Lelakinya.. Ingin segera mengklaim Lyra agar tidak ada lelaki lain yang menggoda dan berpotensi untuk merebutnya.

Lyra tidaj menyangka.. Sikapnya begitu posessive seperti dia.

Lyra menghela nafas. Ia menunduk lalu beberapa detik langsung kembali mengangkat kepalanya. Ia menoleh mencari keberadaan lelaki itu setelah meruntuki dirinya yang kembali mengingat kejadian masalalu yang membuatnya nyaris bunuh diri.

Tatapan matanya berhenti di seorang lelaki tegap yang memunggunginya. Lelaki itu sedang berbicara dengan wanita yang sepertinya salah satu orang di dalam Wedding Organizer yang disewakannya.

Lyra selesai mengenakan mahdinya di tangan kiri lalu beranjak mendekati calon suaminya yang sedang asik mengobrol dengan wanita itu.

"Sayang," panggil Lyra pelan. Lelakinya menoleh lalu tersenyum lembut meskipun terkejut sambil menaikan sebelah halisnya beberapa saat setelah mendengar Lyra memanggilnya dengan embel-embel kata 'sayang'.

Jarang-jarang.

Lyra mendekatinya, disambut uluran tangan yang terasa memeluk pinggangnya posesif.

Lelaki itu mencium keningnya, berbicara apapun yang entah Lyra kira, karena setelah mengatakan itu, si Wanita dari WO itu menyapanya sebentar dengan suara yang dibuat ramah lalu pergi dari hadapannya.

Lelaki di hadapannya ini mengalungkan kedua tangannya di pinggang Lyra lalu menempelkan tubuh keduanya erat dalam posisi berpelukan.

Lyra gelagapan, "Apaan ini? Lepas astaga! Malu!"

Lelaki dihadapannya hanya menggeleng sambil berguman dan mendekatkan tubuh mereka untuk semakin menempel.

"Ares, astaga! Lepas ih malu!" Lyra meronta agar dilepaskan, meskipun usahanya sia-sia karena Ares semakin mengeratkan pelukannya.

"Tadi kamu manggil aku apa, hmm? Sayang? Begitu?"

Lyra tergagap beberapa saat, kedipan matanya berkedip dengan cepat beberapa kali. Wajahnya memerah apalagi dibagian pipi sampai merambat ke telinganya.

Ares tahu gadisnya sedang gugup. Ia semakin gencar menggodanya. Lelaki itu memeluk Lyra lalu mendekatkan wajahnya ke pangkal leher dan bahu gadisnya.

Mengecup pelan disana, lalu mengeluarkan suaranya lagi sambil berdesis,

"sshh, aku.. Pengen denger lagi."

Pintanya kembali mengecup pangkal leher Lyra, membuat Gadis itu nerasakan aliran listrik disekujur tubuhnya.

Tarikan nafas Lyra berubah menjadi cepat, sedangkan lelaki dihadapannya ini menjadi sedikit berat. Ya, sedikit.

Lyra merasakan jika bahunya basah. Lalu detik selanjutnya bahunya dihisap dengan keras,

"AAKHH!"

Lyra mendorong Ares dengan tenaganya, tapi tidak berpengaruh. Lelaki itu hanya melepaskan hisapannya.

Ares menghela nafas, memejamkan matanya sebentar lalu kembali berdiri tegak. Sedikit menunduk agar dapat melihat Lyra yang sudah mendongak menatapnya dengan halis mengerut.

Pandangan Ares teralihkan saat melihat karyanya di bahu Lyra. Ia tersenyum tertahan melihatnya. Merasa bangga akan itu.

"Senyum! Seneng ya, kamu bikin aku malu sama kelabakan harus nutupin hickey itu! Nanti banyak yang mikir aneh-aneh! Gak direstuin abang rasain kamu." kata Lyra mengebu.

POSESSIVE | [TSC#1] (COMPLETE)Where stories live. Discover now