1: Siapa Dia?

24.7K 4K 705
                                    

Awalnya, aku berpikir jika mimpi aneh bin ajaib ini akan hilang setelah aku tidur lagi.

Tapi nyatanya, setelah aku tidur selama beberapa menit, sosok pria asing bernama Dong Sicheng itu tak kunjung hilang. Malah saat ini, dia tengah berbaring di sebelahku.

Tunggu,

"KAMU NGAPAIN TIDUR DI SEBELAH AKU!!!!"

Aku mengambil bantal dan memukulinya berkali-kali hingga ia terjatuh dari tempat tidurku.

"Aw!" Laki-laki itu bangkit berdiri sambil mengusap-usap lengan kirinya yang sebelumnya terbentur lantai kamarku. "Kamu kasar banget sih!"

"Emang," jawabku dengan nada jutek. Tapi percayalah, aku bukan seorang wanita yang kasar. Aku adalah wanita yang sangat lembut, meski kadang suara tawaku sering membuat orang-orang menutup telinga mereka.

"Tapi gapapa. Aku tetep sayang."

Aku menatap laki-laki itu dengan tatapan horor. Ucapannya sukses membuat seluruh tubuhku merinding.

"Kamu sebenernya siapa sih?!"

Lelaki dengan kaos hitam dan celana basket berwarna senada itu menatapku dengan senyuman lebar di wajahnya. Kemudian, ia mengulurkan tangannya padaku.

"Aku Dong Sicheng, suami kamu dari masa depan. Kamu bisa panggil aku Winwin."

"Terus kamu pikir aku percaya? Gimana bisa kamu dari masa depan dateng ke sini? Emangnya kamu time traveler? Haha."

"Iya. Aku emang time traveler."

Tawaku meledak saat mendengar jawabannya. Jika aku adalah anak kecil, mungkin aku menganggap hal ini sebagai hal yang luar biasa. Tapi bagiku, ini adalah hal aneh yang bisa dibilang sangat mustahil.

"Maaf ya, aku gak percaya dan gak akan pernah percaya sama kamu."

Dapat aku lihat senyum Winwin yang seketika menghilang dari wajahnya. Lelaki berambut hitam kecoklatan itu berdiri, lalu berjalan keluar menuju balkon rumahku.










"Siapa dia?"

Aku menoleh dan mendapati Hendery, kekasihku, tengah menatapku dengan tatapan tajam sambil berdiri didekat anak tangga.

"Hendery?!"

Lelaki dengan sweater hitam itu berjalan mendekat, dengan tatapan tajam yang tak hilang dari kedua matanya.

"Aku tanya, siapa dia?"

"Aku gak kenal," jawabku.

"Jujur sama aku."

"Aku beneran gak kenal, Der." Aku membuat pose V dengan kedua tanganku, sebagai tanda kalau aku sekarang sedang sangat serius. "Aku berani sumpah, aku gak kenal sama dia."

"Terus kalo kamu gak kenal sama dia, kenapa dia bisa ada di rumah kamu?"

Belum sempat aku menjawab, Winwin sudah memotong, "Karena saya suaminya, jadi saya berhak ada di rumah istri saya."

Dahi Hendery mengkerut. "Suami?"

Winwin mengangguk lalu mengulurkan tangannya pada Hendery. "Iya. Saya Dong Sicheng, suaminya dari masa depan."

Atensi Hendery teralih padaku. Aku hanya dapat menggelengkan kepala dan mengangkat bahu. Aku benar-benar tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi sekarang.

"Dia orang gila yang masuk ke rumah aku terus ngaku-ngaku jadi suami aku."

Hendery melirik Winwin sebentar. Tapi kemudian, ia berdiri dan berjalan meninggalkanku tanpa mengatakan apa-apa. Aku hendak mengejar laki-laki itu, namun Winwin malah menahan tanganku.

"LEPASIN!!!" teriakku sambil berusaha melepaskan cengkeraman Winwin. "AKU MAU KEJAR HENDERY!!!"

"Gak usah dikejar," ujar Winwin, semakin mengencangkan cengkeramannya pada lenganku. "Bentar lagi kalian juga bakalan putus."

"APAAN SIH!!" seruku. "Aku sama Hendery udah mau ke jenjang yang serius. Gak mungkin dalam waktu deket kami putus. Bukannya tadi aku udah bilang sama kamu?"

Winwin tiba-tiba melepaskan cengkeramannya dan menatapku dengan tatapan serius, bahkan terlewat serius.

"Kalo aku bilang alesan kamu putus sama Hendery karena Hendery pergi, gimana reaksi kamu?"

"Hah?" Sebelah alisku terangkat. "Hendery pergi?"

Winwin menganggukkan kepalanya pelan. "Kamu pernah cerita sama aku, kalo kamu putus sama Hendery karena dia meninggal. Singkatnya, kalian gak jadi nikah."

Aku lagi-lagi tertawa mendengar perkataan Winwin. Sungguh, aku sangat tidak habis pikir dengan pria ini. Bisa-bisanya meramalkan masa depan seseorang dan mengatakan kalau akulah yang menceritakan hal tersebut padanya.

Sepertinya orang ini benar-benar sudah tidak waras.

"Kamu fixed gila," ucapku. "Mending sekarang kamu keluar dari kamar aku. Aku gak mau liat kamu."

Winwin terdiam lalu menganggukkan kepalanya pelan. Laki-laki itu beranjak turun ke bawah dan aku dapat mendengar suara pintu luar yang sedikit dibanting.

Akhirnya.

Dong Sicheng ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang