Symphony Of The Seas

10.1K 1K 20
                                    


Doorr...

Suara kembang api yang menyala berhasil mengejutkan Seokjin. Bukan hanya Seokjin, semua orang yang duduk di meja makan restoran itu juga sama kagetnya. Mereka tidak berkespetasi akan ada kembang api yang dinyalakan khusus untuk merayakan hari ulang tahun Seokjin. Percikan meriah itu direspon baik oleh Seokjin. Rasanya sudah lama tidak melihat pertunjukkan kembang api seperti ini. Dan lagi, kembang api salah satu favoritnya sejak kecil.

"Seorang adik yang sangat cantik memerintahkan agar tombol remot ini ditekan oleh Tuan Kim Seokjin." Pelayan berseragam resmi restoran outdoor datang memberikan Seokjin remot khusus. Sejenak Seokjin melirik ke arah Nagyung.

"Kau melakukannya sejauh ini?" Tanya Seokjin.

Nagyung agak gugup. Sikapnya berubah kikuk. Ia menatap ke arah pelayan perempuan yang masih berdiri tak jauh dari meja makan. Kemudian melirik lagi Seokjin. Sambil malu-malu Nagyung mengangguk.

Tombol remot yang ditekan memperlihatkan sebuah kalimat yang membentuk di atas langit. Kembang api bertuliskan 'selamat ulang tahun untuk Kim Seokjin.' Sesuatu yang semegah ini sangat luar biasa. Jimin bahkan membatin dalam hatinya, 'ini tidak mungkin.' Wajahnya mengamati ekspresi Nagyung yang tersenyum puas saat Seokjin mengucapkan rasa terima kasih.

Jungkook melempar garpunya dan meninggalkan meja makan untuk mencari keberadaan Eunha. Ia tahu bahwa kembang api direncanakan khusus oleh Eunha untuk Seokjin. Pengakuan Nagyung yang menyebalkan jelas tidak bisa Jungkook tahan. Percuma, ini bukan saatnya mendebatkan masalah siapa yang menyiapkan kejutan kembang apinya.

Ketika Jungkook berhasil mengendalikan amarahnya dan mencari Eunha ke segala tempat. Gadis Lee itu tidak berhasil ditemukan. Dari ruang kamar sendiri di dek tujuh belas, tempat milik Bonbon dan Hera. Bahkan semua restoran dan ruangan di dalam kapal Jungkook telusuri.

Kemudian Jungkook teringat satu tempat yang langsung terbayang dalam kepalanya. Langkah lebar itu bergegas menaiki anak tangga menuju atap yang ada di atas restoran tempat Seokjin merayakan acara ulang tahun. Napas yang memburu semakin terdengar jelas karena tidak sabaran. Dan benar saja, Eunha berada di sana. Di pojok pagar pembatas. Menatap kosong ke lautan lepas. Di sampingnya terdapat kotak kado yang terbuka. Saat Jungkook melihat isinya, sudah mengerti sendiri tanpa harus repot bertanya.

Jungkook melepaskan lagi jaketnya. Memakaikannya pada Eunha. Adegan yang seperti deja vu. Terulang kembali malam hari ini.

"Aku ingin menjadi seperti bintang. Walau hanya bisa muncul di malam hari, tapi kehadirannya diketahui." Eunha akan mengatakan apa yang ingin didengar Jungkook, tapi pertama-tama, demi ketenangan pikirannya, ia mengatakan, "Tidak perlu merasa kasihan padaku. Semuanya benar, aku memang bukan siapa-siapa bagi Kak Seokjin."

Jungkook memandangi gelas tembikar yang terlihat unik serta memiliki desain cantik. Anak laki-laki dan anak perempuan yang saling bergandengan tangan. "Jadi, ini kado yang kau buat sendiri? Kenapa tidak berikan langsung pada kakakmu?"

Jawaban Eunha cukup lama baru keluar, dan juga bukan jawaban serius. Yang didapat Jungkook hanyalah anggukan pelan. Jelas sekali Eunha enggan untuk melakukannya. Tapi ada satu poin lagi yang Eunha ingin konfirmasi.

"Aku tidak bisa menghancurkan momen indah keluarga bahagia itu. Dan juga kau, seharusnya duduk di samping gadis itu sambil memberikan perhatian lebih padanya. Kak Seokjin terlihat lebih menyetujui kau bersama adiknya yang itu dibanding adik asing sepertiku."

Jungkook mengenali gaya ini. Kata-kata itu sudah pasti bentuk kesedihan Eunha. Sesuatu agar membuat dirinya mengerti. Dan Jungkook laki-laki yang sangat pengertian. Jelas tahu apa yang dibutuhkan Eunha sekarang.

The List [New]Where stories live. Discover now