak aja sibuk sama tontonan bapak yang biasa di tonton bocah umur Lima tahun" jawab tasya dengan nada mencibir

Semua siswa di kelas itu tertawa mendengar penuturan yang baru saja tasya ucap kan.

"Kau ini, murid kurang aja kali kau ya, tidak di hajar sama orang tua kau rupa nya" pak kumis sudah tidak tahan lagi dengan kelakuan murid nya yang satu ini.

"Maap pak,tadi saya liat kecoa" tasya mencari-cari alasan agar tidak di hukum oleh guru itu.

Pak kumis melihat kiri dan kanan, lalu pria itu menatap tajam ke arah tasya, benar-benar nyali gadis itu ciut.

"Keluar kamu, lari 25 putaran." perintah pak kumis.

Tasya di buat melongo tidak percaya atas hukuman yang pak kumis berikan, tasya tau ini adalah balasan dendam dari guru itu karena tasya sering sekali mengerjai guru berkumis tebal tersebut.

"Tukang buat masalah,bisa-bisa cepat keriput saya" lanjut pak kumis sembari dia mengelus-elus kumis nya.

Tasya dengan terpaksa keluar kelas untuk melaksanakan hukuman tersebut, hari ini tidak ada igo yang siap sedia membantu diri nya kabur dari hukuman. Jika mengharap kan amura jelas saja tidak akan berhasil, atau jika tidak dia juga akan ikut terkenal hukuman.

Gadis itu sudah berlari sebanyak sepuluh putaran, napas tasya sudah engos-engos an dan keringat nya sudah membasahi seragam gadis itu.

Tidak tasya sadari, sudah sejak lima menit yang lalu,  eza memandang gadis itu dari lantai atas di depan kelas nya.

"Gak ada kapok nya sya. " ucap eza sembari bersedekap pinggang sambil menggelengkan kepala nya pelan.

"Kamu liat apa?" tanya seseorang gadis yang tengah berdiri di samping cowok itu

"dia siapa kamu?" tanya nya lagi sambil ikut melihat ke arah lapangan

Eza memandang mata gadis di samping nya, lalu memegang kedua bahu gadis itu "bukan siapa-siapa" ucap eza selanjut nya.

Fransiska tersenyum manis mendengar ucapan eza barusan.

Di bawah sana, di tengah lapangan terlihat gadis yang tengah berlari sudah terkulai lemas.

"Lari" teriak seseorang pria yang sedang bersedekap pinggang sambil berdiri di pinggir lapangan.

"Shit, dasar brengsek" maki gadis itu dalam batin nya.

The Most Wanted Bad GirlWhere stories live. Discover now