2. Boys

7.5K 221 4
                                    

sebelumnya:

"Ahh shit.." jawab lelaki tersebut kesal.
"Maaf aku gak sengaja!" Balasku sambil mengambil beberapa kertas yang jatuh.

Iya mengangguk tidak membantu ku ngambil barang sih tapi ia membantu ku bangun lalu pergi begitu saja, padahal aku ingin bertanya dimana ruangan E-12.

—————

Aria:
saat aku sudah tidak memerhatikannya lagi aku melihat ada lelaki lagi sepertinya ia sedang terburu buru jadi ku abaikan saja.

"Fel— ehh.." jawab orang itu lalu menghadapku, aku tidak mempedulikannya lalu ingin jalan melewatinya, sudah keliatan dia anak atlet dari pakaiannya, sepertinya ia ingin mencari orang yang barusan aku ajak jatuh.. ehh bukan mksdnya aku yang ngajak tapi yah begitu lah-,-

(Author: anggep dia lagi ngmng sendiri di pikirannya)

"hai girl, baru disini?" Tanyanya menghalangi jalanku, ughh yang bener saja? Sekarang uda jam berapa dan aku benar benar telat masuk kelas!

"Iya tapi maaf aku sedang terburu buru" jawabku menunduk tidak ingin berhadapan dengannya.

"Ohh pasti bingung nyarik kelas ya?" Tebaknya.
"Iya" jawabku tersenyum malu karena aku keliatan seperti 'freshman'

"Sekarang pelajaran apa? tak bantu men" tanyanya lagi.
"Matik" jawabku singkat.
"Ouch menyedihkan sekali"
"Yea i know"
"Ruang E-12 dari sini terus lurus ampe pojok terus belok kanan terus ke kiri ampe terus tangganya ada di kanan jadi belok ke kanan blablablabla" mendengar penjelasannya aja sangat rumit aku tidak mengerti sama sekali, dia bilang ada di sebelah ruang b-3? ruang apaan itu?

"Emm bisa anterin aja? Aku malah tanbah bingung" pinta ku, lalu ia melihatku sambil tersenyum. Apaan sih anak ni-,-

"Jangan jangan mau modus ni minta dianterin segala.." jawabnya di kuar dugaan ku.
"Kagak! Dih gajadi dah" kesalku jalan lurus ke depan.
"Ehh canda woy, aku emang anak humoran jangan baper nape" sahutnya mengejarku lalu aku hanya terdiam.

"Aku alex" ucapnya tiba tiba.
"Hai alex" jawabku.
"At least kasi tau namamu juga dong" balasnya merasa tidak adil.
"Nanti juga kau tau" balasku lalu aku berbelok setelah mencapai pojokan lorong.

"Kau mau kemana?" Tanya alex
"Ke kelas ku? Kenapa?" Jawabku berusaha tidak peduli.
"Kau ke jalan yang salah" balasnya santai, aku diam di tempat lalu memutarkan badan ku agar berhadapan dengannya.
"Makanya kasi tau jalannya yang bener!" Ucapku menyalahkannya sambil jalan ke arahnya.

•••

Alex:
-lapangan basket-

Seperti biasa aku jackson dan felix bermain basket di jam olahraga dengan yang lainnya, dan tentu saja ada beberapa yang malas jadinya diam di kelas ngadem.

aku melihat felix mengambil hpnya dari tas nya lalu mengangkatnya dengan wajah cemas, tanpa basa basi ia langsung mengambil handuk dan tasnya lalu pergi begitu saja.

Aku gak terlalu tau dia kenapa tapi ayahku bekerja sama dengan ayahnya, mungkin dia ada masalah lagi dengan ayahnya?

Tentu saja aku sebagai teman yang baik akan menghampirinya, tapi aku juga ga bisa maksa dia untuk menjelaskan semuanya kepadaku. Kalo emang dia belum siap ya sudah, itu juga haknya dia kan mau cerita atau tidak.

Sweet but psychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang