HATI YANG HANGAT

19 1 0
                                    

sovia menarikku kesebuah kolidor sepi saat kami berpapasan aku berusaha melepaskan tangannya namun pengangannya begitu kuat

"eh lo, ngapain dekat-dekat andre hah" aku sampai memejamkan mata karna kaget akan bentakannya.

"maaf dok, andre itu teman aku dia lagi butuh aku jadi aku temani "jelasku yang tentu saja ditanggapi sinis olehnya

"lo gak perlu repot-repot jagain dia ada gue ama favian sahabatnya lagian kami lebih mengerti penyakit dari pada lo" aku tersenyum lalu mengangguk pelan

"kalau begitu tolong bilangin yah dok sama andre biar gak gangguin saya lagi"dia melotot mungkin dia terima aku bicara seperti itu namun bicara kasar sama sofia sama saja bikin masalah, aku meninggalkan dia sendiri

"gue cariin ternyata lo disini" aku tersentak kaget saat favian berdiri didepanku

"ngagetin aja dok" kesalku yang dibalas tawa olehnya

"bete amat tuh muka" ejeknya

"dari dulu kali"

"iya lupa, lokan gak gak ketulungan" aku melotot tajam kearahnya yang lagi-lagi dibalas tawa sambil menaikkan kedua tangannya diudara

"gak ngaruh juga" dia menanikkan alisnya manatapku bingung

"santai kali, dari dulu emang gak suka manis-manis dok"

"malah itu yang jadi pesona lo"

"mana ada" dia mengacak rambutku membuatku menepis tangannya

"gue buktinya" senyumnya,  aku sempat kaget namun hanya 5detik

"yah, jangan entar aku dimutilasi sama dr sofia"

"lah, apa hak dia" tanyanya serius dan aku bingung mau jawab apa

"ya kan dr dekat sama dia"

"ya elah din udah dikasih tau, jangan dengar gosip " aku menaikkan bahuku acuh dan berjalan bersisihan dengannya

"kok dokter ada disini sih"

"oh ditelpon andre tadi disuruh operasi pasien hil"

"udah? " tanyaku

"lagi dipuasakan 1jam lagi" aku mengangguk paham dan dia mengajakku kekantin membeli beberapa cemilan buat anak igd

"kalian pacaran" ada raut ragu diwajahnya saat bertanya akan hal itu

"andre? " tanyaku balik memastikan dia mengangguk

"belum, kami dekat tapi gak pacaran bingun juga sih"jawabku tanpa ingin menyembunyikan hubunganku padanya

"TTM" tanya lagi

"mungkin" yang kubalas disertai tawa, memang saat ini bisa dikata seperti itu walaupun aku merasakan hal aneh saat bareng andre namun aku masih ragu apalagi ketakutanku akan tidak direstui oleh papa andre menjadi beban tersendiri buatku

"kamu suka" tanyanya pelan

"ah" kagetku

"cinta bisa datang karna terbiasa namun buat aku semua butuh proses panjang apalagi aku masih trauma" jawabku tak kala pelan membuat langkah dr favian berhenti

"masa lalu" aku tersenyum kikuk lalu melangkah meninggalkan

pergantian shif tadi masih mengisahkan 1 pasien namun sudah diberikan tindakan tinggal menunggu panggilan ok buat tindakan debridement, saat aku hendak pulang dr andre menelponku yang memintaku keruangannya dan saat aku tiba dipintu aku dengar suara dr sofia disana

"udah deh sof gue mau balik sendiri aja, gue masih bisa nyetir"

"gak ndre lo masih pucat banget gue antar " entah apa yang terjatuh, aku melangkahkan kakiku memasuki ruangan tsb dan posisi mereka memang tidak wajar sofia berada dalam pelukan andre namum aku tak mau memikirkan itu walau mungkin sangat jelas diwajahku keterkejutan

PENGORBANAN HATIWhere stories live. Discover now