Jakarta

42 2 0
                                    

Hujan membasahi kota jakarta sore ini, aku duduk disini menunggu kak dara menjemputku, tadi dia menelpon katanya terjebak macet
perhatianku terfokus pada pasangan yang berpelukan didepanku keduanya tanpak sangat bahagia entah apa yang mereka bicarakan sicewek hanya tersipu malu lalu kembali memeluk prianya

" gak usah iri " aku tersentak kaget saat seorang pria duduk disampingku

"iri? " tanyaku kesal

"ngapain liatin orang kek gitu kalau gak iri, belum tentu mereka sebahagia luarnya" aku menatap tak suka pada cowok yang duduk disampingku ini, entah siapa dia dengan sok tau banget apalagi sekarang dia terkekeh keras dengan pandangan masih menatap pasangan itu, aku kembali menatap pasangan tersebut alangkah kagetnya saya karna memang pikiranku salah, disana wanita tadi tengah memeluk pria lain yang mencium pucuk kepalanya dan pria tadi ikut tersenyum namun ada raut sedih diwajahnya

"tebakanku pria tadi juga menyukai wanita yang aku yakini sahabatnya tapi sayangnya sicewek sudah punya pacar" aku kembali menoleh kearah cowok sok tau itu namun kali ini aku sependapat

" jangan mudah tertipu dari tampilan luarannya saja" dimenatapku sambil mengedipkan matanya, ceh tipe cowok playboy

"jangan sok tau deh"

"liat sendirikan, sicowok berakhir dengan sad ending" aku hanya diam tak menjawab ucapannya aku melirik jam tanganku 40menit aku menunggu kak dara namun sampai sekarang ada namun tanda-tanda dia akan tiba

"menunggu jemputan" tanyanya

"bukan urusan anda" dia tersenyum

"oh lo, pendatang yah" dia melebarkan senyumnya entah kenapa aku menilainya seolah dia mengejekku

"kenapa memangnya kalau saya pendatang" jawabku sinis

"mau ngasih tau aja jakarta gak aman, disini banyak begal apalagi lo pendatang mereka suka mangsa seperti itu"

"sudah tau" dia kembali tertawa kecil namun telponnya berbunyi yang segera dia angkat

"ok bro, ini lagi menemani cewek yang lagi nunggu jemputan" katanya sambil menoleh kearahku aku hanya mendengus keras yang dibalas tawanya ceh..

"mau ikut gak, gue jamin lo selamat sampai tujuan deh" aku tak menjawab berpura-pura tak mendengar

nomor kak dara tidak aktif entah kak dara terjebak macet dimana, ini bukan pertama kalinya aku kejakarta dan aku sangat paham jakarta selalu macet

"teman gue menunggu didepan nih, lo punya alamat tempat lo kan? " tanyanya lagi

"saya tunggu kakak saya saja, makasih" jawabku aku mulai sedikit gelisah karna sudah 1jam namun kak dara belum tiba, padahal katanya dia datang lebih lebih awal dari jadwal tibaku namun karna macet dia terlambat, aku browsing kondisi kemacetan sore ini namun tak ada kabar yang menyatakan ada titik parah kemacetan, lalu kak dara kemana?

kulirik cowok tadi tampaknya belum ada niat beranjak dari duduknya, dia hanya sibuk chat entah dengan siapa

"ada kecelakaan bus tadi dikemayoran" deg seketika aku merasakan tubuhku lemas

"ini" dia memperlihatkan vidio yang ada dihapenya " seketika airmataku lolos aku melihat yang ditandu keambulans adalah kak dara aku menutup mulutku menahan tangisku

"lo kenal salah satunya" aku mengangguk menatapnya penuh permohonan yang seolah dipahaminya dia berdiri, akupun ikut berdiri namun aku tak mampu melangkah seolah tempatku berdiri saat ini penuh lem hanya suara isakku yang makin terdengar, kurasakan dia merangkul bahuku membawaku berjalan meninggalkan ruang tunggu bandara

"siapa" kudengar tanya temannya saat aku dituntun masuk dikursi penumpang

"kenalan tadi, antar kerumah sakit tempat korban kecelakaan tadi bro" aku bersyukur karna temannya tak banyak tanya aku hanya diam menangis sedangkan kulihat 3 pria yang bersamaku sedang membahas kecelakaan bus yang ditumpani kak dara

"ayo,katanya korban kecelakaan ada yang dirawat disini, nama kerabat lo siapa biar gue yang tanyain"

"andara putri" aku berdiri disampingnya saat dia bertanya pada perawat entah siapa pria ini yang begitu peduli pada orang tak dikenalnya sekalipun

"pasiennya diIRD, korban hanya mengalami luka lecet dan shock pasien sempat pinsang tapi baru-baru dia sudah siuman" aku ikut mendengar penjelasan perawat dari dan menghembuskan napas lega

"yah udah sus, kami kesana dulu"
dia mengantarku masuk keruangan pemulihan diIRD

"kak" aku langsung memeluk kakakku yang masih terbaring lemah dibrankar itu

"din" dia membuka mata saat merasakan kehadiranku

"kakak mana yang sakit" tanyaku sambil meneliti bagian tubuhnya

" hanya pusing aja, aku pinsang karna shock aja habis tadi kaget banget busnya sampai kebalik gitu dan aku ditindih orang gemuk" dia bercerita seolah itu menarik membuatku gemas dan memukul bahunya

"aku hampir mati jantungan kak" ucapku dengan airmata yang masih mengalir lalu memeluknya dia hanya terkekeh namun membalas pelukanku tak kalah erat

"hem" suara deheman membuatku menarik diri dari pelukan kak dara

"maaf, mengabaikanmu" ucapku malu

"tidak apa-apa gue ngerti, yah udah gue harus cabut ditungguin soalnya" aku mengangguk

"berapa aku harus bayar? " dia memandangku heran kemudian terkekeh seolah baru menyadari maksudku

" traktir makan aja deh kalau kita ketemu lagi, yah udah mbak gue pamit yah semoga cepat sembuh" pamitnya sama kak dara

"makasih yah udah mau ngantar adek gue" dia mengangguk lalu menoleh keaku sambil menganggukkan kepalanya tanda dia pamit aku hanya menatapnya

"untung ada yang antarin kamu dek"

" tadi dia nunggu temannya kak, pas tadi dia nawari tumpanan tp aku tolak, mungkin kasian sama saya pas tau aku bukan asli sini makanya dia nungguin aku tadi" jelasku yang dipandang aneh oleh kak dara, kebiasaan

"gak usah mikir aneh-aneh deh kak" ucapku

kak dara tidak terluka parah makanya malam ini juga bisa kembali pulang,
sampai dikosan jam sudah menunjukkan jam 9 malam jujur aku sangat lelah dan sedari tadi cacing diperutku minta jatah, bersyukur kak dara sudah menyiapkan makanan tadi sebelum menjemputku

"gak makan lagi kak"tanyaku saat kulihat kak dara membaringkan diri diranjang

"kenyang dek, lo aja yang makan kakak istrirahat yah, kamu juga cepatan istirahat" aku merapikan selimutnya kemuadian melangkah kedapur mengambil makanan
kos kak dara tidak terlalu luas, 1tempat tidur uk single lemari pakaian sebelahnya ada dapur kecil berdampingan kamar mandi batas dapur dan kamar hanya dibatasi papan triplek

bayangan pria yang menolongku tadi tiba-tiba terlintas dalam pikiranku, kak dara sempat marah tadi karna katanya aku gak tau syukur masalahnya aku lupa menanyakan namanya, ceh hanya karna itu tapi memang aku terlalu cuek dengan orang baru disekitarku bahkan kak dara sering menyuruh aku buat memperbanyak senyum, padahal aku pikir wajar kalau aku selalu waspada pada orang baru
aku melangkah kekamar membuka kasur lipat yang telah disediakan kak dara
wajah rio kembali menghiasi pikiranku malam ini, entah mengapa aku sangat merindukannya hingga membuat air mataku kembali menetes

ditunggu saran dan kritiknya yah

sampai jumpa dipart selanjutnya
semoga cepat update
thanks dear... 😘😘😘

PENGORBANAN HATIWhere stories live. Discover now