KU HARUS MEMILIH

33 3 1
                                    


Ku tahu kau tlah terluka
Saat ku bersamanya ku berpaling darimu
Semua ini salahku
Membiarkan cintamu hadir dalam hatiku
Tak mampu ku melupakanmu, ku meninggalkanmu
Saat kau mengisi dalam hariku
Tak bisa ku tepati janjiku untuk tak mencintamu
Mungkin ini bukan waktunya untuk kita bersama


Astrid - Bukan waktunya

*************************************************

baru sehari tak melihat favian membuatku rindu, aku sudah menghubungi andre dan menyatakan semuanya, aku ingin menjaga jarak dan dia tidak setuju dia menyatakan caca membutuhkanku saat ini sama dengannya namun aku memilih mengabaikan semua  panggilannya, aku bingun harus bagaimana saat ini aku benar-benar merasa sendiri kak dara juga tak ingin menjawab telponku bahkan chating yang aku kirimpun dibacanya walaupun dia online

sejak kemarin aku merasa tidak enak badan, berkali-kali aku merasa mual dan kadang muntah, yah sejak malam itu aku tidak menjaga pola makanku lagi, aku baru menyentuh makanan saat aku merasa mual 

aku sejak remaja sudah mengidap penyakit maag dan saat kuliah aku pernah beberapa kali pinsang karna lupa makan dan saat rio tau dia mulai sangat memperhatikan pola makanku 

Rio tau banyak tentangku dia akan selalu mengingatkan hal-hal kecil yang sering aku sepelekan aku mengusap mulutku setelah muntah namun hanya mengeluarkan air, bahkan saat ini aku tidak punya nafsu makan sama sekali

setelah membersihkan diri aku kembali berbaring diranjang mencoba menenangkan pikiranku, entah kenapa aku sangat merindukan favian aku merindukan aroma tubuhnya, akumenghapus air mataku yang jatuh menghela napas sebelum aku bangkit membuka pintu yang baru diketuk

"kevin "ada rasa kecewa disana tadi aku masih berharap yang disana adalah favian namun ternyata kevin 

"mengharapkan yang lain"aku tersenyum sendu lalu mengpersilahkan dia masuk

"sudah makan" aku menggeleng

"gak selera"

"lo sakit, lo pucat banget"kembali aku menggeleng 

"banyak pikiran aja" kilahku

"favian udah kembali" aku kembali menggeleng dan tanpa sadar air amtaku kembali jatuh

"dia mungkin butuh waktu hem andre" walaupun terdengar ragu namun kevin menanyakannya

"gue udah blok no nya, aku ingin selesain semua ini vin, gue bingun" 

"karna lo menginginkan keduanya"aku kembali menggeleng

"gue pingin rumah tangga gue utuh, aku ingin andre bisa berdiri tegak lagi, gue hanya ingin ada disaat dia rapuh seperti saat ini bukan ingin kembali kedia"

"tapi maaf, cara lo salah din menurut gue"aku mengangguk

"äku tau dan aku sangat menyesalinya"

"lo tau laki lo akan pelatihan keLN " aku jelas kaget namun ingatanku sebelum kami kemakassar tentang pelatihan itu kembali muncul, favian pernah meyatakan itu sebelumnya

"gue gak tau jelasnya namun anak-anak membicarakannya" aku menyeka airmataku yang semakin deras, ada rasa kecewa tidak mengetahui ini langsung darinya walaupun aku sadar aku tak pantas mengharapkan dia membagi kabar lagi padaku

"setahuku dia baru aja mengurusnya "entah kevin bisa menbaca apa yang aku pikirkan hingga menjelaskan itu

"kapan "

"gak jelas" aku menatap kosong kedepan mengharap apa yang kevin katakan itu salah

"berapa lama" dulu favian menyatakan 6bulan bahkan bisa 1 tahun

PENGORBANAN HATIWhere stories live. Discover now