TTS

80 1 0
                                    

aku meminta andre membawaku ketoilet umum aku tidak mungkin menemui mamanya dengan keadaan berantakan seperti ini bisa-bisa drama mereka semakin rumit, setelah merapikan penampilanku dan menutupi bekas airmataku dengan bedak kami kembali melanjutkan perjalanan hanya tangan kami yang sesekali beradu tak banyak pembicaraan  yang kami lakukan

mama andre menyambut kami dengan heboh aku baru nyampe dia sudah sibuk cerita banyak hal membuat andre mendengus kesal karna merasa diabaikan,  bahkan caca hanya menyapaku sebentar lalu sibuk beradu argumen dengan andre

"ayo masak lagi nak, mama ketagihan masakan kamu" aku tertawa kecil mendengar ucapan mama andre

"ya elah ma bilang aja mama gak bisa masak,  pake alasan ketagihan lagi" itu andre yang bicara entah  kapan sudah ada didekatku spontan mama andre memukul lengannya karna itu yang terjangkau olehnya

"tau ah,  tapi kamu juga ketagihankan,  mama dapat laporan kamu sering bawa bahan makanan ketempat dianakan, buat apa coba"

"andrekan wajar ma,  calon istrikan ini" andre bersandar dibahuku namun sang mama segera menjewer telinganya membuatku terbahak bukan hanya saya namun caca juga yang baru bergabung

"sudah deh gak usah drama"

"iya mama tuh,  bisa kabur calon istri aku liat mertuanya kasar begini" ketusnya sambil memegangi telinganya lalu menatapku,  aku segera mengulus telinganya tindakanku malah membuat andre memeletkan lidahnya kemamanya

" udah deh din,  ayo bantu mama nanti bagian andre kita kasih racun aja biar anak kurang ajar ini mampus sekalian" mama andre manerikku mengikutinya aku hanya mengangguk

"ma,  diana gak jadi mantu mama tuh kalau aku mati" terdengar teriakan andre dari ruang tengah mama andre hanya mendengus kesal

"gitu tuh siandre, kurang ajar memang"

"pasti ngangenin banget yah ma kalau dia gak ada" aku disuruh memanggil mama juga olehnya, seketika raut sedih terlihat jelas disana dia mengajakku duduk dibanggu meja makan sambil menggenggam tanganku

"nak, mungkin akan banyak rintangan dalam menjalani sebuah hubungan namun keberhasilan sebuah hubungan tergantung pada mereka yang menjalani bukan pada orang lain" aku menautkan alisku bingun

"andre memang sangat menyayangi kami dan aku akan mendukung apapun keputusannya dalam menentukan masa depannya, aku tidak ingin egois memaksakan kemauan kami walaupun aku ibu kandungnya" aku semakin bingun kemana arah bicara mama andre rasa was-was sudah menguasaiku

"andre yang akan menentukan jalan hidupnya, jika dia memilihmu cukup percaya dan tetaplah disisinya jangan meragukannya karna dia tipe orang yang sulit jatuh cinta, sekali dia mencintai maka dia akan menyerahkan hidupnya buat yang dicintainya"

aku lama terdiam dan tak menyadari jika mama andre sudah lebih dulu kedapur andai andre tidak datang dan tiba-tiba mencium pucuk kepalaku,  ah entah kenapa andre jadi sering nyosor seperti ini

"apa-apaan sih dre" kesalku

"habis melamun aja sayang,  itu mama udah bikin pusing bibi " aku menoleh kearah dapur dan benar saja sibibi sibuk bolak-balik mengambil sesuatu

"mama rewel karna mantunya ada dirumah"aku memukul bahu andre lalu berjalan kearah dapur

"ma,  mau masak apa nih" aku bertanya

"mama lagi pingin makan ikan asin sambal terasi say "

"yah udah ma,  nanti diana bikinin klau mama mau ngobrol ama andre silahkan saja ma"

" udah deh mending kita nonton, biarin aja mantu mama yang masak" andre tiba-tiba saja memeluk bahu ibunya yang langsung dihadiahi pukulan sama mamanya

PENGORBANAN HATIWhere stories live. Discover now