04

510 193 12
                                    

"Dia kayaknya gak suka bangat yah sama lo Ja?,"Celetuk Ryo saat melihat Alfa meninggalkan kelas dengan tergesa saat ia dan teman-temannya memasuki kelas Eja.

"Ho'oh"timpal Isti heran dengan kelakuan Alfa.

Eja mengikuti arah pandang teman-temannya, dan ia mendesah pelan"Jelas bangat yah?"tanya nya kepada teman-temannya"gue aja baru nyadar itu beberapa bulan lalu. Dia selalu ngehindarin gue, dan anehnya gue gak pernah satu kelompok sama dia sampai tugas Senibudaya tadi."


Teman-teman Eja mendengus geli dan menatap satu sama lain memberi kode. Sepertinya mereka mau berbaik hati memperparah suasana hati Eja. Karena setiap kali mereka memberi kode akan terjadi hal yang sangat mengesalkan.

"Jadi, Reja Hilario yang populer itu,"ucap Ryo memulai.

"Kapten basketnya sekolah,"lanjut Isti.

Diikuti oleh Listia"Vokalis band populer di sekolah,"ucapnya menggebu-gebu.

"Yang cewek-cewek pada ngantri buat jadi pacar dia,"timpal Virgo sambil mengerling menggoda.

"Malah naksir sama cewek yang gak suka sama dia?"ucap keempat nya serempak kemudian mereka bertepuk tangan mengejek Eja. Dan Eja hanya memandanginya dengan muak.

"Serah Enjeng,"umpatnya kesal dengan wajah datar.

Keempat sahabatnya pun terbahak karena berhasil membuat cowok itu kesal.

Tapi tiba-tiba saja Isti terdiam dan kelihatan sedang memikirkan sesuatu"kisah Eja kaya Idol yang suka sama Antifans-nya kaya di drama-drama korea gitu yak,"ucapnya kemudian tersenyum lebar.

Eja melongos lalu memutar bola mata"Gara-gara ini nih yang buat gue males cerita apapun ke kalian"desisnya kesal"selalu aja nyimpulin sendiri,"ia mengimbuhkan.

"Kenyataannya kan emang kaya gitu, Ja."timpal Virgo yang dibalas anggukan oleh temannya kecuali Eja yang hanya menghela nafas lelah. Lelah melihat kelakuan temannya yang kaya gini.

"Emang cewek itu suka sama lo? Gak kan?"kata Listia.

Dia suka sama gue__batin Eja kemudian ia meringis sendiri."terserah lah, kalian mau mikir apa. gue mah bodoamat,"sinisnya mengalah.

"Terus kalo dia gak suka sama Eja, terus Eja nya gimana?"cemas Isti.

"Apa?!"galak Eja.

"Eja akan patah hati kan?"Isti menatap Eja iba.

"Tapi Eja belum usaha apa-apa buat dapatin cewe itu. Kecuali dia udah nyerah sebelum perang,"Ryo angkat bicara.

Eja melongos lelah"kalian ngomong apa sih?"sela Eja lelah"Gue bisa urus urusan gue sendiri. Pusing gue ngomong ama kalian,"katanya.

"Tapi gue penasaran, lo apain sih tuh cewek sampe benci banget ke elo gitu,"cetus Listia.

Eja memutar bola mata"Pulang sekolah jadi jalan gak, Yo?"Eja bertanya pada Ryo.

Belum sempat Ryo menjawab, Listia dengan cepat memotong"Kalo ngelak gitu pasti parah banget jawabannya"Serkasnya sinis sendiri.

Virgo manggut-manggut setuju"Lo pasti udah nyakitin dia,"timpalnya. "coba lo inget-inget, mungkin lo pernah nolak dia pas kel......."

"Vi, kalau dia pernah Confess ke gue pasti gue ingat. Secara dia kan......"Eja menghentikan kalimat di saat-saat terakhir. Hampir saja ia megatakan ...

"Dia cantik,"terimakasih kepada Virgo yang telah melanjutkannya.

Eja mengumpat dalam hati. Dan entah kenapa dia merasa terganggu mendengar Virgo mengatakan hal itu.
"Kalaupun gue suka sama dia, bukan itu juga sih alasannya,"serkas Eja.

Virgo terkekeh entah karena apa.

"Gak perlu gitu juga kali ngomongnya"sindir Listia sementara Virgo mulutnya bergedut menahan tawa, senang melihat Eja kehabisan kata-kata seperti ini.
"Jealous? takut kalo Virgo naksir cewek itu juga?."

Virgo melotot kearah Listia yang sedang serius. Atau lebih tepatnya pura-pura serius untuk memojokkan Eja.

Sedangkan Eja sendiri melemparkan tatapan tajam kearah Listia sebagai balasan. Seketila Listia mengangkat tangan. Menyerah.

"See?, Lo suka sama dia"timpal Ryo. Sedangkan yang lain tersenyum geli penuh kemenangan.

"Wah .... Parah, masa Kamu Jealous ama Virgo? Kita anti teman makan teman kali, Ja"Isti berbaik hati menambahkan kekesalan Eja.

Eja terpojok. Dia mengalihkan tatapan dari Listi dan yang lain yang sudah tertawa puas melihatnya seperti itu.

"Makanya lo buruan ngutarain perasaan lo ke dia, Ja. Trus kan kalian jadian tuh. Kelar dah urusan,"ucap Listia setelah puas menertawai Eja. Temannya ini benar benar..........menyebalkan pikir Eja.

Eja tertawa hampa menanggapi perkataan Listia. Bukan itu masalahnya. Eja tidak menyukai Alfa. Ia hanya penasaran akan cewek itu, tentang alasannya menyukai Eja. Bukan Eja yang menyukai cewek itu tapi, Alfa-lah yang menyukai nya.r

Namun entah kenapa, Eja tidak bisa mengatakan itu pada teman-temannya. Lagipula dia tidak ingin ada orang lain tahu tentang perasaan Alfa padanya. Dan dia tidak ingin membuat cewek itu semakin menghindarinya.
Dan lagi dia berpikir, bagaimana jika cewek itu tidak menyukainya?.
Bahkan meskipun Eja sampai pada kesimpulan bahwa Alfa menyukainya setelah setelah setengah tahun mengamati cewek itu, tetap saja 'kan dia tidak tahu apa isi hati perempuan tersebut.

Karena itu...Eja ingin mengetahui apa alasan Alfa sampai menyukainya seperti ini.
Itu pun jika Alfa memang menyukainya.

Eja mulai resah. Alfa... memang menyukai Eja 'kan? Tidak mungkin pengamatan Eja selama ini salah. Dirinya cukup pandai membaca ekspresi orang-orang apalagi Alfa.

Dan yang ia baca dari ekspresi Alfa saat menatapnya hanyalah ketertarikan.
Meskipun cewek itu berusaha menyembunyikannya, tapi.... Eja bisa melihat serta merasakannya.

Alfa. Cewek itu memang menyukainya 'kan?.


*******

Follow akun ku ya^___^

Alfa & Eja [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang