"Sama aja, sekolah juga, 'kan? Pintunya juga dari kayu, 'kan? Bisa didobrak, 'kan?" tanya Zaki kesal, "Inget, bisa didobrak!" murkanya. Emosinya sudah mencapai ubun-ubun.

Paula, Indri, Hans, Rewin, Eric, dan Rasya melihat ke arahnya. Mereka semua terkejut. Tiba-tiba saja Zaki berteriak, membuat mereka tersentak hingga terjungkal.

"Nggak usah teriak-teriak juga, dong!" bentak Rewin.

"Lo juga teriak!" geram Zaki.

"Kan lu duluan!" seru Rewin.

Zaki dan Rewin tidak ada yang mau mengalah. Tanpa semuanya sadari, zombie yang tadinya berada di lift sedang menyusul ke tempat mereka. Mungkin ingin ikutan berdebat.

"Grah!"

Dor!

Hans menembakkan peluru tepat di kepala zombie tersebut. Akibatnya, mayat hidup itu langsung terjatuh dan tak bisa bangkit lagi.

Untung tadi gue sempet lihat ke sana dan masih ada sisa peluru.

Tubuh Paula sempat menegang. Ketika tersadar kembali, ia langsung menjauh dan berlari ke sebelah Rewin yang berada di paling ujung.

Rewin menatap Zaki. "Ini semua gara-gara lu!" bentaknya. Ia menyalahkan Zaki tentang kejadian ini.

"Kok gue?" tanya Zaki tidak terima.

"Kan tadi lu yang mulai teriak-teriak nggak jelas!" balas Rewin.

"Cih!" dengus Zaki, "Oke, kalau lo nyalahin gue! Bye!" Zaki langsung pergi sambil menggerutu setelah menyelesaikan ucapannya.

"Kenapa masalah sepele kayak gini malah dibesar-besarin, sih? Kayak anak-anak tahu nggak?" cibir Indri.

"Zaki!" panggil Paula saat melihat punggung Zaki yang mulai menjauh.

Hans mengacak rambutnya, frustasi. Ia melihat Zaki dari kejauhan, lalu mulai menghilang dari pandangannya. Perasaannya jadi bimbang. Apakah dirinya harus mengejar Zaki atau tetap di sini bersama yang lainnya?

"... gue bakalan kejar Zaki. Kalau dia sendiri bakalan bahaya. Lo sama Eric mulai sekarang jagain Paula sama Indri. Gue nggak janji bakalan balik," pamit Hans pada Rewin, lalu mengejar Zaki.

Rasya cemberut, setelah itu menundukkan kepalanya. Ia memainkan jari-jari tangannya seperti anak kecil.

Gue nggak dianggap....

Hans mencari Zaki ke segala arah. Akhirnya, ia menemukan Zaki yang sedang berlari ke arahnya. Tunggu, kenapa dia berlari ke arahnya? Hans memicingkan matanya, berfokus pada objek di belakang Zaki.

Lagi di kejar zombie ternyata.

Hans mengangguk-angguk.

Zaki melewati Hans dengan cepat. "Argh!" Pekiknya.

Gue ditinggalin.

Hans kemudian langsung mengejar Zaki, lalu mensejajarkan langkah kakinya dengan sahabatnya itu.

"Kok lo bisa di kejar zombie?" tanya Hans masih sambil berlari.

"Ceritanya pendek, tapi nanti aja gue ceritainnya."

Walaupun di saat genting begini, mereka masih saja bisa mengobrol. Benar-benar luar biasa.

"Kita nggak ada senjata lagi," gumam Hans.

Tanpa sengaja Hans melihat ke arah sebuah gang. Ada beberapa orang yang masuk ke dalam sana. Ingat, orang bukan zombie.

"Ke sana, yuk!" ajak Hans, ia menunjuk ke sebuah gang kecil.

Zombie? [END]Where stories live. Discover now