Terima kasih cinta

57 7 0
                                    

membaca sambil dengarin  lagunya yah


Aku berjalan meninggalkan bandara dengan tubuh semboyong dan penampilan berantakan,  orang melihatku pasti berpikir aku orang gila, aku memilih ketoilet dan menangis sepuasnya disana, kucoba kutekan dadaku menyamarkan rasa sakit yang aku rasakan saat ini 

kenapa harus andre kenapa bukan favian yang menungguku disana, aku menatap pias hapeku yang kini lowbet, hampir setengah jam aku disini aku memutuskan keluar dari toilet setelah merapikan sedikit diriku, aku menatap nanar wajahku dicermin tampak begitu menyedihkan sekali, aku kembali merasakan mual aku kembali merindukan aroma tubuh suamiku

aku kembali kekos  namun bukan kekosku melainkan kekos kak dara, aku harus meminta maaf aku membutuhkan dekapannya sekarang aku tak perduli semarah apa dia walaupun dia menamparku aku tak peduli, aku hanya punya dia 

"din" kak dara langsung memelukku ketika aku sampai didepan kamarnya membuat air mataku kembali jatuh

"maaf kak, maaf"

"husf sudah masuk yuk" kak dara menuntungku masuk kedalam kamar kosnya membawa duduk dikasur mungilnya, aku kembali memeluk kak dara 

"kak maaf" hanya kata itu yang mampu aku keluarkan disela isakku

"kakak memang marah din, namun kakak gak akan membiarkan kamu sendiri, semarah apapun kakak lo tetap adek gue" aku menenggelamkan wajahku didadanya mencari kenyaman disana kak dara terus mengulus punggungku ikut menyalurkan kenyamanan, aku bersyukur kak dara masih sama dimana dia hanya akan bicara seperlunya jika aku dalam bad mood

aku membuka mataku saat kak dara sedang menelpon entah dengan siapa, kedua mata kami bertemu, dia tersenyum tulus membuat mataku kembali berkaca-kaca

"lo kok nangis lagi sih" dia berjalan cepat kearahku dengan muka cemasnya 

"kak, maaf" ucapku pelan dalam pelukanannya

"sudah din, lo gak usah cengen gini deh" rutuk kak dara 

"aku sudah menyakiti hati banyak orang kak"

" tau" aku mungkin akan tersinggung andai dia bukan kakaku tapi aku tau dia tidak akan bicara lembut jika sedang menasehatiku

"aku salah"

"lalu" walaupun bicaranya ketus namun belaiannnya sangat lembut

" aku ingin minta maaf kak"

"bukan sama gue dek"

" favian juga, kakak juga" 

"favian udah pergi" nada suara kak dara mulai memelan, dan isakku makin jelas ketika kembali disadarkan bahwa favian suamiku sudah pergi meninggalkanku

"aku kangen" aku kembali merasakan perutku bergejolak membuat dengan cepat melepaskan diri dari kak dara dan berlari kewastafel untuk memuntahkan apa saja yan g bisa keluar dari sana, kak dara memijit tenggukku pelan

" dek" panggilnya setelah aku selesai mencuci mulutku dia menyodorkan segelas air putih

"maag lo kambuh" aku hanya menggangguk kemudian duduk dikursi makan

"ya ampun dek, kok gue baru perhatikan lo kurusan banget deh, muka pucat gitu jelek amat" aku hanya tertawa pelan pelan mendengar kejujurannya

" minum dulu" aku mencium teh hangat aroma melati yang diberikan kak dara, aromanya membuatku merasa tenang

"makasih" dia tak menjawab karna sibuk didapur

aroma nasi goreng yang kak dara buat membuatku rasa mualku kembali, aku kembali memuntahkan cairan karna perutku sedari semalam belum terisi makanan apapun selain air putih

PENGORBANAN HATIWhere stories live. Discover now